Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Oksigen general_alomedika 2022-07-27T16:32:20+07:00 2022-07-27T16:32:20+07:00
Oksigen
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Oksigen

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Formulasi obat oksigen di Indonesia adalah dalam sediaan inhalasi gas dalam tabung. Dalam penggunaan oksigen, diperlukan perhatian khusus terkait aspek keamanan, dimana oksigen dapat mempermudah terjadinya kebakaran.[5]

Bentuk Sediaan

Bentuk sediaan oksigen sebagai terapi yang ada di Indonesia adalah inhalasi. Pada Formularium Nasional, oksigen termasuk pada kelas anestetik dengan subkelas anestetik umum dan oksigen.[5]

Cara Penggunaan

Cara penggunaan oksigen sebagai suplementasi bergantung pada indikasi dan tujuan terapi. Desain masker dan katup serta laju aliran oksigen memungkinkan suplementasi oksigen inspirasi mulai dari 24-90% (FiO2 0,26-0,90). Konsentrasi oksigen bergantung pada volume menit ventilasi dan laju aliran oksigen. Semakin besar ventilasi maka semakin rendah FiO3 untuk laju aliran oksigen tambahan yang diberikan.

Masker oksigen terbagi dua yaitu masker aliran tinggi untuk pemberian oksigen secara total dan masker aliran rendah untuk pemberian oksigen secara parsial. Masker aliran tinggi dapat mengirimkan oksigen hingga 40L/menit atau dapat memenuhi kebutuhan oksigen secara total. Sementara itu, masker aliran rendah dapat memenuhi sekitar 60% kebutuhan oksigen.[1-5,9,10]

Nasal Kanul

Nasal kanul merupakan tabung tipis yang digunakan untuk pemberian oksigen dosis rendah dan sedang. Nasal kanul merupakan metode yang paling sering dan paling mudah untuk suplementasi oksigen, baik di fasilitas kesehatan maupun penggunaan rumahan. Laju aliran berkisar antara 2-6 liter per menit (lpm).[4,9,10]

Kateter Transtrakeal

Kateter transtrakeal digunakan untuk terapi pemeliharaan dengan kateter yang diinsersi pada trakea melalui prosedur bedah. Alat ini berfungsi untuk mengalirkan oksigen secara langsung ke trakea tanpa harus melalui saluran napas atas.[4]

Masker Sederhana (Simple mask)

Pada penggunaan masker sederhana, oksigen yang disuplai ke pasien bervariasi bergantung pada aliran O2 dan pola napas pasien. Masker ini memberi oksigen dengan konsentrasi antara 40-60%. Konsentrasi O2 dapat berubah dengan cara meningkatkan atau menurunkan aliran O2 antara 5-10 L/menit. Aliran masker di bawah 5 L/menit meningkatkan resistensi napas, sehingga CO2 dapat terkumpul di dalam masker dan rebreathing dapat terjadi.[4]

Non-rebreathing Mask (NRM)

Non-rebreathing mask (NRM) memiliki kantung yang terhubung dengan masker atau kantung reservoir. NRM dapat mencapai oksigen 100% dan memungkinkan aliran yang lebih tinggi. Reservoir memungkinakn konsentrasi oksigen dan meningkatkan persentase administrasi. Dengan mengumpulkan 100% oksigen pada kantong reservoir, pasien dapat menerima konsentrasi oksigen yang lebih tinggi.[4]

Masker Venturi

Masker venturi dapat memberikan konsentrasi oksigen yang akurat terlepas dari laju aliran oksigen yang diberikan. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip venturi, yakni aliran gas ke masker didilusi dengan udara di adaptor venturi. Semakin tinggi aliran, semakin banyak udara yang dimasukkan. Karena proporsinya sama, maka masker ini akan memberi konsentrasi oksigen yang sama seiring dengan peningkatan laju aliran oksigen.

Masker venturi tersedia dalam konsentrasi 24%, 28%, 35%, 40%, dan 60%, sehingga cocok untuk pasien dengan kebutuhan konsentrasi oksigen yang diketahui. Konsentrasi 24% dan 28% cocok untuk pasien dengan risiko retensi karbon dioksida, misalnya pasien penyakit paru obstruktif kronik dan cystic fibrosis.[3,4,9,10]

High Flow Nasal Cannula (HFNC)

High flow nasal cannula (HFNC) merupakan nasal kanul dengan kemampuan melembabkan oksigen dan mampu mengalirkan oksigen dengan kecepatan melebihi tekanan inspirasi pasien. Hal ini memungkinkan aliran 100% FiO2 sembari mempertahankan kemampuan pasien untuk beraktifitas seperti berbicara dan makan. HFNC juga dapat digunakan untuk memperpanjang waktu apnea dalam persiapan intubasi. Penggunaan HFNC telah dilaporkan bermanfaat pada pasien COVID-19 dalam hal penurunan kebutuhan intubasi dan perawatan intensif.[4]

Tekanan Positif

Continuous positive airway pressure (CPAP) merupakan masker yang dapat mengalirkan tekanan positif secara kontinyu. Bilevel positive airway pressure (BiPAP) merupakan tekanan positif yang dialirkan melalui masker namun memiliki pengaturan tekanan untuk inhalasi dan ekshalasi di level yang berbeda.

Bag mask devices atau BVM merupakan masker yang dioperasikan menggunakan tangan untuk resusitasi ketika pasien tidak dapat bernapas dengan usahanya sendiri, dapat dihubungkan dengan sumber oksigen untuk meningkatkan aliran oksigen. Sementara itu, ventilator merupakan mesin yang membantu pasien bernapas, dapat melalui trakeostomi atau pipa endotrakeal, dengan aliran oksigen dan tekanan yang dapat diatur melalui mesin.[4]

Lain-lain

Inkubator untuk neonatus juga mensuplai oksigen dengan meningkatkan konsentrasi oksigen di dalam ruang inkubator tanpa harus mengaplikasikan alat pada tubuh pasien.[4]

Cara Penyimpanan

Oksigen medis harus disimpan pada area yang aman dari ancaman kebakaran atau barang dan bahan yang mudah terbakar seperti minyak. Tabung oksigen harus disimpan pada tempat yang bersih, dingin, kering, ventilasi baik, dan temperature di bawah 50 C.[1]

Tabung Oksigen (Compressed Gas)

Tabung oksigen ini berisi gas oksigen bertekanan tinggi yang dikompresi dalam tabung besi. Tujuan penggunaan oksigen bertekanan tinggi ini adalah agar oksigen dapat dialirkan tanpa membutuhkan aliran listrik. Oksigen dalam bentuk ini paling banyak tersedia dan digunakan dalam praktik sehari-hari. Terdapat berbagai ukuran tabung yang disesuaikan dengan masing-masing penggunaan. Oksigen dalam bentuk ini lebih berisiko untuk terbakar.[1,2,4-7]

Oksigen Likuid

Dalam suhu di bawah titik bekunya yaitu kurang dari -183 C, oksigen berubah menjadi cairan berwarna biru pucat. Oksigen akan kembali berbentuk gas di atas suhu -118,60 C. Oleh karena itu, tempat penyimpanan oksigen likuid paling tidak bersuhu -170 C. Saat hendak diberikan kepada pasien, cairan oksigen melewati ruang penghangat yang mengubah bentuknya kembali menjadi gas. Oksigen likuid hanya membutuhkan ruang 1/10 dari compressed gas.[1,2,4-7]

Konsentrator Oksigen

Konsentrator oksigen adalah alat yang memisahkan oksigen dari udara bebas (78% nitrogen, 21% oksigen) untuk dijadikan sumber oksigen hingga mencapai 5L/menit. Proses konsentrasi oksigen ini membutuhkan arus listrik dan sangat jarang digunakan.[1,2,4-7]

 

 

Penulisan pertama: dr. Della Puspita Sari

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 977, Oxygen. 2022. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Oxygen
2. Drugs.com. Oxygen. 2022. https://www.drugs.com/international/oxygen.html
4. Weekley MS, Bland LE. Oxygen Administration. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551617/
5. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/813/2019 Tentang Formularium Nasional. Kemenkes RI. 2019.
6. FDA. Drugs@FDA: FDA Approved Drug Products. 2017. https://www.accessdata.fda.gov/scripts/cder/daf/index.cfm?event=overview.process&ApplNo=206023
7. DrugBank. Oxygen. 2022. https://go.drugbank.com/drugs/DB09140

Farmakologi Oksigen
Indikasi dan Dosis Oksigen

Artikel Terkait

  • Tidak Semua Pasien Sindrom Koroner Akut Memerlukan Terapi Oksigen
    Tidak Semua Pasien Sindrom Koroner Akut Memerlukan Terapi Oksigen
  • Bahaya Penggunaan Oksigen pada Penyakit Akut
    Bahaya Penggunaan Oksigen pada Penyakit Akut
  • Pemberian Oksigen yang Tidak Pada Tempatnya Meningkatkan Mortalitas Pasien
    Pemberian Oksigen yang Tidak Pada Tempatnya Meningkatkan Mortalitas Pasien
  • Kondisi di mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan
    Kondisi di mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan
  • Manfaat dan Risiko Preoksigenasi pada Induksi Anestesi
    Manfaat dan Risiko Preoksigenasi pada Induksi Anestesi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Roshni Manwani
29 September 2021
Video Alomedika - Penggunaan Non-Rebreathing Mask
Oleh: dr.Roshni Manwani
2 Balasan
ALO Dokter, Apakah Dokter masih ingat cara kerja dan komponen dari non-rebreathing mask? Non-rebreathing mask (NRM) adalah alat untuk mengalirkan oksigen...
dr.Roshni Manwani
25 Agustus 2021
Terapi oksigen pada pasien dengan riwayat jantung apakah berbeda - Anestesi Ask The Expert
Oleh: dr.Roshni Manwani
1 Balasan
Alo dr. Aripandi, Sp.An, Apakah yang membedakan terapi oksigen pada pasien dengan riwayat jantung dengan pasien lainnya? Pemberian oksigen berlebih bisa...
Anonymous
25 Agustus 2021
Facemask yang beredar di pasaran apakah efektif digunakan - Anestesi Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Aripandi SpAn, ijin berdiskusi.. Di apotek2 ada dijual facemask yang dibawahnya bolong, sepertinya untuk alat nebulasi. Karena facemask biasa tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.