Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Penyakit Paru Obstruktif Kronik y2afrika 2022-07-27T10:35:57+07:00 2022-07-27T10:35:57+07:00
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan kondisi yang banyak terjadi di seluruh belahan dunia. Dari berbagai penelitian epidemiologi, penderita PPOK diperkirakan mencapai 10% pada populasi usia 40 tahun atau lebih. Risiko PPOK meningkat seiring dengan pertambahan usia.

Prevalensi global diperkirakan berkisar antara 7-19%. Prevalensi pada laki-laki diperkirakan lebih tinggi dibandingkan wanita. Hal ini kemungkinan terjadi karena angka merokok pada pria lebih tinggi.[2]

Global

Pada tahun 2019, WHO menempatkan PPOK di peringkat ke-3 sebagai penyebab kematian paling sering di seluruh dunia, terutama di negara berkembang.[1,9] Di Asia Tenggara diperkirakan prevalensi PPOK sebesar 6,3% dengan prevalensi tertinggi ada di negara Vietnam (6,7%).[9,10]

PPOK diperkirakan terjadi lebih banyak pada laki-laki (11,8%) dibandingkan wanita (8,5%). Di Amerika Serikat, prevalensi emfisema dilaporkan sebesar 18 kasus per 1000 orang dan bronkitis kronis sekitar 34 kasus per 1000 orang.[2]

Indonesia

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 melaporkan bahwa orang yang merokok setiap hari mencakup 24,3% penduduk usia di atas 10 tahun. Dalam Riskesdas ini, diperkirakan bahwa prevalensi PPOK di Indonesia sebanyak 3,7%.[11]

Mortalitas

PPOK merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga di dunia. WHO melaporkan bahwa PPOK menyebabkan 3,23 juta kematian pada tahun 2019. Hampir 90% kematian PPOK terjadi pada kelompok usia di bawah 70 tahun. Tingkat kematian yang lebih tinggi dilaporkan pada negara berpenghasilan rendah dan menengah, seperti Indonesia.

Selain kematian, PPOK juga akan mengganggu kualitas hidup pasien. PPOK menyebabkan gejala pernapasan yang persisten dan progresif, termasuk kesulitan bernapas, batuk, dan produksi dahak. Pasien PPOK sering mengalami eksaserbasi dan akan mengalami penurunan produktivitas bermakna dalam hidupnya.[10,24]

 

 

Penulisan pertama: dr. Yudhistira Kurnia

Referensi

2. Mosenifar Z. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/297664-overview
10. WHO.The Top 10 Causes of Death. 2020. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/the-top-10-causes-of-death
11. Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. 2018. http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf
24. WHO. Chronic obstructive pulmonary disease. 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/chronic-obstructive-pulmonary-disease-(copd)

Etiologi Penyakit Paru Obstrukti...
Diagnosis Penyakit Paru Obstrukt...

Artikel Terkait

  • Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
    Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Efikasi dan Profil Keamanan Agen Mukolitik/Antioksidan pada PPOK – Telaah Jurnal
    Efikasi dan Profil Keamanan Agen Mukolitik/Antioksidan pada PPOK – Telaah Jurnal
  • Manajemen Asthma-COPD Overlap yang Terbaru dari GINA 2019
    Manajemen Asthma-COPD Overlap yang Terbaru dari GINA 2019
  • Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
    Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
  • Mukolitik sebagai Terapi Preventif PPOK Eksaserbasi
    Mukolitik sebagai Terapi Preventif PPOK Eksaserbasi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
21 Desember 2022
Pilihan Terapi Yang Tepat untuk Pasien Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Pilihan terapi yang tepat untuk pasien asma dan PPOK adalah kombinasi long-acting beta-2 agonist (LABA) dan inhaled corticosteroid (ICS). Termasuk...
Anonymous
26 Oktober 2022
Pasien lansia wanita sering sesak napas dan terasa kencang di perut bagian atas
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter izin diskusi, saya pernah menemukan 2 orang pasien wanita usia 60-70 tahun dengan keluhan sering sesak tanpa nyeri epigastrium, atau sesak...
Anonymous
25 Oktober 2022
Rehabilitasi medik untuk pasien penyakit paru obstruktif kronis - Rehabilitasi Medik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Ananda, Sp. KFR bagaimana terapi pada pasien PPOK yang sering sesak napas pada pasien lansia? Apakah latihan tersebut bisa dilakukan pasien di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.