Kontraindikasi Transplantasi Jantung
Kontraindikasi transplantasi jantung mempertimbangkanan kondisi klinis pasien, ketersediaan organ donor, biaya, serta peluang pasien lain yang berisiko lebih tinggi. Penilaian harus secara menyeluruh apakah pasien akan memperoleh manfaat yang sepadan dengan risiko tindakan, dengan seleksi ketat dan evaluasi multidisiplin.[6,7]
Kontraindikasi Absolut
Transplantasi jantung tidak boleh dilakukan pada pasien dengan kondisi berikut:
- Penyakit sistemik progresif dengan prognosis harapan hidup <2 tahun, meskipun transplantasi dilakukan.
Hipertensi pulmonal ireversibel, dengan pulmonary vascular resistance >5 Wood units atau transpulmonary gradient >16 mmHg, yang tidak responsif terhadap terapi vasodilator.
- Disfungsi multiorgan berat dan ireversibel, misalnya gagal hati lanjut atau gagal ginjal terminal tanpa opsi transplantasi kombinasi.
- Penyalahgunaan zat aktif, termasuk alkohol, narkotika, atau perokok aktif.
- Ketidakmampuan menetap untuk mematuhi terapi atau follow-up.
- Infeksi sistemik aktif yang tidak dapat ditangani.
Keganasan aktif tanpa periode bebas penyakit yang memadai sesuai jenis tumor.[6,7,17]
Kontraindikasi Relatif
Transplantasi jantung perlu dipertimbangkan hati-hati pada kondisi berikut:
- Usia lanjut (>70 tahun), terutama bila disertai frailty atau komorbiditas berat.
Obesitas dengan indeks massa tubuh (IMT) ≥35 kg/m² (IMT 30–34,9 masih bisa dipertimbangkan bila faktor lain mendukung).
- Diabetes mellitus tidak terkontrol atau dengan kerusakan end-organ yang
- Disfungsi ginjal kronis berat (estimated GFR <30 mL/min/1,73m²) yang tidak membaik dengan terapi.
- Riwayat keganasan dengan periode bebas penyakit <3–5 tahun (tergantung jenis keganasan).
Hepatitis C kronis dapat dipertimbangkan bila sudah mendapat terapi antiviral dengan respon baik.
HIV bukan lagi kontraindikasi absolut bila kontrol virologi dan imunologinya baik (CD4 >200/µL, viral load tidak terdeteksi).
- Riwayat emboli paru akut yang belum stabil.
- Penggunaan tembakau dalam 6 bulan terakhir.
- Sokongan sosial yang buruk atau disabilitas kognitif/perilaku yang menghambat kepatuhan terapi.
- Penyakit pembuluh darah perifer berat, sirosis hepatis, atau penyakit paru kronis lanjut.
Frailty klinis yang signifikan, di mana pasien memiliki kelemahan fisik, malnutrisi, dan keterbatasan aktivitas.[6,7,17,18]
Perubahan Utama dibanding Pedoman Lama
Berdasarkan pedoman American College of Cardiology/American Heart Association (ACC/AHA) tahun 2022 dan International Society for Heart and Lung Transplantation (ISHLT) tahun 2024, berikut perubahan utama dalam kontraindikasi transplantasi jantung:
- HIV sudah bukan kontraindikasi absolut bila terkendali
- Hepatitis C kini bisa dipertimbangkan setelah terapi antivirus
- Obesitas cut-off disesuaikan, yaitu IMT ≥35 menjadi kontrindikasi relatif dan bukan absolut
- Penekanan pada frailty dan dukungan sosial sebagai faktor penting seleksi kandidat[6,7,17,18]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini