Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Morfin general_alomedika 2022-06-06T18:10:37+07:00 2022-06-06T18:10:37+07:00
Morfin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Morfin

Oleh :
dr. Adrian Prasetio
Share To Social Media:

Formulasi morfin dapat ditemukan dalam sediaan oral, parenteral, dan supposituria. Morfin juga tersedia dalam sediaan larutan dan sublingual. Secara parenteral, morfin diberikan secara intramuskular, intravena, subkutan, epidural, dan intrathecal.[5,8]

Bentuk Sediaan

Di Indonesia, morfin tersedia dalam bentuk oral berupa tablet lepas lambat, tablet konvensional, dan dalam sediaan injeksi. Morfin digunakan untuk manajemen nyeri hebat, analgesia pra dan pasca operasi, serta untuk kontrol nyeri dari angina pektoris atau infark miokard akut.[3]

Oral

Morfin oral tersedia dalam sediaan:

  • Tablet konvensional 10 mg
  • Tablet lepas lambat 10 mg
  • Tablet lepas lambat 15 mg
  • Tablet lepas lambat 30 mg[5]

Injeksi

Morfin injeksi tersedia dalam sediaan injeksi 10 mg/mL.[5]

Cara Penggunaan

Morfin dapat digunakan per oral ataupun melalui injeksi.

Oral

Morfin bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, namun perlu diketahui bahwa absorpsi morfin meningkat bila diberikan bersamaan dengan makanan. Pemberian bersamaan dengan makanan dapat membantu menurunkan efek samping ketidaknyamanan saluran cerna.

Morfin yang dikonsumsi per oral harus ditelan utuh dan tidak boleh dihancurkan karena dapat menyebabkan overdosis. Obat tidak boleh diberikan bersamaan dengan alkohol atau obat lain yang menyebabkan depresi saraf pusat. Penggunaan selama beberapa minggu membutuhkan penurunan dosis perlahan-lahan (tappering off), tidak boleh langsung dihentikan.[3,7]

Injeksi

Sediaan injeksi dapat diberikan melalui injeksi intramuskular, intravena dan subkutan. Lakukan inspeksi visual sebelum menyuntikkan morfin. Pada lingkungan dengan pH yang tinggi dapat terjadi pengendapan. Jika ditemukan pengendapan pada cairan injeksi, jangan digunakan.

Pemberian secara intravena dilakukan dengan bolus lambat (1,5–15 mg morfin dilarutkan dalam water for injection) atau infus kontinu (dilarutkan dalam dekstrosa 5%). Jangan berikan obat bersamaan dengan alkohol atau obat lain yang menyebabkan depresi sistem saraf pusat.[3-5,7]

Cara Penyimpanan

Sediaan injeksi dan oral disimpan pada suhu 20–25 C. Simpan pada tempat yang terhindar dari cahaya matahari langsung.[3-5,7]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Paulina Livia Tandijono

Referensi

3. National Center for Biotechnology Information. Morphine | C17H19NO3 - PubChem. 2020. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5288826%0Ahttps://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Morphine
4. FDA. Morphine sulphate. 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/204223s006lbl.pdf
5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/707/2018 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Hk.01.07/Menkes/659/2017 Tentang Formularium Nasional. 2018. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/KMK_No__HK_01_07-MENKES-707-2018_ttg_Formularium_Nasional1.pdf
7. MIMS. Morphine. 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/erythromycin?mtype=generic
8. Murphy PB, Bechmann S, Barrett MJ. Morphine - StatPearls - NCBI Bookshelf. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526115/

Farmakologi Morfin
Indikasi dan Dosis Morfin

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
    Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
  • Penggunaan OAINS untuk Infeksi di Bidang THT
    Penggunaan OAINS untuk Infeksi di Bidang THT
  • Bahaya Penggunaan Opioid Jangka Panjang Untuk Penatalaksanaan Nyeri Kronis Non-kanker
    Bahaya Penggunaan Opioid Jangka Panjang Untuk Penatalaksanaan Nyeri Kronis Non-kanker

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
5 hari yang lalu
Manajemen nyeri untuk pasien lansia riwayat nefrektomi dan CKD grade 1
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pagi dok, izin bertanya. Penggunaan tramadol untuk mengatasi nyeri sedang-berat pada pasien wanita usia 80 tahun dengam riwayat nefrektomi dan CKD grade 1,...
Anonymous
16 November 2022
Pasien dengan nyeri post injeksi vitamin C
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok, saya ada pasien post inj. vit c 1cc terakhir needle wing sedikit bergeser krn pasien bergerak sehingga ada bagian yg mengenai jaringan...
Anonymous
25 Oktober 2022
Penanganan pasien dengan ischialgia/nyeri ischiatica - Rehabilitasi Medik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter Ananda, Sp.KFR izin bertanya untuk pasien dengan ischialgia/nyeri ischiatica, nyeri dan kekakuan tulang belakang karena osteoporosis atau...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.