Epidemiologi Faringitis
Epidemiologi faringitis akut diperkirakan sekitar 5% dari keseluruhan penyebab pasien pergi ke dokter. [14]
Global
Data epidemiologis menunjukkan sekitar 15 juta kasus faringitis di Amerika tahun 2007.[6]
Studi observasi pada salah satu pusat kesehatan terhadap 2000 kunjungan ke poli THT menunjukkan faringitis akut dialami 34% pasien. Penderita umumnya usia 10-20 tahun.
Faringitis kronik nonspesifik dialami 10% pasien. Faringitis kronik cenderung dialami penderita usia 20-40 tahun. Pada kelompok usia 50-60 tahun, laryngopharyngeal reflux disease (LPR) adalah penyebab yang paling sering. [15]
Insidensi faringitis akibat infeksi Group A Streptococcus β-haemolyticus (GAS) diperkirakan sekitar 600 juta kasus per tahun, paling sering terjadi pada populasi usia 5-15 tahun dan sering pada musim dingin dan musim semi. [12,16]
Indonesia
Data Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan period prevalence infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) Indonesia sebesar 25,0%.
Nusa Tenggara Timur (41,7%), Papua (31,1%), Aceh (30,0%), Nusa Tenggara Barat (28,3%), dan Jawa Timur (28,3%) merupakan provinsi dengan kasus ISPA tersering. ISPA paling sering diderita populasi usia 1-4 tahun. [17]