Patofisiologi Kanker Sinonasal
Patofisiologi kanker sinonasal tergantung pada jenis kankernya. Mayoritas kanker sinonasal adalah karsinoma sel skuamosa (70-80%). Terdapat data ilmiah yang menghubungkan kanker sinonasal dengan paparan bahan industri, misalnya debu bahan kulit, formaldehida, nikel, dan kromium. Kanker sinonasal juga telah dikaitkan dengan infeksi human papilloma virus (HPV).[2,5]
Paparan Karsinogen
Paparan karsinogen, utamanya dari pekerjaan, telah dihubungkan dengan timbulnya kanker sinonasal. Pasien dengan riwayat terpapar serbuk kayu dalam jangka waktu lama telah dilaporkan mengalami peningkatan risiko mengalami karsinoma sel skuamosa sinonasal dibandingkan populasi umum.
Karsinogen lain dapat berupa debu bahan kulit, lem, formaldehida, kromium, nikel, dan arsenik, misalnya dari pekerjaan di industri tekstil, dilaporkan ditemukan pada 30% kasus karsinoma sel skuamosa sinonasal. Merokok, termasuk merokok pasif, juga telah dihubungkan dengan peningkatan risiko kanker sinonasal.[5]
Onkogenesis Viral
Infeksi HPV telah dihubungkan dengan peningkatan risiko kanker sinonasal. Diperkirakan 80% kasus karsinoma sel skuamosa orofaringeal berhubungan dengan infeksi HPV, serta sekitar 5% untuk kasus di traktus respiratorius atas.[5]
Transformasi Keganasan
Inverted sinonasal papilloma adalah kondisi jinak, namun dapat mengalami transformasi keganasan pada sekitar 1,9-11% kasus. Kebanyakan transformasi keganasan dari inverted sinonasal papilloma adalah karsinoma sel skuamosa.
Sinonasal papiloma onkositik juga dapat mengalami transformasi keganasan pada 4-17% kasus, utamanya menjadi karsinoma sel skuamosa. Meski demikian, telah dilaporkan pula transformasi keganasan menjadi karsinoma mukoepidermoid, small cell, adenokarsinoma, dan sinonasal undifferentiated carcinomas.[5]