Pendahuluan Nasal Kanul
Terdapat beberapa modalitas terapi oksigen, yaitu nasal kanul, masker oksigen simple, rebreathing, dan non-rebreathing.
Pada situasi pelayanan pasien di ruang gawat darurat, pasien dengan kondisi yang hipoksia atau berpotensi hipoksia sering ditemukan. Pasien demikian pada umumnya membutuhkan terapi oksigen. [1]
Ada beberapa metode terapi oksigen yang disesuaikan dengan klinis pasien, salah satunya adalah menggunakan nasal kanul. Pemasangan dan pemantauan terapi oksigen dengan alat ini sebenarnya sangat mudah dan sederhana, namun tetap harus dilakukan secara benar demi kenyamanan pasien. Penggunaan nasal kanul juga memiliki kelebihan seperti ukuran yang kecil dan dapat digunakan sambil makan atau berbicara. Saat ini juga terdapat nasal kanul high flow yang dapat memberikan oksigen dengan laju hingga 60 L/menit.
Selain itu, penting juga memastikan semua alat tersedia dan dapat berfungsi dengan baik. Pemasangan pada pasien harus dilakukan dengan posisi dan teknik yang benar untuk memastikan kenyamanan pasien, serta sesuai dengan indikasi. Pemberian terapi oksigen menggunakan modalitas apapun tanpa adanya hipoksia, misalnya pada sindrom koroner akut, tidak memberikan manfaat dan justru merugikan pasien. Penting juga untuk melakukan pemantauan berkala setelah pemasangan selesai.[2]
