Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Formulasi Thiamphenicol general_alomedika 2021-03-01T14:29:34+07:00 2021-03-01T14:29:34+07:00
Thiamphenicol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Thiamphenicol

Oleh :
dr.Trisni Untari Dewi Sp.FK
Share To Social Media:

Formulasi thiamphenicol atau tiamfenikol yang tersedia di Indonesia saat ini hanya dalam bentuk peroral. Sesungguhnya, thiamphenicol juga memiliki sediaan aerosol dan parenteral yang berisi kombinasi thiamphenicol  glycinate (TG) atau thiamphenicol glycinate acetylcisteinate (TGA). Keduanya memiliki daya larut lebih tinggi dan cepat sehingga meningkatkan aktivitas antibakteri.[3,4,11]

Bentuk Sediaan

Sediaan thiamphenicol yang tersedia di Indonesia terdiri dari kapsul 250 mg dan 500 mg. Sediaan untuk anak dalam bentuk sirup, yaitu sirup kering dengan kandungan 125 mg/5 mL dan sirup kering forte dengan kandungan 250 mg/5 mL. [4,11]

Cara Mengonsumsi

Thiamphenicol sediaan kapsul sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, atau diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Thiamphenicol peroral sukar larut dalam air sehingga mengonsumsi kapsul dalam perut kosong dapat mempertahankan efikasinya.[11,16]

Untuk meminimalkan efek samping gastrointestinal seperti mual dan muntah, maka dapat diberikan obat thiamphenicol dosis terkecil yang memberikan efek dengan jangka waktu yang paling singkat. Selain itu, juga dapat diberikan obat yang dapat memproteksi mukosa lambung seperti proton pump inhibitor (PPI) sebelum pemberian thiamphenicol.[11,16]

Cara Penyimpanan

Penyimpanan thiamphenicol sebaiknya terhindar dari cahaya, panas, dan lingkungan lembab. Thiamphenicol stabil jika disimpan dalam wadah yang tertutup.[7,8]

Kombinasi dengan Obat Lain

Thiamphenicol dalam bentuk glycinate (TG) merupakan thiamphenicol dalam bentuk parenteral yang dikembangkan karena thiamphenicol oral yang bersifat kurang larut dalam air, sehingga mempengaruhi efek antibakterinya. TG memiliki solubilitas/daya larut yang tinggi dan cepat diubah menjadi thiamphenicol ketika disuntikkan ke sirkulasi darah, sehingga meningkatkan efek antibakterinya, yang dapat berguna untuk melawan kuman Gram positif maupun negatif. TG terutama digunakan untuk terapi infeksi saluran napas, brucellosis, demam tifoid, salmonellosis, dan penyakit infeksi menular seksual seperti gonore.[1,3]

Selain itu, kombinasi thiamphenicol dengan asetilsistein (TGA) digunakan terutama untuk terapi infeksi saluran napas dengan sekret kental. Kombinasi tersebut dapat meningkatkan aktivitas antibakteri thiamphenicol karena asetilsistein dapat menghambat adhesi bakteri dan mengeluarkan bakteri dari sel epitel saluran napas. Kombinasi thiamphenicol dengan asetilsistein (TGA) ataupun bentuk glycinate (TG) sayangnya belum tersedia di Indonesia.[1,18]

Referensi

1. Yang B, et al. Pharmacokinetics of thiamphenicol glycinate and its active metabolite by single and multiple intravenous infusions in healthy Chinese volunteers. Xenobiotica, 2014; 44(9): 819–26.
3. Wang Z, et al. UPLC–MS/MS determination of thiamphenicol in human plasma and its application to a pharmacokinetic study. Journal of Chromatography B, 2014: 967; 235–9.
4. Tiamfenikol. Badan Pengawas Obat dan Makanan. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/5.1-antibakteri/5.1.8-antibiotik lain/5.1.8.1-kloramfenikol.
7. Thiamphenicol. PubChem. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Thiamphenicol.
8. Thiamphenicol. Fao. http://www.fao.org/3/w4601e0d.htm
11. Thiamphenicol. MIMS Indonesia, 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/thiamphenicol?mtype=generic.
16. Fernandes DC, Norman AJ. Drug-induced gastrointestinal disorders. Stomach, 2019; 47:301-8. DOI:https://doi.org/10.1016/j.mpmed.2019.02.010
18. Ardito AM, Marchese, Fadda GC. Efficacy of N-Acetyl-Cysteine in Combination with Thiamphenicol in Sequential (Intramuscular/Aerosol) Therapy of Upper Respiratory Tract Infections Even When Sustained by Bacterial Biofilms. Journal of Chemotherapy, 2006;18: 507-13.

Farmakologi Thiamphenicol
Indikasi dan Dosis Thiamphenicol

Artikel Terkait

  • Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
    Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
  • Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
    Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
  • Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
    Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
  • Video Alomedika - Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
    Video Alomedika - Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
Diskusi Terkait
dr. Livia Kurniati Saputra
09 Maret 2022
Artikel SKP Alomedika - Tes Widal Sebagai Pemeriksaan Awal Demam Tifoid: Masihkan Bermanfaat?
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
1 Balasan
ALO Dokter,Demam tifoid merupakan penyakit endemis di Indonesia. Tes Widal telah digunakan sebagai pemeriksaan penunjang untuk diagnosis demam tifoid sejak...
Anonymous
01 Maret 2022
Demam klasik tifoid apakah masih bisa? - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Kholidatul Husna SpPD, apakah gejala demam tifoid yang klasik masih bisa dijadikan patokan saat ini? terimakasih
Anonymous
01 Maret 2022
Pemeriksaan Widal untuk Demam - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dr. Kholidatul, Sp.PDSaya ingin bertanya, apakah saat ini pemeriksaan Widal masih direkomendasikan untuk pasien demam, Dok? Bagaimana...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.