Komplikasi Ekstraksi Kuku
Komplikasi yang dapat terjadi setelah prosedur ekstraksi kuku adalah infeksi, pertumbuhan kembali spikulus kuku, iskemia, dan perdarahan persisten.
Komplikasi pada prosedur ekstraksi kuku cukup jarang terjadi. Keluhan nyeri merupakan komplikasi yang paling sering dikeluhkan setelah prosedur ekstraksi dan biasanya berlangsung selama durasi yang singkat dan dapat berespon baik dengan analgesik. Beberapa komplikasi lain yang bisa terjadi setelah prosedur ekstraksi kuku adalah sebagai berikut.
Infeksi Pascaoperasi
Walau sudah dilakukan persiapan dan teknik yang teliti, infeksi pascaoperasi masih bisa terjadi. Infeksi terjadi beberapa hari pascaoperasi yang bisa disebabkan oleh bakteri (Staphylococcus aureus). Infeksi juga dapat terjadi sampai seminggu setelah operasi yang biasa disebabkan oleh jamur. Komplikasi ini dapat terjadi pada semua teknik ekstraksi kuku apabila tidak melakukan perawatan post tindakan dengan benar. [7]
Pertumbuhan Spikulus dan Lipatan Kuku Lateral
Ekstraksi kuku yang tidak lengkap dapat menyebabkan pertumbuhan spikulus kuku dan membentuk lipatan kuku lateral. Pertumbuhan kuku baru ini menyebabkan reaksi inflamasi dan dapat menyebabkan pengulangan prosedur. Komplikasi ini paling sering terjadi pada prosedur ekstraksi kuku parsial.[5]
Iskemia
Iskemia yang disebabkan oleh karena injeksi anestesi yang berlebihan pada blok saraf digital. Penggunaan epinephrine pada pasien dengan penyakit vaskular perifer dapat menyebabkan vasospasme dan iskemia, sehingga sebaiknya dihindari. [4]
Perdarahan
Ekstraksi kuku juga bisa menyebabkan komplikasi perdarahan yang persisten. Biasanya komplikasi ini terjadi pada pasien yang memiliki riwayat diabetes mellitus ataupun penyakit gangguan koagulasi.[4]