Komplikasi USG Kepala dan Leher
Komplikasi pemeriksaan USG kepala dan leher hingga saat ini belum banyak dilaporkan. Beberapa komplikasi yang ditemukan adalah alergi terhadap gel USG dan nyeri dan rasa tidak nyaman.
Beberapa laporan menunjukkan komplikasi yang muncul adalah alergi bahan silikon pada gel yang digunakan saat pemeriksaan atau lateks pada sarung tangan pemeriksa yang bersentuhan dengan pasien. Keamanan pemeriksaan ini sangat baik karena menggunakan gelombang radiasi nonpengion. Meskipun demikian, gelombang ultrasonik dapat memanaskan jaringan. Dalam beberapa kasus, pemeriksaan USG dapat menghasilkan kantong kecil berisi gas dalam cairan atau jaringan tubuh (kavitasi). Namun, konsekuensi jangka panjang efek ini belum diketahui secara pasti.[2,4]
Alergi Terhadap Gel USG
Alergi terhadap gel USG muncul terbatas sebagai reaksi kulit seperti dermatitis kontak, eksim, dan urtikaria. Onset kemunculan ruam kulit bervariasi mulai dari beberapa menit hingga 2 hari. Diagnosis klinis alergi terhadap gel USG harus ditegakkan dengan uji tempel kulit. Pengobatan terhadap komplikasi ini adalah dengan pemberian salep kortikosteroid topikal. Beberapa kandungan pada gel USG yang umum menyebabkan komplikasi adalah propilen glikol, paraben, zat pewarna, zat pewangi, pelembab, dan metildibromo glutaronitril.[18,19]
Nyeri dan Rasa Tidak Nyaman
Rasa nyeri dan tidak nyaman dapat muncul karena manuver transducer USG terutama pada lokasi dan kondisi yang dapat memunculkan nyeri misalnya pada sangkaan abses. Manuver pemeriksaan yang memunculkan tekanan dapat menyebabkan nyeri pasca pemeriksaan dan rasa tidak nyaman.[2,4]