Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Efek Samping dan Interaksi Obat Thiamphenicol general_alomedika 2021-09-30T12:24:12+07:00 2021-09-30T12:24:12+07:00
Thiamphenicol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Thiamphenicol

Oleh :
dr.Trisni Untari Dewi Sp.FK
Share To Social Media:

Efek samping thiamphenicol atau tiamfenikol paling umum adalah gejala mual dan muntah. Berbeda dengan chloramphenicol, thiamphenicol tidak menimbulkan efek samping anemia aplastik dan Grey syndrome karena tidak memiliki gugus nitro aromatik yang dapat berubah menjadi toksik. Penggunaan thiamphenicol dengan obat lain yang mendepresi sumsum tulang dapat menimbulkan interaksi obat yang memperberat efek samping.[1-3,12]

Efek Samping

Efek samping thiamphenicol yang paling banyak terjadi adalah berhubungan dengan gangguan gastrointestinal seperti mual dan muntah. Pemberian thiamphenicol memang dianjurkan dalam keadaan perut kosong untuk mempertahankan efikasi obat thiamphenicol, akan tetapi hal tersebut menimbulkan efek samping ke saluran cerna.[2,4,6,11]

Efek samping lain adalah hipersensitivitas, stomatitis, glossitis, sakit kepala, ototoksik, ensefalopati, depresi, dan reaksi Jarish-Herxheimer. Efek samping di atas bersifat reversibel yang artinya dengan penghentian obat thiamphenicol akan menghilangkan efek samping yang terjadi. Thiamphenicol juga dilaporkan memiliki efek samping terhadap gangguan pembentukan eritrosit dan neuropati perifer, tetapi tidak menyebabkan anemia aplastik yang irreversibel.[2,4,6,11]

Penggunaan jangka waktu lama dapat menginduksi terjadinya perdarahan dan neuritis optik. Efek samping juga tergantung pada dosis dan lama terapi, sehingga sangat dianjurkan durasi pemberian thiamphenicol tidak lebih dari 10‒14 hari.[2,4,6,11]

Interaksi Obat

Pemberian thiamphenicol harus hati-hati jika bersama dengan obat yang juga menyebabkan depresi sumsum tulang belakang dan gangguan fungsi ginjal. Hal ini karena dapat meningkatkan risiko efek samping obat. Beberapa interaksi obat dengan thiamphenicol adalah:

  • Dicoumarol, warfarin: meningkatkan risiko perdarahan
  • Laktulosa: menurunkan efikasi obat laktulosa

  • Vitamin B6: meningkatkan ekskresi vitamin B6

  • Obat golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) dan aminoglikosida: meningkatkan efek samping terhadap gangguan fungsi ginjal[4-7,11,13]

 

Referensi

1. Yang B, et al. Pharmacokinetics of thiamphenicol glycinate and its active metabolite by single and multiple intravenous infusions in healthy Chinese volunteers. Xenobiotica, 2014; 44(9): 819–26.
2. Aronson JK. Thiamphenicol. Meyler's Side Effects of Drugs, 2016; 836-83.
3. Wang Z, et al. UPLC–MS/MS determination of thiamphenicol in human plasma and its application to a pharmacokinetic study. Journal of Chromatography B, 2014: 967; 235–9.
4. Tiamfenikol. Badan Pengawas Obat dan Makanan. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/5.1-antibakteri/5.1.8-antibiotik lain/5.1.8.1-kloramfenikol.
5. Crivineanu M, et al. Study on thiamphenicol – induced side effects in hamsters. Farmacia, 2014; 62:5.
6. Cui F, et al. Prolonged thiamphenicol treatment associated sensory axonal polyneuropathy. Neurol India. 2013; 61:657-8. https://www.neurologyindia.com/text.asp?2013/61/6/657/125277.
7. Thiamphenicol. PubChem. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Thiamphenicol.
11. Thiamphenicol. MIMS Indonesia, 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/thiamphenicol?mtype=generic.
12. Thiamphenicol. Inchem. http://www.inchem.org/documents/jecfa/jecmono/v38je05.htm
13. Wilcox MH. Chloramphenicol and Thiamphenicol in Antibiotic and Chemotherapy, 2011. https://www.sciencedirect.com/topics/pharmacology-toxicology-and-pharmaceutical-science/thiamphenicol.

Indikasi dan Dosis Thiamphenicol
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
    Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
  • Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
    Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
  • Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
    Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
  • Video Alomedika - Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
    Video Alomedika - Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
Diskusi Terkait
dr. Livia Kurniati Saputra
09 Maret 2022
Artikel SKP Alomedika - Tes Widal Sebagai Pemeriksaan Awal Demam Tifoid: Masihkan Bermanfaat?
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
1 Balasan
ALO Dokter,Demam tifoid merupakan penyakit endemis di Indonesia. Tes Widal telah digunakan sebagai pemeriksaan penunjang untuk diagnosis demam tifoid sejak...
Anonymous
01 Maret 2022
Demam klasik tifoid apakah masih bisa? - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Kholidatul Husna SpPD, apakah gejala demam tifoid yang klasik masih bisa dijadikan patokan saat ini? terimakasih
Anonymous
01 Maret 2022
Pemeriksaan Widal untuk Demam - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dr. Kholidatul, Sp.PDSaya ingin bertanya, apakah saat ini pemeriksaan Widal masih direkomendasikan untuk pasien demam, Dok? Bagaimana...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.