Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pulpitis general_alomedika 2023-01-10T14:25:02+07:00 2023-01-10T14:25:02+07:00
Pulpitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Pulpitis

Oleh :
Drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Pulpitis adalah inflamasi yang terjadi pada jaringan pulpa. Pulpitis terjadi ketika karies gigi berkembang dan mengekspos pulpa, menyebabkan infeksi. Gejala awal dan dominan pada pulpitis akut adalah sakit gigi yang diinduksi oleh perubahan suhu, terutama minuman dingin.

Pulpa merupakan jaringan lunak satu-satunya yang berada di gigi, dimana di dalam pulpa terdapat saraf dan pembuluh darah yang bertugas untuk memberikan suplai nutrisi kepada gigi. Pulpitis dapat dibedakan menjadi reversibel dan ireversibel. Pulpitis reversibel merujuk pada kondisi dimana pulpa mengalami inflamasi ringan dan masih bisa diselamatkan. Sementara itu, pada pulpitis ireversibel, inflamasi dan gejala sudah berat, dan pulpa tidak dapat lagi diselamatkan. Pulpitis ireversibel merupakan salah satu alasan tersering pasien memerlukan perawatan gigi darurat.[1,2]

Pulpitis-min

Kebanyakan kasus pulpitis disebabkan infeksi oportunistik pada kamar pulpa oleh bakteri komensal oral. Port d’entry paling umum dari bakteri tersebut adalah karies gigi.

Gejala utama dari pulpitis adalah nyeri. Pada kasus pulpitis reversibel, pasien merasakan nyeri durasi singkat setelah gigi terpapar suhu panas atau dingin. Pada kasus pulpitis ireversibel, rasa nyeri bertahan lebih lama. Pada pemeriksaan intraoral, bisa didapatkan karies gigi dan perlu dilakukan tes vitalitas pulpa. Dokter bisa memberi stimulus pada pulpa dengan melakukan perkusi, kemudian mengamati apakah pasien merasakan nyeri. Dokter juga bisa menggunakan alat elektrik untuk menguji vitalitas pulpa.[3,4]

Penatalaksanaan pulpitis reversibel dilakukan dengan eliminasi iritan dan penempatan bahan restorasi dengan atau tanpa bahan kaping pulpa. Pada pulpitis reversibel, bisa dilakukan restorasi langsung karena jaringan peradangan pulpa masih dapat sembuh seperti sedia kala.

Pada pulpitis ireversibel, penatalaksanaan yang dilakukan adalah pulpektomi karena jaringan pulpa sudah tidak dapat sembuh dan telah mengarah pada kondisi nekrosis pulpa. Oleh karenanya, jaringan pulpa harus diambil terlebih dahulu dan diganti dengan bahan pengisi saluran akar. Jika pasien mengalami tanda infeksi sistemik, maka dapat diberikan antibiotik sistemik berupa amoxicillin 500 mg setiap 8 jam. Jika pasien alergi terhadap penicillin, dapat diberikan clindamycin 150-300 mg setiap 6 jam.[3,5]

Pulpitis yang tidak mendapat perawatan dapat berkembang menjadi nekrosis pulpa dan periodontitis. Pulpitis juga dapat menyebabkan komplikasi sistemik seperti endokarditis, gangguan pernapasan, gangguan ginjal, angina Ludwig, selulitis, osteomyelitis rahang, sinusitis purulen, meningitis, hingga abses otak. Edukasi untuk menyelesaikan perawatan dan memelihara kebersihan oral (dental hygiene) dapat mencegah komplikasi ini.[3,10]

Referensi

1. Sacerdote P, Levrini L. Peripheral mechanisms of dental pain: the role of substance P. Mediators Inflamm. 2012;2012:951920. doi: 10.1155/2012/951920. Epub 2012 Feb 9. PMID: 22474402; PMCID: PMC3306979.
2. Chen E, Abbott PV. Dental Pulp Testing: A Review. International Journal of Dentistry, 2009. Article ID 365785. https://doi.org/10.1155/2009/365785
3. Hennessy B. Pulpitis. MSD Manuals, 2021. https://www.msdmanuals.com/professional/dental-disorders/common-dental-disorders/pulpitis#v950299
4. Stephens MB, Wiedemer JP, Kushner GM. Dental problems in primary care. Am Fam Phys, 2018. 98(11): 654-660.
5. Persoon IF, Özok AR. Definitions and Epidemiology of Endodontic Infections. Curr Oral Health Rep. 2017;4(4):278-285. doi:10.1007/s40496-017-0161-z
10. Shahravan A, Haghdoost AA. Endodontic epidemiology. Iran Endod J. 2014 Spring;9(2):98-108. Epub 2014 Mar 8. PMID: 24688577; PMCID: PMC3956956.

Patofisiologi Pulpitis
Diskusi Terkait
dr. Pebrian Diki Prestya
26 Januari 2020
Pemberian analgesik untuk mengatasi nyeri pada pasien irreversible pulpitis
Oleh: dr. Pebrian Diki Prestya
3 Balasan
Bismillah, Dok ingin bertanya pasien saya sakit gigi, pulpitis irreversible, nyeri hebat sudah minum asam mefenamat, kataflam, pct forte masih nyeri, apa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.