Kontraindikasi dan Peringatan Metildopa
Kontraindikasi metildopa adalah pada pasien dengan penyakit hepar aktif, depresi, dan penggunaan bersamaan dengan lithium dan monoamine oxidase inhibitor (MAOI).
Kontraindikasi
Beberapa kontraindikasi penggunaan metildopa adalah sebagai berikut:
- Penyakit hati yang sedang aktif (hepatitis akut, sirosis hepatis)
- Hipersensitivitas dengan metildopa dan bahan penyusun obat lainnya
- Pasien yang sedang mendapat terapi MAOI, lithium, ferrous sulfat, atau glukonat
- Timbulnya gangguan fungsi hati pada pemakaian metildopa sebelumnya.
- Positif Coombs direk untuk anemia hemolitik pada terapi dengan metildopa sebelumnya.
- Pheochromocytoma [10,11]
Peringatan
Metildopa dapat menyebabkan tes Coombs positif, anemia hemolitik, dan gangguan fungsi hati. Pada pasien-pasien yang menerima terapi metildopa jangka panjang, sangat penting untuk mendeteksi dini adanya gangguan tersebut, karena dapat menimbulkan komplikasi yang fatal jika tidak ditangani.
Tes Coombs positif didapatkan pada sekitar 10-20% pasien yang menjalani 6-12 bulan terapi metildopa. Pasien dengan tes Coombs positif berpotensi mengalami anemia hemolitik.
Pada beberapa kasus, penggunaan metildopa dapat menyebabkan demam setelah 2-3 minggu penggunaan. Hal ini sering kali berhubungan dengan eosinophilia atau peningkatan satu atau lebih parameter fungsi hati, seperti SGOT, SGPT, bilirubin, alkalin fosfatase, dan prothrombin time. Ikterus dapat terlihat pada 2-3 bulan penggunaan metildopa yang sering kali disebabkan hepatitis atau kolestasis. [3]
Penggunaan metildopa dapat menimbulkan retensi natrium sehingga dapat mencetuskan edema dan kenaikan berat badan. Hentikan penggunaan metildopa jika edema berlanjut terus menerus dan pasien menunjukkan tanda dan gejala ke arah gagal jantung. [11]