Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Tympanosclerosis general_alomedika 2023-01-11T13:19:12+07:00 2023-01-11T13:19:12+07:00
Tympanosclerosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Tympanosclerosis

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Tujuan dari penatalaksanaan tympanosclerosis adalah perbaikan fungsi pendengaran. Penatalaksanaan definitif adalah pembedahan. Apabila operasi tidak memungkinkan, penggunaan alat bantu dengar dapat membantu memperbaiki kualitas pendengaran.

Terapi Suportif

Sama seperti penurunan pendengaran konduktif lainnya, alat bantu dengar dapat membantu memperbaiki kualitas pendengaran pada pasien tympanosclerosis.[4]

Pembedahan

Prinsip dari pembedahan yang dilakukan adalah eksisi area sclerosis dan rekonstruksi rangkaian osikel dengan tympanoplasty. Pembedahan menunjukkan prognosis yang baik dengan perbaikan fungsi pendengaran pada sebagian besar pasien. Pembedahan menunjukkan penyerapan cangkok dan perbaikan status pendengaran yang baik pada 80% kasus.[1,4,6]

Tingkat keparahan dan luas tympanosclerosis umumnya tidak bisa ditegakkan secara pasti sebelum pembedahan, sehingga dokter yang melakukan pembedahan harus siap dengan segala kemungkinan yang bisa ditemukan. Keputusan mengenai persentase plak yang diangkat biasanya ditentukan pada saat operasi.[1]

Pembedahan pada Myringosclerosis

Myringosclerosis biasanya tidak menyebabkan penurunan pendengaran yang signifikan pada pasien. Bila ada perforasi, tujuan pembedahan biasanya hanya untuk menutup membran timpani.[6]

Pada pasien yang menjalani myringoplasty, pengangkatan plak tympanosclerosis pada membran timpani tidak memperbaiki status pendengaran maupun memengaruhi penyerapan cangkok (graft). Hal ini sesuai dengan kasus-kasus yang menunjukkan bahwa plak yang terbatas pada membran timpani biasanya tidak memengaruhi fungsi pendengaran secara signifikan.[1,7]

Di sisi lain, pengangkatan plak berisiko merobek membran timpani dan perluasan perforasi. Aplikasi cangkok (graft) pada membran timpani tanpa pengangkatan plak menunjukkan hasil yang memuaskan.[1,6]

Pembedahan pada Fiksasi Osikel

Tindakan operasi pada kondisi ini masih kontroversial. Beberapa ahli mengatakan bahwa fiksasi osikel merupakan kontraindikasi untuk operasi, sedangkan ahli lainnya justru berpendapat bahwa operasi adalah tata laksana terbaik.[6]

Bila epitimpani adalah satu-satunya lokasi fiksasi osikel, dokter dapat mengangkat dinding atik luar dengan mobilisasi osikel atau melakukan bypass osikel terfiksasi dengan rekonstruksi rangkaian osikel dari stapes yang masih bebas ke membran timpani. Jika tulang stapes juga terfiksasi, dokter dapat melakukan mobilisasi stapes dengan stapedektomi atau stapedotomi.[6]

Kerusakan pada telinga dalam sangat mungkin terjadi sebagai komplikasi dari operasi dan dapat menyebabkan tuli sensorineural. Komplikasi lain yang dapat terjadi pada operasi adalah paresis nervus fasialis dan dislokasi sendi inkudostapedial.[1,4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Asarkar A, Gosavi S. Tympanosclerosis - a Beginner’s Worry: a Case Series and Review of Literature. Otolaryngology: Open Access. 2013 May 11;3(2):1–5.
4. Knott L. Tympanosclerosis: Myringosclerosis Information. Patient. 2020. https://patient.info/doctor/tympanosclerosis
6. Horlbeck DM, Ng M. Tympanosclerosis, Treatment. In: Kountakis SE, editor. Encyclopedia of Otolaryngology, Head and Neck Surgery. Berlin, Heidelberg: Springer; 2013:p.2927–31. https://doi.org/10.1007/978-3-642-23499-6_744
7. Rensink MJ. Through the Otoscope: The mysterious tympanosclerosis: The Hearing Journal. 2012 Jan;65(1):6.

Diagnosis Tympanosclerosis
Prognosis Tympanosclerosis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 11:24
Kelainan kulit pada bayi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mendapat pasien bayi 14 hari, lahir cukup bulan secara SC. Riwayat terapi sinar saat umur 4 hari karena ikterik. Saat ini muncul keluhan...
Anonymous
Kemarin, 06:13
Data Rekam Medis Pasien Hilang Setelah Update Aplikasi Alomedika Dengan Tampilan Baru
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Sejak update terbaru tampilan alomedika yang merubah tampilan data rekam medis pasien ditemukan banyak rekam medis yang hilang terutama data rekam medis...
Anonymous
1 hari yang lalu
Bintik berair di ujung bibir anak usia 2 tahun
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo Dokter, izin berdiskusi kasus, pasien anak usia 2 tahun dengan keluhan satu minggu sebelumnya demam kemudian demamnya sudah membaik dan muncul keluhan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.