Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Otomikosis general_alomedika 2022-06-27T15:20:28+07:00 2022-06-27T15:20:28+07:00
Otomikosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Epidemiologi Otomikosis

Oleh :
dr. Ayu Novianti Kurniasih
Share To Social Media:

Epidemiologi otomikosis secara global, penderita otomikosis berkisar 9‒30%, dengan prevalensi terbanyak di daerah beriklim tropis dan subtropis. Di Indonesia, belum ada data detail terkait prevalensi otomikosis.[1,3,5,6]

Global

Distribusi otomikosis tersebar di seluruh dunia. Berdasarkan penelitian di Afrika dan Eropa, kunjungan pasien otitis eksterna ke poliklinik telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) mencapai 5‒20% dari total kunjungan, di mana 10‒25% dari kunjungan tersebut diperkirakan adalah kasus otomikosis.[1,6]

Otomikosis lebih sering terjadi sebagai infeksi sekunder dan bersamaan dengan otitis eksterna bakterial. Penyakit ini sering terjadi pada perenang dan insidensi tinggi pada saat musim panas.[1,3,5,6]

Studi menyebutkan bahwa otomikosis paling sering pada usia 20‒40 tahun, dengan usia terendah <10 tahun. Beberapa studi mengungkapkan insiden lebih tinggi terjadi pada laki-laki, tetapi studi lain juga mendapatkan rasio perempuan lebih tinggi.[1,3,5,6]

Mayoritas pasien mengalami keluhan pada salah satu telinga (unilateral). Keterlibatan kedua telinga kebanyakan ditemukan pada kasus imunodefisiensi, seperti pada kasus HIV/AIDS dan kanker. Telinga sisi kanan lebih banyak dilaporkan dibanding sisi kiri.[1]

Indonesia

Di Indonesia belum ada data detail terkait prevalensi otomikosis.

Mortalitas

Otomikosis tidak menyebabkan kematian secara langsung. Namun, keterlambatan penanganan dapat menyebabkan perforasi membran timpani dan infeksi yang lebih invasif hingga ke tulang temporal.[5]

Referensi

1. Aremu SK, Adewoye KR, Ibrahim T. A prospective analysis of otomycosis in a tertiary care hospital. International journal of tropical diseases. 2020;3:1-8. DOI : 10.23937/2643-461X/1710029.
3. Mishra P, Sachdeva S, Kaushik M, Agrawal D. Otomycosis treatment: topical drops versus cream – a prospective randomized study. International archives of otolaryngology and rhinology. 2017;3:106-108. DOI : 10.17352/2455-1759.000059.
5. Merza H, Abdulkhaleq J. Evaluation of the Prevalence of Otomycosis in Patients Referred to the ENT Clinic. International Journal of Otolaryngology and Head & Neck Surgery. 2021;10:392-7.
6. Sangare I, Amona F, Ouedraogo R, Zida A, Ouedraogo M. Otomycosis in Africa: Epidemiology, diagnosis and treatment. Journal of Medical Mycology. 2021;31: 101115.
9. Oakley A, Hon A. Laboratory tests for fungal infection. Dermnet NZ. 2003

Etiologi Otomikosis
Diagnosis Otomikosis

Artikel Terkait

  • Penggunaan OAINS untuk Infeksi di Bidang THT
    Penggunaan OAINS untuk Infeksi di Bidang THT
  • Antibiotik Topikal vs Oral pada Otitis Eksterna Akut
    Antibiotik Topikal vs Oral pada Otitis Eksterna Akut
Diskusi Terkait
dr.Intan Meiripalta
06 Desember 2022
Nyeri dan bengkak pada tragus telinga
Oleh: dr.Intan Meiripalta
4 Balasan
Alo dokter izin diskusi. Seorang user perempuan berusia 22 tahun, mengeluhkan nyeri pada telinga. Sudah 2 minggu ini, terasa bengkak, hingga sulit untuk...
dr.Uswatun Hasanah
25 Juli 2020
Penanganan seperti apa yang tepat untuk kasus otitis eksterna profunda pada ibu hamil trimester ke 2
Oleh: dr.Uswatun Hasanah
7 Balasan
alo dokterMohon ijin diskusiUntuk otitis eksterna profunda boleh kah diberikan tetes telinga otopainTerimakasih
Anonymous
03 Juni 2020
Pasien dengan otitis eksterna apakah brekaitan dengan biofilm dan bagaimana cara degradasi biofilm
Oleh: Anonymous
12 Balasan
pasien mengaku sudah menderita otitis externa kronis sudah hampir setahun udah berkali kali gonta ganti dokter dan masih belum sembuh saya cari di google...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.