Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Formulasi Lopinavir general_alomedika 2019-12-02T08:56:24+07:00 2019-12-02T08:56:24+07:00
Lopinavir
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Lopinavir

Oleh :
dr. Andreas Michael Sihombing
Share To Social Media:

Formulasi lopinavir adalah dalam bentuk tablet, kapsul, atau larutan yang dikonsumsi secara oral. Lopinavir hanya tersedia dalam bentuk kombinasi dengan ritonavir.

Bentuk Sediaan

Di Indonesia, lopinavir hanya tersedia dalam bentuk tablet kombinasi dengan ritonavir. Sediaan tablet lopinavir/ritonavir yang tersedia memiliki kekuatan 100 mg/25 mg dan 200 mg/50 mg. Di luar negeri, lopinavir dalam bentuk larutan oral dengan kekuatan 80 mg/20 mg dalam 1 mL juga tersedia. [3-5]

Cara Mengonsumsi

Cara mengonsumsi Lopinavir/ritonavir tablet adalah tidak boleh dikunyah, dipecahkan, atau dipatahkan. Tablet dapat diminum baik sesudah makan maupun dalam kondisi puasa. [3,4]

Lopinavir/ritonavir dalam bentuk larutan oral dan kapsul disarankan untuk diminum setelah makan, oleh karena bioavailabilitasnya berkurang pada pemberian dalam kondisi puasa. [3,4]

Cara Penyimpanan

Lopinavir harus disimpan pada kemasan aslinya, pada tempat tertutup yang tidak dapat dibuka oleh anak-anak, dengan temperatur ruangan 20-25 derajat Celcius. Jauhkan dari sinar matahari, panas, dan lingkungan lembap. [3,4]

Kombinasi dengan Obat Lain

Lopinavir hanya tersedia dalam bentuk kombinasi dengan ritonavir. Oleh karena lopinavir mengalami metabolisme secara cepat dan ekstensif oleh CYP3A4, efek ritonavir diperlukan untuk menginhibisi kerja CYP3A4, sehingga meningkatkan bioavailabilitas lopinavir. [1-3]

Lopinavir/ritonavir merupakan obat antiretroviral (ART) lini kedua yang diberikan pada HIV tipe I yang mengalami resistensi terhadap regimen lini pertama berbasis non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI). Penelitian menunjukkan bahwa monoterapi lopinavir/ritonavir bersifat inferior dibanding kombinasi lopinavir/ritonavir dengan dua nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI). Oleh karena itu, pemberian regimen monoterapi tidak disarankan. [14-17]

Referensi

1. Barragan P, Podzamczer D. Lopinavir/ritonavir: a protease inhibitor for HIV-1 treatment. Expert Opin Pharmacother. 2008 Sep;9(13):2363-75. https://doi.org/10.1517/14656566.9.13.2363
2. Croxtall JD, Perry CM. Lopinavir/Ritonavir: a review of its use in the management of HIV-1 infection. Drugs. 2010 Oct 1;70(14):1885-915. https://doi.org/10.2165/11204950-000000000-00000
3. U.S. Food & Drug Administration. Drug Approval Package: Kaletra. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/021251s052_021906s046lbl.pdf
4. Australian Government Department of Health Therapeutic Goods Administration. Product and Consumer Medicine Information: Kaletra. Available from: https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2010-PI-03502-3&d=201910251016933
5. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Pusat Informasi Obat Nasional: Lopinavir/Ritonavir. Available from: http://pionas.pom.go.id/monografi/lopinavir-ritonavir
14. Kanters S, Socias ME, Paton NI, et al. Comparative efficacy and safety of second-line antiretroviral therapy for treatment of HIV/AIDS: a systematic review and network meta-analysis. Lancet HIV. 2017 Oct;4(10):e433-e441. https://doi.org/10.1016/S2352-3018(17)30109-1
15. Huang Y, Huang X, Luo Y, et al. Assessing the Efficacy of Lopinavir/Ritonavir-Based Preferred and Alternative Second-Line Regimens in HIV-Infected Patients: A Meta-Analysis of Key Evidence to Support WHO Recommendations. Front Pharmacol. 2018 Aug 14;9:890. https://doi.org/10.3389/fphar.2018.00890
16. Cahn P, Andrade-Villanueva J, Arribas JR, et al. Dual therapy with lopinavir and ritonavir plus lamivudine versus triple therapy with lopinavir and ritonavir plus two nucleoside reverse transcriptase inhibitors in antiretroviral-therapy-naive adults with HIV-1 infection: 48 week results of the randomised, open label, non-inferiority GARDEL trial. Lancet Infect Dis. 2014 Jul;14(7):572-80. https://doi.org/10.1016/S1473-3099(14)70736-4
17. Hakim JG, Thompson J, Kityo C, et al. Lopinavir plus nucleoside reverse-transcriptase inhibitors, lopinavir plus raltegravir, or lopinavir monotherapy for second-line treatment of HIV (EARNEST): 144-week follow-up results from a randomised controlled trial. Lancet Infect Dis. 2018 Jan;18(1):47-57. https://doi.org/10.1016/S1473-3099(17)30630-8

Farmakologi Lopinavir
Indikasi dan Dosis Lopinavir

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Rekomendasi Pemberian Vaksin pada Pasien Immunocompromised
    Rekomendasi Pemberian Vaksin pada Pasien Immunocompromised
  • Metode Persalinan pada Ibu Hamil dengan HIV
    Metode Persalinan pada Ibu Hamil dengan HIV
  • Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi
    Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi
  • Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
    Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
19 April 2022
Test HIVapakah dapat dilakukan oleh praktek dokter umum
Oleh: Anonymous
2 Balasan
alo dok, apakah praktek dokter umum boleh memeriksa pasien dengan alat rapid tes hiv dan mengeluarkan surat keterangan hasil test hiv serta menandatangani...
drg. Annisa Widiandini
16 Februari 2022
Live Webinar Alomedika - Transisi Penanganan HIV pada Anak dan Dewasa. Jumat 18 Februari 2022 (14.00 - 15.30 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Transisi Penanganan HIV pada Anak dan Dewasa".Narasumber: dr. Dina Muktiarti, Sp.A(K)  Dr. dr....
dr. Meva Nareza T
15 Februari 2022
Artikel SKP Alomedika - Manifestasi Penyakit Kulit pada Pasien HIV/AIDS
Oleh: dr. Meva Nareza T
1 Balasan
ALO Dokter! Manifestasi kulit pada pasien dengan infeksi HIV dapat disebabkan oleh infeksi oportunistik, seperti herpes zoster atau dermatophyte. Selain itu,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.