Farmakologi Amlodipine
Amlodipine memiliki farmakologi berupa aspek farmakodinamik sebagai vasodilator pada arteri koroner dan sistemik, serta aspek farmakokinetik berupa absorpsi, metabolisme, dan ekskresi.
Farmakodinamik
Amlodipine merupakan golongan penghambat kanal kalsium generasi kedua dari kelas 1,4 dihidropiridin (DHP). DHP bekerja dengan mengikat situs yang dibentuk dari residu asam amino pada dua segmen S6 yang berdekatan dan segmen S5 diantaranya dari kanal kalsium bermuatan di sel otot polos dan jantung. Ikatan tersebut menyebabkan kanal kalsium termodifikasi ke dalam kondisi inaktif tanpa mampu berkonduksi (nonconducting inactive state) sehingga kanal kalsium di sel otot menjadi impermeabel terhadap masuknya ion kalsium.
Hambatan terhadap influks ion kalsium ekstraseluler tersebut menyebabkan terjadinya vasodilatasi, penurunan kontraktilitas miokard, dan penurunan tahanan perifer.
Amlodipine memiliki afinitas lebih tinggi pada kanal kalsium yang terdepolarisasi. Sel otot polos vaskuler memiliki potensial membran yang lebih terdepolarisasi dibandingkan sel otot jantung sehingga efek fisiologis amlodipine lebih nyata di jaringan vaskuler dibandingkan di jaringan jantung[3-5].
Farmakokinetik
Aspek farmakokinetik amlodipine mencakup aspek absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat.
Absorpsi
Amlodipine cepat diserap menyusul konsumsi oral dengan bioavailabilitas hingga mencapai 64%. Konsentrasi amlodipine dalam plasma mencapai puncaknya 6-12 jam setelah dikonsumsi setelah melalui metabolisme di hati.
Kadar plasma semakin meningkat dengan penggunaan amlodipine jangka panjang sehubungan dengan masa paruh eliminasi yang panjang (35-48 jam) dan efek saturasi metabolisme hepatik. Kadar plasma ini akan stabil setelah pemberian amlodipine secara rutin selama 7-8 hari.
Distribusi
Mengingat volume distribusinya yang besar (21,4±4,4 L/kg), amlodipine terdistribusi masif ke kompartemen jaringan. 93-98% amlodipine dalam plasma terikat dengan protein.
Metabolisme
Amlodipine dimetabolisme di hati menjadi bentuk metabolit inaktifnya. Metabolit amlodipine tidak memiliki aktivitas antagonis kalsium dan hanya sedikit bentuk obat asli yang diekskresikan melalui urin.
Eskresi
Sebagian besar metabolit amlodipine (62% dosis yang dikonsumsi) diekskresikan melalui urin dan sisanya melalui feses. Terkait besarnya proporsi metabolit yang diekskresikan melalui urin, pada pasien usia lanjut, bersihan amlodipine dapat mengalami penurunan sehingga diperlukan penyesuaian dosis [3,6,7].