Pendahuluan Timpanosklerosis
Timpanosklerosis adalah pengerasan telinga tengah yang sering merupakan komplikasi dari otitis media. Timpanosklerosis merupakan kondisi abnormal di telinga tengah berupa proses sklerosis atau degenerasi hialin dengan penumpukan kalsium pada membran dan kavitas timpani, dengan atau tanpa keterlibatan osikel auditori atau tulang mastoid. Kondisi ini diketahui sebagai sekuele dari proses inflamasi jangka panjang yang ireversibel dari berbagai kondisi, seperti otitis media kronis.[1]
Secara klinis, timpanosklerosis dapat dibagi menjadi miringosklerosis dan intratimpani. Miringosklerosis merupakan kejadian sklerosis yang hanya melibatkan membran timpani, sedangkan tipe intratimpani telah melibatkan kavum timpani atau area telinga tengah.[2]
Timpanosklerosis paling sering menimbulkan gejala berupa gangguan pendengaran, terutama tipe konduksi dengan berbagai variasi derajat keparahan.[3] Diagnosis dapat ditegakkan secara klinis berupa penurunan pendengaran melalui pemeriksaan pendengaran sederhana seperti tes penala atau audiometri, dan plak atau kekakuan pada membran timpani melalui pemeriksaan otoskopi.
Tata laksana timpanosklerosis bertujuan untuk memperbaiki fungsi pendengaran. Pembedahan merupakan tata laksana definitif untuk timpanosklerosis.[1] Pada pasien yang memilih untuk tidak melalui tindakan bedah, alat bantu dengar dapat menjadi tata laksana alternatif.[4]