Penatalaksanaan Faringitis
Penatalaksanaan faringitis tergantung pada etiologinya. Umumnya penatalaksanaan berupa terapi simtomatik karena penyebab tersering adalah virus. [4]
Antibiotik
Pemberian antibiotik hanya diberikan pada kasus faringitis yang terbukti akibat infeksi bakteri, misalnya pada infeksi Group A Streptococcus β-haemolyticus (GAS). Pemberian antibiotik bertujuan untuk mengeradikasi bakteri untuk mencegah komplikasi berupa demam reumatik maupun penyakit jantung rematik. Pilihan antibiotik yang direkomendasikan:
-
Amoxicillin 50 mg/kg/hari per oral terbagi dalam 2-3 dosis selama 10 hari
-
Penicillin V
- Anak : 250 mg 2-3 kali sehari selama 10 hari
- Remaja dan Dewasa : 250 mg 4 kali sehari atau 500 mg 2 kali sehari selama 10 hari
- Benzathine penicillin 600.000 IU (anak BB <27 kg) atau 1.200.000 IU (anak BB ≥27 kg) intramuskular. [5,14]
Pada penderita dengan riwayat alergi penicillin, pilihan antibiotik meliputi:
- Cephalexin 20 mg/kg/kali, 2 kali sehari dengan dosis maksimal 500 mg/kali selama 10 hari
- Cefadroxil 30 mg/kg per hari dengan dosis maksimal 1 gram selama 10 hari
- Klindamisin 7 mg/kg/kali, 3 kali sehari dengan dosis maksimal 300 mg/kali selama 10 hari
- Klaritromisin 7,5 mg/kg/kali, 2 kali sehari dengan dosis maksimal 250 mg/kali selama 10 hari
- Azithromycin 12 mg/kg per hari dengan dosis maksimal 500 mg selama 5 hari.[6]
Antipiretik dan Analgesik
Pemberian paracetamol atau nonsteroid antiinflammatory drugs (NSAID) dapat dipertimbangkan untuk penanganan demam pada kasus faringitis. Dosis dewasa 325-650 mg setiap 4-6 jam, maksimal 4000 mg sehari. Dosis anak 10-15 mg/kg/kali maksimal 4 kali pemberian dalam sehari. [5,14]