Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Fraktur Gigi general_alomedika 2023-01-10T15:12:59+07:00 2023-01-10T15:12:59+07:00
Fraktur Gigi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Fraktur Gigi

Oleh :
drg.Rosalina Intan Saputri, MSc
Share To Social Media:

Fraktur gigi adalah salah satu jenis cedera dental traumatik (traumatic dental injuries-TDI) berupa retakan (crack) atau patahan (fracture) pada struktur gigi, yaitu enamel, dentin, dengan atau tanpa keterlibatan pulpa. Fraktur gigi paling banyak terjadi pada gigi depan rahang atas karena posisi yang paling anterior pada kavitas oral.

Fraktur gigi dapat terjadi karena berbagai situasi, namun yang paling sering terjadi adalah trauma berat tiba-tiba pada gigi maupun jaringan oral. Mekanisme ini mungkin dialami pasien yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas, kekerasan fisik, dan cedera olahraga. Pada kasus yang berat, patah gigi multipel dengan keterlibatan komplikasi regio oral lain, misalnya fraktur rahang, dapat terjadi.

Sumber: Politikaner, Wikimedia commons, 2009. Sumber: Politikaner, Wikimedia commons, 2009.

Fraktur gigi umumnya dapat didiagnosis dengan pengamatan gigi secara visual. Pada kasus gigi retak, pasien mungkin saja asimptomatik, tetapi akan didapatkan suatu garis retakan pada permukaan gigi.

Selain pemeriksaan pada gigi itu sendiri, pemeriksaan rahang atas dan rahang bawah mungkin diperlukan pada kasus cedera yang berat, misalnya akibat kecelakaan lalu lintas. Pemeriksaan rahang dilakukan untuk mencari adanya fraktur terkait, debris yang tersangkut, atau fragmen gigi.

Tata laksana akan bergantung pada ada-tidaknya cedera jaringan keras dan pulpa, cedera jaringan periodontal, cedera tulang pendukung, serta cedera gingiva dan mukosa mulut pada kasus trauma dental. Cedera jaringan keras tanpa melibatkan pulpa biasanya hanya membutuhkan restorasi. Pada beberapa kasus, veneer gigi dapat bermanfaat. Keterlibatan pulpa mungkin memerlukan perawatan endodontik. Fraktur yang melibatkan tulang alveolar atau luksasi gigi akan memerlukan stabilisasi, misalnya dengan splint fleksibel. Analgesik, seperti diklofenak, dapat diberikan pada pasien yang mengeluhkan nyeri.[1-4]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan

Referensi

1. Mamoun JS, Napoletano D. Cracked tooth diagnosis and treatment: An alternative paradigm. Eur J Dent. 2015;9(2):293-303. doi:10.4103/1305-7456.156840
2. Patnana AK, Kanchan T. Tooth Fracture. 2021. StatpPearls. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551650/
3. Sivapathasundharam B. Physical and Chemical Injuries of the Oral Cavity. In : Sivapathasundharam B (editor). Shafer’s Textbook of Oral Pathology, 9th ed. 2020. Elsevier: New Dehli
4. Bourguignon C, Cohenca N, Lauridsen E, Flores MT, O’Connell AC, Day PF. International Association of Dental Traumatology guidelines for the management of traumatic dental injuries : 1.Fractures and luxations. Dental Traumatology 2020; 36: 314-330

Patofisiologi Fraktur Gigi
Diskusi Terkait
Anonymous
29 Maret 2022
Gigi molar 2 patah sedikit - Prostodonsia Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO drg. Andi, SpPros. Gigi geraham yang patah/sompel seringkali menyebabkan makanan tersangkut di dalamnya. Apa penanganan yang paling sederhana dan tidak...
Anonymous
29 Maret 2022
Menangani gigi pecah - Prostodonsia Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO drg. Andy Wirahadikusumah, Sp.ProsIzin bertanya, Dok. Bila ada pasien yang permukaan giginya retak/pecah setelah makan makanan konsistensi keras,...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.