Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Transplantasi Jantung general_alomedika 2022-01-19T12:10:21+07:00 2022-01-19T12:10:21+07:00
Transplantasi Jantung
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Transplantasi Jantung

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Indikasi transplantasi jantung secara umum adalah penurunan fungsi jantung dengan harapan hidup kurang dari 1 tahun tanpa transplantasi. Transplantasi jantung adalah pilihan tata laksana terakhir bagi pasien karena modalitas tata laksana lain tidak mampu memperbaiki fungsi maupun kualitas hidup.[2]

Indikasi

Berikut beberapa indikasi spesifik untuk transplantasi jantung:

  • Gagal jantung sistolik dengan keterbatasan fungsional berat atau gejala refrakter terhadap terapi medis dan alat optimal

  • Kardiomiopati dilatasi, iskemik, atau restriktif dengan gejala berat

  • Penyakit jantung bawaan yang gagal diobati dengan terapi konvensional atau belum ada terapi konvensional untuk mengatasinya

  • Syok kardiogenik dengan harapan kecil untuk pulih

  • Miokarditis akut
  • Fraksi ejeksi ventrikel kiri <35%
  • Angina intractable atau aritmia maligna yang tidak teratasi dengan terapi konvensional ataupun ablasi

  • Tumor jantung dengan kemungkinan metastasis kecil

Transplantasi jantung dapat dilakukan pada pasien tersebut jika resistensi vaskular pulmonal < 2 unit Wood, pasien berusia < 65 tahun, dan dapat mengikuti rencana pemantauan pasca operasi.[1,2]

Indikasi Relatif

Transplantasi jantung dapat dipertimbangkan pada kondisi berikut:

  • Pasien dengan gagal jantung yang telah mendapat terapi adekuat namun masih mengalami keterbatasan aktivitas bermakna
  • Iskemia tidak stabil yang rekuren dan tidak dapat menjalani intervensi lain
  • Instabilitas balans cairan atau fungsi ginjal rekuren yang tidak disebabkan oleh ketidakpatuhan pasien terhadap terapi[14]

Indikasi Insufisien

Kondisi berikut tidak cukup untuk menjadi indikasi transplantasi jantung:

  • Fraksi ejeksi ventrikel kiri yang rendah
  • Gagal jantung dengan gejala fungsi kelas III atau IV
  • Peak VO2 di atas 15 mL/kg per menit (atau diperkirakan lebih dari 55%)tanpa indikasi lainnya

Perlu diingat bahwa transplantasi jantung tidak dilakukan secara rutin sebagai terapi primer pada penyakit jantung bawaan. Dokter perlu mempertimbangkan untuk melakukan repair bedah terlebih dulu sebelum mempertimbangkan transplantasi jantung.[14]

Kriteria Pasien Menurut European Society of Cardiology

Berdasarkan European Society of Cardiology, terdapat beberapa kriteria lebih spesifik yang meliputi parameter gejala, fungsional, dan struktural jantung yang perlu dipenuhi sebelum mempertimbangkan transplantasi jantung:

  • Gejala berat, dengan sesak napas saat istirahat atau kegiatan ringan (NYHA kelas III atau IV)
  • Episode retensi cairan (kongesti pulmonal atau sistemik, edema perifer) atau penurunan cardiac output saat istirahat (hipoperfusi perifer)
  • Bukti objektif gangguan fungsi jantung berat: fraksi ejeksi ventrikel kiri <30%, mitral inflow pattern pseudonormal atau restriktif pada echocardiography Doppler, atau gangguan kapasitas fungsional (tidak dapat berolahraga, hasil 6-minute walk test distance kurang dari 300 meter, atau peak oxygen intake kurang dari 12-14 mL/kg/menit)
  • Minimal satu episode rawat inap akibat gagal jantung pada 6 bulan terakhir[3]

Peak VO2

Secara umum, volume puncak konsumsi oksigen (peak VO2) dengan uji stres kardiopulmoner memberikan penilaian objektif kapasitas fungsional pada pasien dengan gagal jantung dan merupakan salah satu prediktor terbaik kapan seorang individu memerlukan transplantasi jantung. Pada pasien yang tidak mendapat penyekat beta karena intoleransi, peak VO2 14 ml/kg/menit merupakan prediktor kelangsungan hidup dan mengindikasikan perlunya menjalani transplantasi. Pada pasien yang mendapat terapi gagal jantung berbasis bukti (misalnya penyekat beta atau defibrilator implantable), batas ambang ≤12 ml/kg/min lebih disukai. Salah satu batasan kriteria peak VO2 adalah memerlukan uji stres kardiopulmoner maksimal.[14,15]

Skor Prognosis Heart Failure Survival Score

Meskipun peak VO2 sering menjadi parameter utama dalam memandu pemilihan kandidat transplantasi jantung, profil risiko optimal tidak bisa ditentukan dari 1 aspek saja. Oleh karenanya, beberapa sistem skoring dikembangkan menggunakan multivariabel untuk menetapkan prognosis pasien dan rasio manfaat-risiko dari transplantasi jantung.

Salah sayu sistem skoring yang telah divalidasi adalah heart failure survival score (HFSS). Prediktor kesintasan dalam sistem skoring ini mencakup:

  • Ada tidaknya penyakit arteri koroner
  • Laju jantung istirahat
  • Fraksi ejeksi ventrikel kiri
  • Mean arterial blood pressure
  • Ada tidaknya intraventricular conduction delay pada EKG
  • Kadar natrium serum
  • Peak VO2

HFSS membagi pasien menjadi kategori risiko rendah (HFSS ≥8,10), menengah (HFSS 7,20 hingga 8,09), dan tinggi (HFSS ≤7,19) berdasarkan penjumlahan dari variabel yang disebutkan di atas dan dikalikan dengan koefisien.[14]

Referensi

1. Botta DM. Heart Transplantation. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/429816-overview
2. Kim IC, Youn JC, Kobashigawa JA. The Past, Present and Future of Heart Transplantation. Korean Circ J, 2018. 48(7):565-590. doi:10.4070/kcj.2018.0189
3. Alraies MC, Eckman P. Adult heart transplant: indications and outcomes. J Thorac Dis. 2014 Aug;6(8):1120-8. doi: 10.3978/j.issn.2072-1439.2014.06.44. PMID: 25132979; PMCID: PMC4133547.
14. Mancini D. Heart transplantation in adults: Indications and contraindications. Uptodate. 2021.
15. Mehra MR, Canter CE, Hannan MM, et al. The 2016 International Society for Heart Lung Transplantation listing criteria for heart transplantation: A 10-year update. J Heart Lung Transplant 2016; 35:1.

Pendahuluan Transplantasi Jantung
Kontraindikasi Transplantasi Jan...

Artikel Terkait

  • Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
    Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
  • Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
    Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
  • BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung
    BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung
  • Penggunaan Angiotensin Receptor-Neprilysin Inhibitor (ARNI) untuk Terapi Gagal Jantung
    Penggunaan Angiotensin Receptor-Neprilysin Inhibitor (ARNI) untuk Terapi Gagal Jantung
  • Kalkulator PREVENT untuk Prediksi Risiko Penyakit Kardiovaskular
    Kalkulator PREVENT untuk Prediksi Risiko Penyakit Kardiovaskular

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Desember 2024, 07:06
Myocarditis dengan ASTO negatif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mendapatkan pasien anak2 usia 12 tahun datang dengan keluhan muntah2 sering setiap makan dan minum, lemas, keringat dingin. Sampao di IGD...
Anonymous
Dibalas 22 Oktober 2024, 13:26
Tatalaksana hipertensi dengan edema kedua tungkai di puskesmas
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin tanya dok, px tidak ada keluhan. Namun pada pemeriksaan kaki edema +/+. Riwayat penyakit hipertensi tidak berobat rutin, TD 150/70. Baiknya penanganan...
Anonymous
Dibalas 30 September 2024, 11:40
Apakah chf dan stroke tidak ada hubungannya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi dokter. Pasien 62 th setelah rawat inap dan d rawat oleh 2 sp. SpJp dgn dx chf dan spN dgn dx stroke.. kmdian pasien kontrol stlah rawatan,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.