Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Lopinavir general_alomedika 2022-09-29T08:56:33+07:00 2022-09-29T08:56:33+07:00
Lopinavir
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Lopinavir

Oleh :
dr. Andreas Michael Sihombing
Share To Social Media:

Formulasi lopinavir tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan larutan, yang dikonsumsi peroral. Lopinavir hanya ada dalam bentuk kombinasi dengan ritonavir.[3-5]

Bentuk Sediaan

Di Indonesia, lopinavir hanya tersedia dalam bentuk tablet selaput salut, yang dikombinasikan dengan ritonavir. Sediaan yang ada adalah:

  • Tablet lopinavir/ritonavir 100 mg/25 mg
  • Tablet lopinavir/ritonavir 200 mg/50 mg[13]

Di luar negeri, lopinavir ada yang dalam bentuk larutan oral, dengan kekuatan 80 mg/20 mg dalam 1 mL.[3,4]

Cara Mengonsumsi

Cara mengonsumsi tablet lopinavir/ritonavir adalah ditelan utuh, di mana tablet tidak boleh dikunyah, dipecahkan, atau dipatahkan. Tablet dapat diminum sesudah makan atau dalam kondisi puasa.[3,4]

Lopinavir/ritonavir dalam bentuk larutan oral dan kapsul disarankan untuk diminum setelah makan, oleh karena bioavailabilitasnya berkurang pada pemberian dalam kondisi puasa.[3,4]

Cara Penyimpanan

Lopinavir harus disimpan pada kemasan aslinya, pada tempat tertutup yang tidak dapat dibuka oleh anak-anak, dengan temperatur ruangan 20‒25℃. Jauhkan dari sinar matahari, panas, dan lingkungan lembap.[3,4]

Kombinasi dengan Obat Lain

Lopinavir hanya tersedia dalam bentuk kombinasi dengan ritonavir. Hal ini karena lopinavir mengalami metabolisme secara cepat dan ekstensif oleh CYP3A4, sehingga efek ritonavir diperlukan untuk menginhibisi kerja CYP3A4. Kombinasi ini akan meningkatkan bioavailabilitas lopinavir.[1-3]

Lopinavir/ritonavir merupakan obat antiretroviral (ART) lini kedua untuk terapi HIV tipe I yang mengalami resistensi terhadap regimen lini pertama. Terapi HIV lini pertama umumnya berbasis non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI). Penelitian menunjukkan bahwa monoterapi lopinavir/ritonavir bersifat inferior dibanding kombinasi lopinavir/ritonavir dengan dua nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI). Oleh karena itu, pemberian regimen monoterapi tidak disarankan.[14-17]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Barragan P, Podzamczer D. Lopinavir/ritonavir: a protease inhibitor for HIV-1 treatment. Expert Opin Pharmacother. 2008 Sep;9(13):2363-75. https://doi.org/10.1517/14656566.9.13.2363
2. Croxtall JD, Perry CM. Lopinavir/Ritonavir: a review of its use in the management of HIV-1 infection. Drugs. 2010 Oct 1;70(14):1885-915. https://doi.org/10.2165/11204950-000000000-00000
3. Drugs.com. Lopinavir. 2021. https://www.drugs.com/international/lopinavir.html
4. Drugs.com. Lopinavir / ritonavir Pregnancy and Breastfeeding Warnings. 2021. https://www.drugs.com/pregnancy/lopinavir-ritonavir.html
5. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Pusat Informasi Obat Nasional: Lopinavir/Ritonavir. 2022. http://pionas.pom.go.id/monografi/lopinavir-ritonavir
13. Cek Produk BPOM. Lopinavir. 2022. https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/nfd2v56aamotmr9s9tg9pveo90/all/row/10/page/1/order/4/DESC/search/5/lopinavir
14. Kanters S, Socias ME, et al. Comparative efficacy and safety of second-line antiretroviral therapy for treatment of HIV/AIDS: a systematic review and network meta-analysis. Lancet HIV. 2017 Oct;4(10):e433-e441.
15. Huang Y, Huang X, et al. Assessing the Efficacy of Lopinavir/Ritonavir-Based Preferred and Alternative Second-Line Regimens in HIV-Infected Patients: A Meta-Analysis of Key Evidence to Support WHO Recommendations. Front Pharmacol. 2018 Aug 14;9:890.
16. Cahn P, Andrade-Villanueva J, et al. Dual therapy with lopinavir and ritonavir plus lamivudine versus triple therapy with lopinavir and ritonavir plus two nucleoside reverse transcriptase inhibitors in antiretroviral-therapy-naive adults with HIV-1 infection: 48 week results of the randomised, open label, non-inferiority GARDEL trial. Lancet Infect Dis. 2014 Jul;14(7):572-80.
17. Hakim JG, Thompson J, et al. Lopinavir plus nucleoside reverse-transcriptase inhibitors, lopinavir plus raltegravir, or lopinavir monotherapy for second-line treatment of HIV (EARNEST): 144-week follow-up results from a randomised controlled trial. Lancet Infect Dis. 2018 Jan;18(1):47-57.

Farmakologi Lopinavir
Indikasi dan Dosis Lopinavir

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Metode Persalinan pada Ibu Hamil dengan HIV
    Metode Persalinan pada Ibu Hamil dengan HIV
  • Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi
    Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi
  • Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
    Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
  • Rekomendasi Pemeriksaan HIV Menurut WHO
    Rekomendasi Pemeriksaan HIV Menurut WHO

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Intan Fajriani
14 Desember 2022
Live Webinar Alomedika - Pentingnya Pemeriksaan HIV Viral Load Rutin. Kamis, 15 Desember 2022. Pukul: 10:00 - 12:00
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Pentingnya Pemeriksaan HIV Viral Load Rutin."Narasumber :Dr. dr. Evy Yunihastuti, Sp.PD-KAI - Kenapa...
dr.Kevin Adrian
08 November 2022
Risiko dan profilaksis endokarditis infektif pada pasien HIV - Jantung Ask the Expert
Oleh: dr.Kevin Adrian
2 Balasan
Alo dr. Badai Sp.JP, selamat siang Dok, mohon izin bertanya:1. Pasien HIV termasuk kelompok rentan untuk terkena endokarditis infeksi, apakah ada edukasi...
Anonymous
28 Juli 2022
Pasien laki-laki usia 35 tahun dengan riwayat seks bebas
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya punya pasien laki-laki umur 35 tahun. Riwayat seks bebas. Saat ini tidak ada keluhan. Pasien ingin melakukan tes HIV. Tes apakah yang tepat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.