Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Kontraindikasi dan Peringatan Thiamphenicol general_alomedika 2021-11-01T18:45:02+07:00 2021-11-01T18:45:02+07:00
Thiamphenicol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Thiamphenicol

Oleh :
dr.Trisni Untari Dewi Sp.FK
Share To Social Media:

Kontraindikasi pemberian thiamphenicol atau tiamfenikol adalah pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap kandungan thiamphenicol, serta pada ibu hamil. Selain itu, sebaiknya tidak diberikan pada ibu menyusui dan bayi kurang dari 2 minggu. Pemberian thiamphenicol jangka panjang, yaitu lebih dari 2 minggu juga harus dihindari.[2,7,8,11,13]

Kontraindikasi

Thiamphenicol sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas, riwayat penyakit depresi sumsum tulang atau diskrasia darah (anemia aplastik, anemia hipoplastik, trombositopenia, dan granulositopenia), kehamilan, dan ibu menyusui.[4,11]

Pasien yang memiliki gangguan fungsi ginjal yang berat (kreatinin klirens <10 mL/menit) sebaiknya tidak diberikan antibiotik thiamphenicol, sedangkan pasien dengan gangguan fungsi ginjal ringan sedang dapat diberikan dengan modifikasi dosis yang telah direkomendasikan. Pemberian thiamphenicol juga tidak boleh digunakan untuk pencegahan penyakit infeksi.[4,11]

Peringatan

Penggunaan thiamphenicol jangka waktu lama perlu dilakukan pemeriksaan hematologi secara berkala. Beberapa peringatan dalam penggunaan obat ini adalah:

  • Penggunaan jangan melebihi batas waktu yang ditentukan, sebaiknya tidak lebih dari 2 minggu
  • Penggunaan lebih dari 2 minggu dapat menyebabkan neuropati perifer, perdarahan, serta depresi sumsum tulang
  • Penggunaan oleh pasien dengan gangguan fungsi ginjal harus dilakukan penyesuaian dosis
  • Penggunaan dihentikan apabila timbul retikulositopenia, leukopenia, trombositopenia, atau anemia[4,6,11]

Referensi

2. Aronson JK. Thiamphenicol. Meyler's Side Effects of Drugs, 2016; 836-83.
4. Tiamfenikol. Badan Pengawas Obat dan Makanan. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/5.1-antibakteri/5.1.8-antibiotik lain/5.1.8.1-kloramfenikol.
6. Cui F, et al. Prolonged thiamphenicol treatment associated sensory axonal polyneuropathy. Neurol India. 2013; 61:657-8. https://www.neurologyindia.com/text.asp?2013/61/6/657/125277.
7. Thiamphenicol. PubChem. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Thiamphenicol.
8. Thiamphenicol. Fao. http://www.fao.org/3/w4601e0d.htm
11. Thiamphenicol. MIMS Indonesia, 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/thiamphenicol?mtype=generic.
13. Wilcox MH. Chloramphenicol and Thiamphenicol in Antibiotic and Chemotherapy, 2011. https://www.sciencedirect.com/topics/pharmacology-toxicology-and-pharmaceutical-science/thiamphenicol.

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Thiamphenicol

Artikel Terkait

  • Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
    Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
  • Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
    Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
  • Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
    Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
  • Video Alomedika - Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
    Video Alomedika - Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
Diskusi Terkait
dr. Livia Kurniati Saputra
09 Maret 2022
Artikel SKP Alomedika - Tes Widal Sebagai Pemeriksaan Awal Demam Tifoid: Masihkan Bermanfaat?
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
1 Balasan
ALO Dokter,Demam tifoid merupakan penyakit endemis di Indonesia. Tes Widal telah digunakan sebagai pemeriksaan penunjang untuk diagnosis demam tifoid sejak...
Anonymous
01 Maret 2022
Demam klasik tifoid apakah masih bisa? - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Kholidatul Husna SpPD, apakah gejala demam tifoid yang klasik masih bisa dijadikan patokan saat ini? terimakasih
Anonymous
01 Maret 2022
Pemeriksaan Widal untuk Demam - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dr. Kholidatul, Sp.PDSaya ingin bertanya, apakah saat ini pemeriksaan Widal masih direkomendasikan untuk pasien demam, Dok? Bagaimana...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.