Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Defisiensi Faktor X general_alomedika 2023-07-24T14:25:52+07:00 2023-07-24T14:25:52+07:00
Defisiensi Faktor X
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Defisiensi Faktor X

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Defisiensi faktor X adalah suatu kelainan perdarahan langka yang dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah. Defisiensi faktor X umumnya bersifat kongenital, walaupun ada pula yang bersifat didapat (acquired). Defisiensi faktor X kongenital bersifat autosomal resesif dengan fenotipe yang bervariasi, mulai dari menyebabkan seseorang mudah memar hingga perdarahan organ yang fatal. Defisiensi faktor X didapat bisa disebabkan oleh terapi antikoagulan, penyakit hepar, amiloidosis, ataupun penggunaan obat seperti phenytoin.[1-4]

Faktor X atau Stuart Prower factor merupakan salah satu protease serin dependen vitamin K, yang diproduksi oleh hepar. Gen yang berperan dalam pembentukan faktor X bertempat di kromosom 13 (13q34). Kelainan pada gen ini akan menyebabkan defisiensi faktor X.[1,5,6]

shutterstock_1508537564-min (1)

Seseorang yang mengalami defisiensi faktor X dapat mengalami gejala yang bervariasi. Semakin berat defisiensi, maka semakin awal gejala akan muncul. Gejala penyakit ini dapat berupa mudah memar, hematoma, epistaksis, hingga perdarahan organ. Defisiensi faktor X juga dapat menyebabkan hemarthrosis yang menimbulkan keterbatasan gerakan sendi dan otot, serta menimbulkan rasa  nyeri dan kaku. Perdarahan gastrointestinal dan intrakranial adalah manifestasi perdarahan yang perlu diwaspadai pada pasien dengan defisiensi faktor X.[6-8]

Gejala paling awal yang dapat timbul pada penyakit ini adalah perdarahan pada area umbilikus yang tidak kering pada 7-21 hari pasca kelahiran. [5,6,9] Pemeriksaan penunjang yang akan membantu penegakan diagnosis adalah pemeriksaan darah lengkap, waktu prothrombin (PT), waktu partial thromboplastin (aPTT), serta penurunan  kadar faktor X.[5,6,8]

Tata laksana defisiensi faktor X adalah pemberian injeksi intravena faktor X.  Obat ini dapat digunakan untuk mengontrol atau mencegah perdarahan pada pasien. Pilihan tata laksana lain adalah dengan pemberian fresh frozen plasma ataupun pemberian obat antifibrinolitik.[4-7]

Referensi

1. Dejhansathit S, Suvannasankha A. Acquired Factor X Deficiency in Patients With Primary Light Chain Amyloidosis. J Investig Med High Impact Case Rep. 2019 Jan-Dec;7:2324709619832332. doi: 10.1177/2324709619832332. PMID: 30947547; PMCID: PMC6452584.
2. Herrmann FH, Auerswald G, Ruiz-Saez A, Navarrete M, Pollmann H, Lopaciuk S, Batorova A, Wulff K; Greifswald Factor X Deficiency Study Group. Factor X deficiency: clinical manifestation of 102 subjects from Europe and Latin America with mutations in the factor 10 gene. Haemophilia. 2006 Sep;12(5):479-89. doi: 10.1111/j.1365-2516.2006.01303.x. PMID: 16919077.
3. Spiliopoulos D, Kadir RA. Congenital Factor X deficiency in women: A systematic review of the literature. Haemophilia. 2019 Mar;25(2):195-204. doi: 10.1111/hae.13729. PMID: 30901144.
4. Chatterjee T, Philip J, Nair V, et al. Inherited Factor X (Stuart-Prower Factor) deficiency and its management. Med J Armed Forces India. 2015;71(Suppl 1):S184-S186. doi:10.1016/j.mjafi.2014.01.007
5. Uprichard J, Perry DJ. Factor X deficiency. Blood Rev. 2002 Jun;16(2):97-110. doi: 10.1054/blre.2002.0191. PMID: 12127953.
6. Schwartz RA. Factor X deficiency. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/209867-overview
7. Siddon AJ, Tormey CA. Successful Use of Four Factor-Prothrombin Complex Concentrate for Congenital Factor X Deficiency in the Setting of Neurosurgery. Lab Med. 2016 Aug;47(3):e35-7. doi: 10.1093/labmed/lmw037. Epub 2016 Jul 4. PMID: 27378481; PMCID: PMC4985779.
8. Girolami A, Cosi E, Sambado L, Girolami B, Randi ML. Complex history of the discovery and characterization of congenital factor X deficiency. Semin Thromb Hemost. 2015 Jun;41(4):359-65. doi: 10.1055/s-0034-1544000. Epub 2015 Apr 14. PMID: 25875733.

Patofisiologi Defisiensi Faktor X
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 13 Juni 2025, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas 13 Juni 2025, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas 13 Juni 2025, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.