Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Leukemia general_alomedika 2024-07-15T09:43:50+07:00 2024-07-15T09:43:50+07:00
Leukemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Leukemia

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Etiologi leukemia belum diketahui secara pasti tetapi diduga melibatkan faktor genetik seperti trisomi, delesi, atau mutasi onkogen tertentu. Selain itu, faktor lingkungan juga berperan dalam terjadinya leukemia, misalnya paparan radiasi pengion, asap rokok, benzene, tinta, jelaga, dan debu batu bara. Namun, hingga saat ini belum terdapat penyebab tunggal leukemia yang telah diidentifikasi secara pasti.[14-17]

Faktor Genetik

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik berperan penting dalam risiko dan perkembangan klinis leukemia. Sebagai contoh, Chronic Myeloid Leukemia (CML) diduga terjadi akibat translokasi timbal balik dan fusi BCR pada kromosom 22 dan ABL1 pada kromosom 9. Sementara itu, Chronic Lymphoid Leukemia (CLL) diperkirakan terjadi karena perubahan kromosom trisomi 12, delesi 13q, delesi 11q, dan mutasi atau delesi onkogen tertentu.[14,16]

Studi asosiasi genom telah melaporkan pemetaan varian umum sekitar >40 wilayah genom yang memengaruhi risiko perkembangan klinis dan progresivitas CLL.[14,16,18]

Sebuah studi oleh Gao et al meninjau mutasi GATA2 yang terkait dengan leukemia jenis Acute Myeloid Leukemia (AML) familial. GATA2 adalah faktor transkripsi yang penting untuk diferensiasi hematopoietik dan pembentukan limfatik. Dalam studi ini dilaporkan bahwa mutasi germline GATA2 mungkin berperan dalam terjadinya AML familial dengan limfedema di mana manifestasi klinisnya sangat bervariasi.[18]

Beberapa kelainan bawaan yang menjadi predisposisi terjadinya leukemia terutama tipe AML adalah sindrom Bloom, sindrom Down, neutropenia kongenital, anemia Fanconi, dan neurofibromatosis. Umumnya, pasien dengan kelainan bawaan tersebut mengalami progresivitas AML yang cepat pada masa anak-anak.[14,18]

Paparan Lingkungan

Berbagai paparan lingkungan, seperti paparan radiasi pengion, asap rokok, benzene, tinta, jelaga, debu batu bara (coal dust), serta paparan pestisida telah dikaitkan dengan peningkatan risiko leukemia.[5,8,14,17]

Hipotesis yang mendasari korelasi antara paparan lingkungan dan risiko leukemia semakin diperkuat dengan adanya laporan bahwa agen antineoplastik alkilasi, radiasi pengion, dan benzene merupakan zat sitotoksik yang dapat menyebabkan kerusakan dan kerentanan kromosom yang mengaktivasi mutasi sel onkogen.[14,15,17]

Selain itu, studi melaporkan bahwa orang yang merokok mempunyai peningkatan risiko terjadinya AML yang minimal namun signifikan secara statistik dengan (odds ratio, 1.5; 95% confidence interval). Dalam beberapa penelitian, risiko AML juga dilaporkan sedikit meningkat pada orang yang merokok dan terpapar asap rokok dibandingkan mereka yang tidak merokok dan tidak terpapar asap rokok secara terus menerus.[3,5,15,18]

Studi lainnya yang relevan menunjukkan bahwa ibu yang menggunakan bahan kimia untuk mengeriting rambut, konsumsi minuman alkohol, dan merokok selama kehamilan akan meningkatkan risiko leukemia pada anak nantinya.[3,5,15]

Agen Infeksi

Agen infeksi seperti virus, bakteri, dan jamur tertentu juga diperkirakan berperan dalam perkembangan leukemia melalui leukemogenesis dan mutasi genetik. Beberapa agen infeksi yang telah teridentifikasi sebagai agen pemicu potensial dari leukemogenesis dan mutasi genetik pada leukemia adalah Epstein-Barr Virus (EBV), virus herpes, virus hepatitis B, dan Human Immunodeficiency Virus (HIV).[3,5]

Suatu studi yang melakukan meta analisis terhadap korelasi infeksi virus hepatitis B (HBV) dengan terjadinya leukemia melaporkan bahwa infeksi HBV menjadi salah satu faktor risiko terkuat terjadinya AML (I² = 98% dan P 0,05).[3,5]

Kelainan Hematologi yang Mendahului

Kelainan hematologi yang mendahului (antecedent hematologic disorder) seperti sindrom myelodysplastic merupakan salah satu penyebab peningkatan risiko terjadinya AML. Sindrom myelodysplastic merupakan penyakit sumsum tulang dengan etiologi yang tidak diketahui, yang paling sering terjadi pada pasien usia lanjut. Sindrom ini bisa bermanifestasi sebagai sitopenia progresif yang terjadi selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.[14,16,17]

Kelainan hematologi lain yang juga dapat menjadi predisposisi terjadinya AML meliputi anemia aplastik dan kelainan mieloproliferatif, khususnya mielofibrosis.[14,18]

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko terjadinya leukemia adalah sebagai berikut:

  • Riwayat kelainan hematologi yang mendahului seperti sindrom myelodysplastic

  • Paparan senyawa kimia pada produk rambut, benzene, tinta, jelaga, debu batu bara (coal dust), serta paparan pestisida
  • Riwayat paparan radiasi pengion dosis tinggi
  • Riwayat penyakit kanker dan menerima terapi radiasi atau antineoplastik alkilasi yang merupakan agen kemoterapi
  • Kelainan bawaan seperti sindrom Bloom, sindrom Down, neutropenia kongenital, anemia Fanconi, dan neurofibromatosis
  • Riwayat penyakit kanker pada keluarga (genetic susceptibility)
  • Infeksi virus onkogenik[3,5,8,15,17]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji

Referensi

3. Guo Y, Wang W, Sun H. A systematic review and meta-analysis on the risk factors of acute myeloid leukemia. Transl Cancer Res. 2022;11(4):796-804 DOI: https://dx.doi.org/10.21037/tcr-22-27
5. Chennamadhavuni A, Lyengar V, et al. Leukemia. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560490/
8. Suttorp M, Millot F, Sembill S, et al. Definition, Epidemiology, Pathophysiology, and Essential Criteria for Diagnosis of Pediatric Chronic Myeloid Leukemia. Cancers. 2021;13(798):1-22 DOI: https://doi.org/10.3390/cancers13040798
14. Tebbi C K. Etiology of Acute Leukemia: A Review. Cancers. 2021;13(2256):1-19 DOI: https://doi.org/10.3390/cancers13092256
15. Onjiye F M, Olsson A, et al. Environmental Risk Factors for Childhood Acute Lymphoblastic Leukemia: An Umbrella Review. Cancers. 2022; 14(382):1-25 DOI: https://doi.org/10.3390/cancers14020382
16. Sandoval C, Calle Y, et al. An Updated Overview of the Role of CYP450 during Xenobiotic Metabolization in Regulating the Acute Myeloid Leukemia Microenvironment. Int J Mol Sci. 2023;24(6031):1-24 DOI: https://doi.org/10.3390/ijms24076031
17. Schmidt Janine-Alison, Hornhardt A, Erdmnann F, et al. Risk Factors for Childhood Leukemia: Radiation and Beyond. Front Public Health. 2021;(805757):1-13 DOI:10.3389/fpubh.2021.805757
18. Seiter K. Acute Myeloid Leukemia (AML). Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/197802-overview#a4

Patofisiologi Leukemia
Epidemiologi Leukemia

Artikel Terkait

  • Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
    Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
  • Pengaruh Usia Donor Transplantasi Sel Punca Hemopoietik pada Kasus Leukemia Akut
    Pengaruh Usia Donor Transplantasi Sel Punca Hemopoietik pada Kasus Leukemia Akut
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 29 Agustus 2024, 08:36
Terapi bronkopneumonia pada pasien ALL/acute lymphoid leukimia
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter Izin bertanya dok, untuk kasus bronkopneumonia pada pasien ALL apakah tatalaksananya sama seperti bronkopneumonia biasa? Kemudian apabila anak...
Anonymous
Dibalas 24 Oktober 2023, 19:02
Membedakan pasien CML fase krisis dengan AML
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertny dok pasien CML fase krisis blas bagaimana membedakan dg AML dan apa terapinya?
Anonymous
Dibalas 16 Februari 2023, 09:23
Bisitopenia et leukositosis dengan curiga AIHA
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya mendapatkan laki laki usia 59thn pre-op hernia inguinalis, ternyata hasil lab didapatkan seperti ini. Klinis splenomegali schufner 2-3. Pemeriksaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.