Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi Pasien Metode Penjahitan Kulit karyanti 2022-10-04T13:31:34+07:00 2022-10-04T13:31:34+07:00
Metode Penjahitan Kulit
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Edukasi Pasien Metode Penjahitan Kulit

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Edukasi pasien pada metode penjahitan luka atau suturing adalah prosedur dan komplikasi, serta cara untuk mengurangi komplikasi seperti menjaga agar luka tetap kering dalam 48 jam post tindakan serta kebersihan luka. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diberitahukan kepada pasien sebagai poin edukasi dalam penjahitan luka:

  • Pasien atau keluarga pasien harus mengetahui betul jenis tindakan yang akan dilakukan, tujuan, manfaat, risiko dan komplikasi seperti infeksi sekunder yang mungkin terjadi selama proses atau pasca tindakan penjahitan luka
  • Selama proses tindakan penjahitan berlangsung, jika pasien dalam kondisi sadar, pasien harus segera memberitahu kepada operator jika ada rasa nyeri, atau tidak nyaman
  • Pastikan luka bersih dan tidak dalam keadaan basah selama 48 jam pertama, sehingga sebaiknya pasien perlu diedukasi untuk tidak melepas perban. Setelah kontrol, ajarkan pasien cara perawatan luka
  • Tanda infeksi perlu dijelaskan kepada pasien, seperti rasa nyeri, panas, merah, bengkak, bernanah, atau berbau tidak sedap. Apabila mengalami keluhan ini, maka pasien harus segera kontrol kembali ke fasilitas kesehatan.
  • Adanya rembesan darah juga sebaiknya dijelaskan kepada pasien dan diinfokan untuk segera kembali ke fasilitas kesehatan
  • Apabila sesuai indikasi, pada beberapa kasus pasien akan dibekali dengan profilaksis antibiotik seperti cefadroxil dan analgetik, seperti paracetamol. Jelaskan kepada pasien tata cara mengkonsumsi obat-obatan tersebut serta kemungkinan efek sampingnya
  • Beritahukan kepada pasien kapan waktunya untuk kontrol kembali yakni 48 jam pasca penjahitan, keputusan melepas jahitan, dan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya (misalnya pencabutan benang jahit atau penggantian dressing luka)[1,5,10]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Riawati MMedPH

Referensi

1. Medscape. Suturing Techniques. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1824895-overview
5. Oxford Medical Education. How To Suture. 2015. https://www.printfriendly.com/p/g/caAShK
10. Rose J, Tuma F. Sutures And Needles. StatPearls. NCBI. 2022.

Komplikasi Metode Penjahitan Kulit
Pedoman Klinis Metode Penjahitan...

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
    Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
  • Debridemen Luka Berkala pada Penatalaksanaan Luka Kronik
    Debridemen Luka Berkala pada Penatalaksanaan Luka Kronik
  • Prinsip Penatalaksanaan Luka Kronik
    Prinsip Penatalaksanaan Luka Kronik
  • Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
    Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
  • Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
    Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
3 hari yang lalu
Teknik jahitan vulnus laceratum palpebra
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, ijin berdiskusi...Utk VL palpebra apakah termasuk kompetensi dokter umum? Jika iya, dg teknik jahitan dan benang apa ya dok? Dan utk perdarahan...
Anonymous
19 hari yang lalu
Menunda hecting luka setelah kecelakaan lalu lintas
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien luka pada paha post KLL yang menurut saya harus dihecting karena luka cukup dalam, namun pasien menolak. Bagaimana jika bbrp...
Anonymous
23 hari yang lalu
Hecting vulnus laceratum di kepala dengan rupture arteri
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Saya ingin bertanya. Saya dokter puskesmas di kalbar, mendapatkan pasien post KLL ±3 jam SM-PKM, dengan vulnus laceratum a/r parietal sinistra....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.