Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Efavirenz general_alomedika 2022-08-10T10:48:25+07:00 2022-08-10T10:48:25+07:00
Efavirenz
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Efavirenz

Oleh :
dr. Andreas Michael Sihombing
Share To Social Media:

Farmakologi efavirenz sebagai suatu obat antiretroviral terkait dengan efek kerjanya yang mengganggu aktivitas katalitik pada enzim reverse transcriptase virus. Hal ini mengakibatkan inhibisi replikasi genom retrovirus.

Farmakodinamik

Efavirenz bekerja dengan berikatan pada kantung ikatan non-nucleoside reverse-transcriptase inhibitors (NNRTI) yang terdapat pada reverse transcriptase (RT) virus HIV tipe 1. Karena reverse transcriptase adalah enzim yang digunakan pada replikasi genom retrovirus, ikatan dengan efavirenz akan mengganggu aktivitas katalitik dan menginhibisi aktivitas RT dan replikasi virus.[7-9]

Seperti halnya obat-obatan NNRTI lainnya, efavirenz hanya efektif menghambat fungsi RT pada HIV-1, namun tidak efektif pada RT HIV-2 dan DNA polimerase α, β, γ, dan δ pada sel manusia.[8]

Farmakokinetik

Farmakokinetik efavirenz dipengaruhi oleh makanan. Distribusinya dilakukan dengan cara berikatan dengan protein plasma.

Absorpsi

Setelah diabsorpsi melalui saluran cerna, efavirenz mencapai konsentrasi puncak dalam plasma (1,6–9,1 mcM) dalam waktu sekitar 3-5 jam pada subjek sehat. Konsentrasi plasma stabil didapatkan pada 6-10 hari.[1,7-9]

Absorpsi efavirenz dipengaruhi oleh makanan. Konsumsi evafirenz bersamaan dengan makanan tinggi lemak tinggi kalori (1000 kkal dengan 500-600 kkal dari lemak), meningkatkan rerata area under the curve (AUC) sebesar 28% dan rerata konsentrasi maksimal (Cmax) sebesar 79%.[1,8]

Distribusi

Ikatan efavirenz pada protein plasma diketahui cukup tinggi, yaitu berkisar antara 99,5-99,75%. Efavirenz dapat menembus sawar darah otak, dengan konsentrasi pada cairan serebrospinal sebesar 0,26% - 1,19%.[1,8]

Data mengenai distribusi efavirenz pada saluran genitalia laki-laki cukup menimbulkan kontroversi. Median konsentrasi evafirenz pada semen hanya mencapai 3,4% dari konsentrasi dalam plasma, sehingga menimbulkan keraguan mengenai efikasinya dalam supresi HIV pada saluran genitalia pria. Meskipun begitu, penelitian menunjukkan bahwa angka tersebut mencapai lebih dari 40 kali lipat konsentrasi yang dibutuhkan untuk mencapai 90% inhibisi (IC90) dari HIV-1, sehingga efavirenz tetap digunakan pada pasien laki-laki.[7,8]

Metabolisme

Efavirenz mengalami metabolisme oleh sistem CYP450, menghasilkan metabolit terhidroksilasi yang kemudian mengalami glukuronidasi. Metabolit ini bersifat inaktif terhadap HIV-1. Metabolisme efavirenz bersifat autoinduksi, dengan efavirenz sendiri yang menginduksi enzim CYP untuk memulai proses enzimatiknya.[1,8-10]

Eliminasi

Efavirenz memiliki waktu paruh 52-76 jam setelah satu kali pemberian dosis, dan 40-55 jam setelah dosis multipel. Kurang dari 1% efavirenz diekskresikan melalui urine, sehingga modifikasi dosis pada pasien dengan gangguan ginjal tidak dibutuhkan. Sementara itu, oleh karena sebagian besar metabolisme dan eliminasi efavirenz membutuhkan hepar, pasien dengan gangguan hepar dan pasien yang terinfeksi virus Hepatitis B atau Hepatitis C harus menjalani evaluasi enzim hepar pada awal masa pemberian obat.[1,8,9]

Resistensi

Efavirenz tidak boleh digunakan sebagai monoterapi. Penggunaan efavirenz tanpa kombinasi dengan obat antiretroviral lainnya (seperti zidovudin, ritonavir, dan lamivudin) dapat dengan cepat mengakibatkan resistensi virus.[1,6,7,8]

Bahkan pada saat digunakan bersama antiretroviral lain, angka resistensi terhadap efavirenz cukup tinggi dan mengakibatkan kegagalan virologis dan penggantian regimen. Sebuah penelitian yang mengikuti perjalanan terapi regimen berbasis efavirenz pada pasien anak menunjukkan adanya 29% mutasi yang mengakibatkan resistensi. [11] Secara umum, data epidemiologi menunjukkan prevalensi resistensi akibat efavirenz sebesar 5-8%.[12]

Referensi

1. U.S. Food & Drug Administration. Drug Approval Package: Efavirenz. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/091471Orig1s000lbl.pdf
6. Australian Government Department of Health Therapeutic Goods Administration. The Australian Register of Therapeutic Goods: TGA Approved Labeling. Available from: https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2010-PI-01181-3&d=201909291016933
7. Maggiolo F. Efavirenz. Expert Opin Pharmacother. 2007 Jun;8(8):1137-45. doi: 10.1517/14656566.8.8.1137
8. Vrouenraets SM, Wit FW, van Tongeren J, Lange JM. Efavirenz: a review. Expert Opin Pharmacother. 2007 Apr;8(6):851-71. https://doi.org/10.1517/14656566.8.6.851
9. Wang PF, Neiner A, Kharasch ED. Efavirenz Metabolism: Influence of Polymorphic CYP2B6 Variants and Stereochemistry. Drug Metab Dispos. 2019 Oct;47(10):1195-1205. https://doi.org/10.1124/dmd.119.086348
10. Atwine D, Bonnet M, Taburet AM. Pharmacokinetics of efavirenz in patients on antituberculosis treatment in high human immunodeficiency virus and tuberculosis burden countries: A systematic review. Br J Clin Pharmacol. 2018 Aug;84(8):1641-1658. https://doi.org/10.1111/bcp.13600
11. Wynberg E, Williams E, Tudor-Williams G, Lyall H, Foster C. Discontinuation of Efavirenz in Paediatric Patients: Why do Children Switch? Clin Drug Investig. 2018 Mar;38(3):231-238. https://doi.org/10.1007/s40261-017-0605-1
12. Raffi F, Pozniak AL, Wainberg MA. Has the time come to abandon efavirenz for first-line antiretroviral therapy? J Antimicrob Chemother. 2014 Jul;69(7):1742-7. https://doi.org/10.1093/jac/dku058

Pendahuluan Efavirenz
Formulasi Efavirenz

Artikel Terkait

  • Peningkatan Risiko Transmisi HIV pada Wanita Selama Hamil dan Setelah Bersalin
    Peningkatan Risiko Transmisi HIV pada Wanita Selama Hamil dan Setelah Bersalin
  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi
    Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi
  • Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
    Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
  • Red Flag Keringat Malam
    Red Flag Keringat Malam

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Intan Fajriani
14 Desember 2022
Live Webinar Alomedika - Pentingnya Pemeriksaan HIV Viral Load Rutin. Kamis, 15 Desember 2022. Pukul: 10:00 - 12:00
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Pentingnya Pemeriksaan HIV Viral Load Rutin."Narasumber :Dr. dr. Evy Yunihastuti, Sp.PD-KAI - Kenapa...
dr.Kevin Adrian
08 November 2022
Risiko dan profilaksis endokarditis infektif pada pasien HIV - Jantung Ask the Expert
Oleh: dr.Kevin Adrian
2 Balasan
Alo dr. Badai Sp.JP, selamat siang Dok, mohon izin bertanya:1. Pasien HIV termasuk kelompok rentan untuk terkena endokarditis infeksi, apakah ada edukasi...
Anonymous
28 Juli 2022
Pasien laki-laki usia 35 tahun dengan riwayat seks bebas
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya punya pasien laki-laki umur 35 tahun. Riwayat seks bebas. Saat ini tidak ada keluhan. Pasien ingin melakukan tes HIV. Tes apakah yang tepat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.