Indikasi Transplantasi Jantung
Indikasi transplantasi jantung secara umum adalah gagal jantung stadium akhir dengan harapan hidup <1 tahun tanpa transplantasi. Prosedur ini tetap menjadi pilihan tata laksana terakhir, ketika terapi medis berbasis bukti, maupun pemasangan perangkat atau pembedahan lain tidak lagi mampu memperbaiki fungsi maupun kualitas hidup pasien.[5,6,13]
Indikasi Spesifik
Berdasarkan pedoman American College of Cardiology/American Heart Association (ACC/AHA) tahun 2022 dan International Society for Heart and Lung Transplantation (ISHLT) tahun 2024, transplantasi jantung dapat dipertimbangkan pada pasien berikut:
Gagal jantung dengan gejala refrakter (derajat keparahan NYHA kelas III–IV), meski telah mendapat terapi medis optimal dan perangkat pendukung
Kardiomiopati dilatasi, iskemik, atau restriktif dengan disfungsi ventrikel berat
Penyakit jantung bawaan kompleks yang tidak dapat dikoreksi dengan bedah konvensional
Syok kardiogenik refrakter
Aritmia ventrikel maligna yang tidak terkontrol dengan obat maupun ablasi
Miokarditis fulminan atau akut dengan gagal jantung refrakter
- Fraksi ejeksi ventrikel kiri <25–30% dengan gejala berat dan prognosis buruk
- Tumor jantung primer dengan kemungkinan metastasis kecil[6,13,14]
Pertimbangan Tambahan
Pasien yang dipertimbangkan untuk transplantasi sebaiknya memiliki resistensi vaskular pulmonal <2,5–3 Wood units dan tidak ada hipertensi pulmonal ireversibel. Kondisi ini sangat memengaruhi keberhasilan transplantasi.
Selain parameter klinis dan fungsional, penilaian frailty, kapasitas rehabilitasi, serta dukungan sosial kini menjadi bagian penting seleksi kandidat transplantasi jantung. Usia lanjut (>70 tahun) bukan lagi kontraindikasi absolut, tetapi harus dinilai bersama dengan komorbiditas, status fungsional, dan kemungkinan manfaat prosedur.[6,7,13]
Indikasi Relatif
Transplantasi jantung dapat dipertimbangkan untuk pasien dengan kondisi berikut:
- Gagal jantung yang tetap mengalami keterbatasan aktivitas bermakna meskipun terapi optimal sudah diberikan
- Iskemia miokard berulang yang tidak dapat ditangani dengan revaskularisasi
- Terjadi instabilitas fungsi ginjal atau keseimbangan cairan meskipun kepatuhan pasien baik[6,15]
Indikasi yang Tidak Cukup
Kondisi berikut tidak memadai sebagai indikasi tunggal:
- Fraksi ejeksi ventrikel kiri rendah tanpa gejala berat
- Gejala gagal jantung NYHA kelas III atau IV yang masih responsif terhadap terapi.
Peak VO₂ >14–15 mL/kg/menit tanpa indikasi lain[6,15]
Parameter Objektif
Parameter objektif adalah alat ukur klinis/laboratorium terstandar untuk memastikan pasien benar-benar membutuhkan transplantasi. Beberapa parameter objektif adalah:
Peak VO₂ ≤12 mL/kg/menit (atau ≤14 mL/kg/menit bila pasien intoleran terhadap beta-blocker) → tetap menjadi prediktor kuat perlunya transplantasi.
- Sistem skoring seperti Heart Failure Survival Score (HFSS) dan Seattle Heart Failure Model → digunakan untuk memperkuat keputusan klinis dengan menilai risiko mortalitas jangka pendek.[6,13,15,16]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini