Edukasi dan Promosi Kesehatan Faringitis
Edukasi pada faringitis meliputi tanda infeksi Streptococcus, kemungkinan komplikasi, serta waktu kontrol ulang. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit meliputi higienitas dan pencegahan transmisi.
Edukasi Pasien
Edukasi dan promosi kesehatan terkait faringitis meliputi penjelasan mengenai perjalanan penyakit. Infeksi faring akibat virus dapat sembuh dalam beberapa hari sesuai dengan daya tahan tubuh.
Edukasi juga mengenai pemberian antibiotik. Beberapa pasien cenderung meminta antibiotik untuk terapi faringitis. Jelaskan bahwa pemberian antibiotik tidak tepat untuk faringitis akibat virus.
Edukasi juga diperlukan terkait komplikasi yang mungkin timbul pada kasus faringitis tertentu, misalnya faringitis yang disebabkan oleh infeksi Streptococcus atau Epstein-Barr virus (EBV).
Selain itu, edukasi pasien untuk kontrol kembali jika timbul disfagia, kesulitan membuka mulut atau demam lebih dari 5 hari untuk evaluasi ulang. [4]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan penyakit meliputi kebiasaan cuci tangan, cara batuk dan membuang liur yang benar, dan membatasi kontak dengan penderita faringitis akibat infeksi virus untuk mencegah penularan. Upaya pencegahan lainnya berupa vaksinasi influenza. [8]
Saat batuk atau bersin, minta pasien untuk menutup mulut dan hidung menggunakan tisu. Setelahnya, segera buang tisu ke kotak sampah. Apabila tidak ada tisu, tutuplah hidung dan mulut menggunakan lengan atas, jangan menggunakan tangan.
Edukasi pasien untuk membiasakan cuci tangan menggunakan sabun dan air untuk mencegah penularan. Jika tidak memungkinkan, gunakan hand sanitizer berbasis alkohol yang mengandung setidaknya alkohol 60%. [20]
Vaksin Influenza
WHO menyatakan bahwa vaksin influenza aman dan efektif untuk digunakan. Vaksinasi influenza dapat dilakukan tahunan, terutama pada kelompok risiko tinggi, misalnya anak usia 6-59 bulan, geriatri, individu yang memiliki penyakit kronik, dan pekerja medis. [21]