Epidemiologi Varikokel
Data epidemiologi menunjukkan varikokel merupakan penyakit yang dialami oleh 15% pria dewasa dan merupakan salah satu penyebab utama infertilitas pria.[1,2]
Global
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh WHO, varikokel dapat ditemui pada 25.4% pria dengan pemeriksaan analisis sperma yang abnormal dan 11.7% pria dengan analisis sperma yang normal.[10]
Varikokel lebih sering terjadi pada kelompok usia pubertas dan usia lanjut. Pada usia pubertas, perkembangan testis menyebabkan peningkatan risiko terjadinya insufisiensi katup vena. Pada usia lanjut, penuaan juga meningkatkan risiko terjadinya insufisiensi katup vena. Studi menunjukkan prevalensi varikokel meningkat 10% setiap 10 tahun peningkatan usia mulai usia 30 tahun.
Faktor keturunan adalah faktor yang dianggap penting dalam perkembangan penyakit varikokel. Risiko untuk menderita varikokel akan meningkat 8 kali lebih besar pada orang yang memiliki riwayat first-degree relative menderita penyakit yang sama. Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 34-56% orang yang memiliki keluarga dengan penyakit varikokel, juga teraba pelebaran pembuluh darah vena dalam pemeriksaan fisik. Namun faktor genetik spesifik yang meningkatkan prevalensi varikokel di antara faktor keluarga masih perlu diteliti lebih lanjut.[10]
Indonesia
Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center pada tahun Januari 2009-Desember 2013, ditemukan 252 penderita varikokel yang menjalani operasi dalam periode tersebut. Dari sebanyak 252 kasus, sebanyak 151 kasus varikokel tersebut terjadi pada sisi kiri dan hanya 1 yang terjadi pada kedua sisi. Dari seluruh kasus varikokel yang terjadi pada sisi kiri, sebanyak 99% kasus terjadi pada usia 16-20 tahun dan kelompok usia 41-45 tahun menempati urutan kedua.[11]
Mortalitas
Varikokel tidak menyebabkan kematian pada penderita secara langsung maupun tidak langsung. Komplikasi varikokel yang terjadi adalah infertilitas dan hidrokel.[1]