Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Indikasi Ekstraksi Gigi general_alomedika 2022-01-20T14:44:43+07:00 2022-01-20T14:44:43+07:00
Ekstraksi Gigi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Ekstraksi Gigi

Oleh :
Drg. Rifa Astari Gumay
Share To Social Media:

Contoh indikasi ekstraksi gigi adalah gigi impaksi, karies parah, dan nekrosis pulpa. Ekstraksi gigi seharusnya menjadi langkah akhir dari perawatan pasien. Perawatan gigi secara umum memiliki tujuan utama untuk mempertahankan gigi selama mungkin pada rongga mulut. Namun, pada beberapa kasus, tindakan ekstraksi gigi adalah pilihan perawatan terbaik.

Indikasi dilakukannya tindakan ekstraksi gigi antara lain karena alasan gigi impaksi, gigi yang mengalami karies yang parah dan tidak dapat dilakukan terapi endodontik, dan gigi sebagai fokus infeksi. Tindakan ekstraksi gigi juga dapat dilakukan pada gigi yang sehat demi kepentingan perawatan orthodontik dan prosthodontik untuk memperbaiki fungsi mastikasi dan estetika.[1,4,5,9,10]

Karies

Alasan yang paling sering menyebabkan gigi perlu dicabut adalah kondisi karies yang sudah parah sehingga tidak dapat direstorasi dan dilakukan terapi endodontik lagi. Kompleksitas kasus, prognosis gigi yang dipertanyakan, serta alasan ekonomi pasien juga menjadi faktor pendukung dilakukannya ekstraksi gigi sebagai pilihan perawatan.[1,4-6,9,10]

Nekrosis Pulpa

Indikasi ekstraksi gigi selanjutnya adalah gigi yang mengalami nekrosis pulpa atau pulpitis ireversibel dan tidak dapat dilakukan terapi endodontik; gigi yang sudah pernah dilakukan terapi endodontik namun mengalami rekurensi infeksi atau kegagalan perawatan dan pasien tidak ingin dilakukan retreatment; serta pada pasien yang menolak dilakukan perawatan endodontik.[1,4-6,9,10]

Penyakit Periodontal

Ekstraksi gigi juga diindikasikan pada gigi dengan kondisi kerusakan periodontal yang parah sehingga menyebabkan kehilangan banyak jaringan pendukung tulang dan gigi mengalami kegoyangan; atau pada kasus dimana prognosis gigi meragukan.[1,4-6,9,10,11]

Perawatan Orthodontik

Alasan gigi diindikasikan untuk dicabut demi kepentingan perawatan orthodontik yaitu gigi malposisi yang tidak dapat direposisi dengan perawatan orthodontic, atau jika terdapat kebutuhan ruang untuk memperbaiki lengkung gigi. Gigi yang paling umum dicabut untuk perawatan orthodontik adalah gigi premolar maksila dan mandibula.[1,4-6,9,10]

Perawatan Prosthodontik

Tujuan ekstraksi gigi dilakukan demi kepentingan perawatan prosthodontik biasanya untuk mendapatkan desain dan stabilitas gigi palsu yang baik. Ekstraksi gigi yang sudah tidak dapat dipertahankan lagi juga dilakukan untuk pembuatan gigi tiruan penuh. Gigi yang ekstrusi akibat kehilangan gigi antagonisnya juga biasanya dicabut jika berpotensi mengganggu oklusi atau insersi gigi palsu.[6,9]

Gigi Malposisi

Gigi yang malposisi perlu dilakukan ekstraksi jika menyebabkan trauma pada jaringan lunak, tidak dapat di reposisi dengan perawatan orthodontic, dan untuk kepentingan perawatan prosthodontik. Contoh gigi malposisi yang diindikasikan untuk dicabut adalah gigi molar ketiga yang erupsi bukoversi dan menyebabkan ulserasi atau luka pada pipi, serta gigi yang ekstrusi akibat kehilangan gigi antagonisnya.[4,9]

Gigi Fraktur

Gigi yang mengalami fraktur mahkota atau fraktur akar menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Jika gigi fraktur tidak dapat dilakukan terapi restorasi dan terapi endodontik, maka ekstraksi gigi menjadi pilihan perawatan.[4,6,9]

Impaksi Gigi dan Supernumerary Teeth

Gigi impaksi tidak dapat erupsi dengan sempurna pada lengkung rahang biasanya disebabkan karena kurangnya ruang untuk erupsi atau terhalang oleh gigi yang berdekatan. Supernumerary teeth juga seringkali mengalami malposisi dan impaksi. Supernumerary teeth dapat menghalangi erupsi gigi permanen lainnya dan memiliki risiko menyebabkan resorpsi serta pergerakan pada gigi sekitarnya.

Gigi impaksi dalam rahang dan supernumerary teeth dapat menyebabkan maloklusi, rasa sakit dan tidak nyaman, penyakit periodontal, kondisi patologis, dan terkadang mengganggu estetika. Jika tidak ada manfaat dalam mempertahankan supernumerary teeth dan gigi impaksi, maka harus dilakukan ekstraksi gigi. Kondisi ini biasanya membutuhkan tindakan operasi ekstraksi gigi atau odontektomi.[4,6,9]

Sisa Akar

Sisa akar dapat menyebabkan ulserasi di bawah gigi palsu, menginisiasi lesi patologis tulang, dan menyebabkan mati rasa jika dekat dengan saraf. Pada kondisi ini, ekstraksi gigi mungkin menjadi pilihan. Namun, jika sisa akar berukuran sangat kecil, tidak muncul dipermukaan, serta tidak mengganggu struktur vital rahang, maka dapat dilakukan observasi dan pasien diberitahu untuk kontrol rutin.[6]

Persistensi Gigi

Persistensi gigi susu harus dicabut jika sudah memasuki masa eksfoliasi. Persistensi gigi susu dapat mengganggu erupsi gigi permanen.[6]

Gigi yang Berkaitan dengan Lesi Patologis

Beberapa kasus gigi yang berkaitan dengan kista atau tumor dapat dipertahankan dan dilakukan terapi endodontik. Namun, jika ukuran lesi besar atau mengganggu jaringan dan struktur anatomi sekitar, maka gigi perlu dicabut.[4,6,9]

Gigi yang Terlibat Fraktur Rahang

Ekstraksi gigi yang berada pada garis fraktur masih bersifat kontroversial. Studi terdahulu berpendapat bahwa seluruh gigi yang berada pada garis fraktur harus dicabut, namun studi baru memilih pendekatan yang lebih konservatif. Jika gigi yang terlibat pada garis fraktur rahang menjadi sumber infeksi di lokasi fraktur, gigi mengalami fraktur atau retensi gigi pada garis fraktur dapat menyebabkan penyembuhan tertunda atau mengganggu proses penyatuan rahang, maka gigi diindikasikan untuk dicabut.[4,6,9]

Ekstraksi Gigi pada Pasien yang Akan Menjalani Radioterapi

Pada pasien yang akan menjalani radioterapi kepala leher, ekstraksi gigi saat radioterapi berlangsung akan meningkatkan risiko nekrosis. Apabila kondisi dental pasien kurang baik dan pasien memerlukan ekstraksi, maka harus dilakukan setidaknya 2 minggu sebelum radioterapi dimulai.[4,9,12]

Alasan Ekonomi

Kondisi ekonomi pasien menjadi faktor pendukung terbesar dalam menentukan perawatan gigi pasien. Semua indikasi ekstraksi gigi yang telah disebutkan menjadi lebih kuat jika pasien tidak ingin atau tidak mampu secara finansial untuk mempertahankan giginya.[4,9]

Referensi

1. Jafarian M, Etebarian A. Reasons for extraction of permanent teeth in general dental practices in Tehran, Iran. Med Princ Pract. 2013;22(3):239-244. doi:10.1159/000345979
4. Manor Y. Tooth Extraction. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/82774-overview#a1
5. Taiwo AO, Ibikunle AA, Braimah RO, Sulaiman OA, Gbotolorun OM. Tooth extraction: Pattern and etiology from extreme Northwestern Nigeria. Eur J Dent. 2017;11(3):335-339. doi:10.4103/ejd.ejd_160_17
6. Jain A. Principles and Techniques of Exodontia. In: Bonanthaya K., Panneerselvam E., Manuel S., Kumar V.V., Rai A. (eds) Oral and Maxillofacial Surgery for the Clinician. Springer, Singapore. 2021. https://doi.org/10.1007/978-981-15-1346-6_13
9. Fragiskos FD. Oral surgery. Berlin Heidelbeg: Springer; 2007. https://link.springer.com/content/pdf/bfm%3A978-3-540-49975-6%2F1.pdf
10. Tarazona B, Tarazona-Álvarez P, Peñarrocha-Oltra D, Peñarrocha-Diago M. Relationship between indication for tooth extraction and outcome of immediate implants: A retrospective study with 5 years of follow-up. J Clin Exp Dent. 2014;6(4):e384-e388. Published 2014 Oct 1. doi:10.4317/jced.51616
11. Moreira CH, Zanatta FB, Antoniazzi R, Meneguetti PC, Rösing CK. Criteria adopted by dentists to indicate the extraction of periodontally involved teeth. J Appl Oral Sci. 2007;15(5):437-441. doi:10.1590/s1678-77572007000500012
12. Devi S, Singh N. Dental care during and after radiotherapy in head and neck cancer. Natl J Maxillofac Surg. 2014;5(2):117-125. doi:10.4103/0975-5950.154812

Pendahuluan Ekstraksi Gigi
Kontraindikasi Ekstraksi Gigi

Artikel Terkait

  • Pengaruh Dental Flossing Terhadap Periodontitis dan Karies Gigi
    Pengaruh Dental Flossing Terhadap Periodontitis dan Karies Gigi
  • Efek Tea Bag untuk Menghentikan Pendarahan Setelah Cabut Gigi
    Efek Tea Bag untuk Menghentikan Pendarahan Setelah Cabut Gigi
  • Perawatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil
    Perawatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil
  • Pilihan Analgesik Oral untuk Nyeri Dental Akut
    Pilihan Analgesik Oral untuk Nyeri Dental Akut
  • Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
    Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
drg. Annisa Widiandini
13 hari yang lalu
Live Webinar Alomedika-What's New on Dental Imaging System: From Entry to Advanced Application. Minggu 15 Agustus 2022 (15.00 - 17.00 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "What's New on Dental Imaging System: From Entry to Advanced Application".Narasumber: How to Optimize...
dr. Dian Handayani
19 hari yang lalu
Pasien usia 65 tahun rutin konsumsi warfarin dan amiodaron ingin cabut gigi
Oleh: dr. Dian Handayani
4 Balasan
izin dok, ada pasien 65 tahun, saat ini masih pengobatan rutin Sp JP dengan riwayat AF, konsumsi warfarin dan amiodaron. pasien ingin melakukan cabut gigi di...
Anonymous
23 Maret 2022
Ekstraksi gigi menyebabkan kebutaan - Mata Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter M. Syauqi, Sp.M maaf dok sering beredar info di masyarakat jika mencabut gigi dapat menyebabkan komplikasi kebutaan. Bagaimana pendapat dokter...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.