Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Osteoarthritis general_alomedika 2022-11-02T08:15:26+07:00 2022-11-02T08:15:26+07:00
Osteoarthritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Osteoarthritis

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Diagnosis osteoarthritis perlu dicurigai pada pasien dengan keluhan nyeri sendi, kaku pagi hari atau morning stiffness, krepitus, dan limitasi pergerakan atau range of motion (ROM). Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan pencitraan, seperti rontgen sendi, yang akan menunjukkan destruksi kartilago yang ditandai oleh adanya osteofit, penyempitan ruang sendi, sklerosis subkondral, dan kista tulang subkondral.[2]

Anamnesis

Keluhan pasien OA pada saat kunjungan ke klinik dapat berbeda-beda tergantung dari progres penyakitnya. Pada stadium awal, sendi pasien masih dapat terlihat normal karena belum ada kerusakan kartilago yang ekstensif. Seiring dengan progresifitas penyakitnya, keluhan yang dirasakan akan semakin bertambah intensitasnya.

Trias gejala osteoarthritis adalah nyeri sendi, kekakuan, dan keterbatasan gerakan. Pasien juga bisa datang dengan keluhan kelemahan otot dan masalah keseimbangan.[2,6]

Nyeri

Nyeri pada osteoarthritis biasanya bersifat dalam, difus, dan progresif. Nyeri biasanya bersifat lokal, bertambah parah dengan aktivitas, dan pada awal penyakit akan membaik dengan analgesik.[2,6]

Kaku Sendi

Kaku sendi pada osteoarthritis biasanya dirasakan pagi hari (morning stiffness). Kaku sendi juga bisa muncul setelah istirahat atau imobilitas dalam beberapa waktu.[2,6]

Keluhan Lain

Pasien osteoarthritis bisa mengeluhkan terbatasnya pergerakan pada sendi yang bermasalah. Sendi juga bisa mengalami bengkak.[2,6]

Faktor Risiko

Pasien yang lebih berisiko mengalami osteoarthritis adalah pasien usia lanjut, individu obesitas, dan pasien dengan aktivitas fisik harian yang memberi beban pada sendi (misalnya pekerja konstruksi atau kuli panggul).[2]

Pemeriksaan Fisik

Osteoarthritis biasanya mempengaruhi sendi interfalangeal proksimal dan distal, sendi pertama karpometakarpal (CMC), sendi pinggul, lutut, sendi metatarsofalangeal pertama, serta sendi servikal dan lumbar. Presentasi osteoarthritis bisa monoartikular atau poliartikular. Pada kasus poliartikular, masing-masing sendi bisa saja berada pada berbagai presentasi tergantung tahap perkembangan penyakit.[2,15]

Pemeriksaan Sendi

Pada inspeksi bisa ditemukan pembesaran tulang dan efusi. Jika dilakukan tes jalan, kadang terlihat antalgic gait. Pada palpasi ada keluhan nyeri tekan pada sendi, krepitasi, keterbatasan gerak, dan nyeri saat dilakukan pemeriksaan ruang lingkup sendi secara pasif.[2,15]

Pada osteoarthritis tangan biasanya ditemukan beberapa tanda klasik seperti nodus Heberden (pembengkakan posterolateral sendi DIP), nodus Bouchard (pembengkakan posterolateral sendi PIP), dan "squaring" di pangkal ibu jari (sendi CMC pertama).[2]

Kriteria Diagnosis Osteoarthritis

Terdapat beberapa panduan yang dapat digunakan untuk kriteria diagnosis osteoarthritis, tapi yang paling sering digunakan adalah pedoman American College of Rheumatology (ACR) dan European League Against Rheumatism (EULAR). Perhimpunan Reumatologi Indonesia menerapkan kriteria berdasarkan ACR seperti dijabarkan di bawah ini.

Kriteria Diagnostik Osteoarthritis Lutut

Berdasarkan kriteria klinis saja (sensitivitas 95%, spesifisitas 69%):

  • Nyeri lutut
  • Tiga atau lebih dari 6 kriteria berikut: krepitus saat gerakan aktif, kaku sendi kurang dari 30 menit, umur di atas 50 tahun, pembesaran tulang sendi lutut, nyeri tekan tepi tulang, tidak teraba hangat

Berdasarkan klinis dan laboratorium (sensitivitas 92%, spesifisitas 75%):

  • Nyeri sendi
  • Lima atau lebih dari 9 kriteria berikut: usia di atas 50 tahun, kaku kurang dari 30 menit, krepitus, nyeri tekan tepi tulang, perbesaran tulang, tidak teraba panas, laju endap darah (LED) kurang dari 40 mm/jam, Rheumatoid Factor(RF) di bawah 1,40, serta analisis cairan sinovial ciri khas osteoarthritis

Berdasarkan kriteria klinis dan radiologi (sensitivitas 91%, spesifisitas 86%):

  • Nyeri sendi
  • Osteofit
  • Terdapat 3 kriteria berikut: usia di atas 50 tahun, kaku kurang dari 30 menit, krepitus[16]

Kriteria Diagnostik Osteoarthritis Tangan

Berdasarkan gejala klinis (sensitivitas 92%, spesifisitas 98%):

  • Nyeri atau kaku pada tangan
  • Tiga atau lebih dari 4 kriteria berikut: perbesaran jaringan pada ≥ 2 dari 10 sendi tangan khusus osteoarthritis, bengkak pada kurang dari 3 sendi MCP, perbesaran jaringan pada ≥ 2 sendi DIP
  • Bila perbesaran sendi DIP kurang dari 2, terdapat deformitas pada ≥ 1 dari 10 sendi tangan khusus osteoarthritis

Yang dimaksud dengan 10 sendi tangan khusus osteoarthritis pada kriteria ini adalah sendi ke-2 dan ke-3 DIP, sendi ke-2 dan ke-3 interfalang proksimal (PIP), dan sendi trapeziometakarpal.[16]

Kriteria Diagnostik Osteoarthritis Panggul

Berdasarkan klinis dan laboratorium (sensitivitas 86%, spesifisitas 75%):

  • Nyeri sendi panggul atau koksa
  • Setidaknya satu dari 2 kriteria berikut: (a) rotasi internal sendi panggul 15° atau lebih, nyeri pada rotasi internal, kaku ≤60 menit, usia > 50 tahun; (b) rotasi internal kurang dari 15°, LED ≤45 mm/jam, fleksi sendi ≤115° (bila tidak dapat dilakukan LED)

Berdasarkan klinis, laboratorium, dan radiologi (sensitivitas 89%, spesifisitas 91%):

  • Nyeri sendi panggul atau koksa
  • Setidaknya 2 dari 3 kriteria berikut: LED < 20 mm/jam, osteofit femoral atau asetabular, penyempitan celah sendi (superior, aksial, atau medial)[16]

Diagnosis Banding

Diagnosis lain yang harus dipikirkan dan disingkirkan pada kasus yang dicurigai osteoarthritis adalah gout dan rheumatoid arthritis.

Gout 

Pada penderita gout sangat jelas tanda kemerahan dan hangat pada sendi yang bermasalah, diikuti dengan hiperurisemia. Sifat nyeri pada gout mendadak dan tidak dipengaruhi oleh aktivitas.[17]

Rheumatoid Arthritis

Pada rheumatoid arthritis, selain gejala pada artikuler juga terdapat gejala ekstraartikuler seperti gejala sistemik malaise, kelelahan, demam, penurunan berat badan, dan rasa lemah. Pada pemeriksaan laboratorium rheumatoid factor ditemukan positif pada 70-80% pasien.[18]

Bursitis

Bursitis bersifat mendadak, menetap beberapa hari dan akan ada perbaikan gejala dengan beristirahat. Pada pemeriksaan USG biasanya tervisualisasi penumpukan lemak diatas bursa.[19]

Nekrosis Avaskular

Diagnosis nekrosis avaskular dilakukan dengan bone scan. Pemeriksaan bone scan diawali dengan menyuntikkan zat radioaktif ke dalam pembuluh darah. Zat tersebut akan menuju ke daerah tulang yang mengalami gangguan dan akan tertangkap saat dilakukan foto dengan kamera gamma.[20]

Arthritits Septik

Untuk diagnosis arthritis septik dilakukan arthrocentesis pada sendi yang bermasalah, yaitu pengambilan sampel cairan sendi dengan menggunakan jarum khusus untuk mengetahui tanda-tanda infeksi. Selain itu biasa ditemukan tanda-tanda peradangan akibat infeksi melalui pemeriksaan darah.[20]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu diagnosis osteoarthritis adalah pemeriksaan radiologi dan laboratorium.

Radiologi

Pada pemeriksaan rontgen sendi dapat ditemukan osteofit, penyempitan ruang sendi, sklerosis subkondral, dan kista tulang subkondral.

Pada pemeriksaan MRI sendi dapat ditemukan penyempitan ruang sendi, perubahan subkondral, osteofit, efusi, kerusakan meniskus, tendon, dan otot.[6,16]

Laboratorium

Pemeriksaan darah tidak rutin dilakukan untuk menegakkan diagnosis osteoarthritis, tetapi diperlukan untuk menyingkirkan tanda-tanda infeksi akibat arthritis septik serta pemeriksaan rheumatoid factor untuk menyingkirkan diagnosis rheumatoid arthritis.

Jika dilakukan artrosentesis, pada osteoarthritis bisa ditemukan leukosit kurang 2000 u/L dengan dominasi mononuklear, tidak terdapat deposit kristal, dan tidak ditemukan patogen.[6,15]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan

Referensi

2. Sen R, Hurley JA. Osteoarthritis. StatPearls Publishing. 2022.
6. Jang S, Lee K, Ju JH. Recent Updates of Diagnosis, Pathophysiology, and Treatment on Osteoarthritis of the Knee. Int J Mol Sci. 2021;22(5).
15. Katz JN, Arant KR, Loeser RF. Diagnosis and Treatment of Hip and Knee Osteoarthritis: A Review. JAMA. 2021;325(6):568–78.
16. Kolasinski SL, Neogi T, Hochberg MC, Oatis C, Guyatt G, Block J, et al. 2019 American College of Rheumatology / Arthritis Foundation Guideline for the Management of Osteoarthritis of the Hand , Hip , and Knee. Arthritis Rheumatol. 2020;72(2):220–33.
17. Fenando A, Rednam M, Gujarathi R, Widrich J. Gout. StatPearls Publishing. Treasure Island (FL); 2022.
18. Sparks JA. Rheumatoid Arthritis. Ann Intern Med. 2019;170(1):ITC1–16.
19. Williams CH, Jamal Z, Sternard BT. Bursitis. StatPearls Publishing. Treasure Island (FL); 2022.
20. Matthews AH, Davis DD, Fish MJ, Stitson D. Avascular Necrosis. StatPearls Publishing. Treasure Island (FL); 2022.

Epidemiologi Osteoarthritis
Penatalaksanaan Osteoarthritis

Artikel Terkait

  • Platelet-Rich Plasma (PRP) Intra-artikular untuk Pengobatan Osteoartritis
    Platelet-Rich Plasma (PRP) Intra-artikular untuk Pengobatan Osteoartritis
  • Glukosamin dan Kondroitin dalam Penatalaksanaan Osteoarthritis
    Glukosamin dan Kondroitin dalam Penatalaksanaan Osteoarthritis
  • Penggunaan Knee Brace pada Osteoarthritis Lutut
    Penggunaan Knee Brace pada Osteoarthritis Lutut
  • Stop Injeksi Steroid Intraartikular pada Osteoarthritis Genu
    Stop Injeksi Steroid Intraartikular pada Osteoarthritis Genu
  • Red Flags Nyeri Panggul
    Red Flags Nyeri Panggul

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Januari 2025, 21:08
Nyeri pada jari tengah sejak 1 bulan pada pasien usia 40-an tahun
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter,, sy ada px laki2 40an dgn nyeri pada dorsal jari tengah sejak 1 bulan terakhir terutama saat bangun tidur, membaik saat dibawa aktivitas. St...
Anonymous
Dibalas 28 November 2024, 12:46
Kapan merujuk pasien OA?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok,Kira2 kapan ya waktu yg tepat utk merujuk pasien dgn OA yg di dx secara klinis? Berapa lama terapi farmako di faskes primer dpt diberikan sampai...
Anonymous
Dibalas 21 November 2024, 11:27
Olahraga yang dianjurkan untuk pasien osteoarthritis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Olahraga apa yang dianjurkan bagi pasien osteoarthritis yang tidak bisa berenang?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.