Intervensi Nonfarmakologi untuk Mencegah Delirium

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ

Intervensi nonfarmakologi dianggap penting dalam pencegahan delirium. Delirium adalah kondisi neurofisiologi akut yang sering ditemukan dalam setting rawat inap. Gangguan ini mempunyai onset akut dan cepat, serta mempunyai perjalanan penyakit yang fluktuatif. Prevalensi delirium di rumah sakit mencapai 23%. Jika tidak mendapatkan manajemen yang tepat, delirium bisa meningkatkan risiko timbulnya komplikasi dan menimbulkan luaran yang buruk, seperti perpanjangan lama rawat inap, peningkatan dependensi, dan risiko timbulnya dementia pada lansia,[1,2]

Dampak lain dari delirium adalah peningkatan risiko jatuh, penurunan fungsional dan kognitif, risiko kematian, risiko rawat inap ulang, dan institusionalisasi.[3] Selain itu, delirium juga menimbulkan dampak ekonomi terhadap sistem kesehatan karena biaya perawatan pasien dengan delirium lebih besar dibandingkan pasien tanpa delirium.[1]

Peran Intervensi Nonfarmakologi Dalam Pencegahan Delirium

Referensi