Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Gangguan Stres Akut general_alomedika 2024-02-19T11:40:44+07:00 2024-02-19T11:40:44+07:00
Gangguan Stres Akut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Gangguan Stres Akut

Oleh :
dr. Audiza Luthffia
Share To Social Media:

Etiologi gangguan stres akut atau acute stress disorder (ASD) adalah paparan terhadap peristiwa traumatik seperti kondisi yang mengancam nyawa, kekerasan fisik, kekerasan seksual, atau cedera fisik yang signifikan. Pasien dapat mengalami peristiwa traumatik tersebut secara langsung atau menyaksikannya terjadi pada orang sekitarnya.

Pada gangguan stres akut, gejala hanya bertahan selama kurang dari 1 bulan. Apabila gejala menetap melebihi 1 bulan, maka kemungkinan pasien mengalami post traumatic stress disorder (PTSD).[1,5]

Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya gangguan stres akut pada seseorang yang mengalami peristiwa traumatik dapat dibagi menjadi faktor sebelum, saat terjadi, dan sesudah trauma.

Faktor Risiko Pretrauma

Gangguan stres akut lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkan laki-laki. Hal tersebut berkaitan dengan perbedaan neurobiologis pada respon stres yang ditimbulkan setelah mengalami trauma. Wanita sebagai populasi rentan juga turut mempengaruhi risiko terjadinya gangguan stres akut, dimana paparan peristiwa traumatik seperti pemerkosaan atau kekerasan interpersonal lebih sering ditemukan pada wanita.[1,5]

Faktor lain yang meningkatkan risiko gangguan stres akut adalah disabilitas intelektual dan tingkat sosioekonomi serta pendidikan yang rendah. Riwayat mengalami peristiwa traumatik sebelumnya, riwayat gangguan kepribadian, atau gangguan psikiatri lainnya juga merupakan faktor risiko. Individu yang mudah mengalami stres dan memiliki mekanisme koping yang buruk juga lebih berisiko mengalami gangguan stres akut.[1,6]

Faktor Risiko Terkait Peristiwa Traumatik

Jenis trauma dan keparahan paparan peristiwa traumatik yang dialami juga berpengaruh terhadap terjadinya gangguan stres akut. Peristiwa yang berkaitan dengan kekerasan atau pemerkosaan meningkatkan risiko terjadinya gangguan stres akut. Begitu pula dengan peristiwa traumatik yang menyebabkan cedera fisik pada pasien.[1,6]

Faktor Risiko Pasca Trauma

Risiko gangguan stres akut meningkat pada pasien yang mengalami cedera otak traumatik, mendapat perawatan di unit perawatan intensif (ICU), mengalami disabilitas, serta memiliki stresor atau permasalahan hidup lain yang timbul setelah mengalami trauma.[1]

Referensi

1. Fanai M, Khan MAB. Acute Stress Disorder. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560815/
5. Kavan MG, Elsasser GN, Barone EJ. The physician's role in managing acute stress disorder. Am Fam Physician. 2012;86(7):643-649. PMID: 23062092
6. Taymur İ, Sargin AE, Özdel K, et al. Possible Risk Factors for Acute Stress Disorder and Post-Traumatic Stress Disorder After an Industrial Explosion. Noro Psikiyatr Ars. 2014;51(1):23-29. doi:10.4274/npa.y6510

Patofisiologi Gangguan Stres Akut
Epidemiologi Gangguan Stres Akut

Artikel Terkait

  • Waspadai Gangguan Mental dan Bunuh Diri Setelah Peristiwa Traumatik Berat
    Waspadai Gangguan Mental dan Bunuh Diri Setelah Peristiwa Traumatik Berat
  • Hendaya Kognitif pada Kondisi Stres
    Hendaya Kognitif pada Kondisi Stres
Diskusi Terbaru
dr.Rizky Setiawan Bakry Sp.JP-FIHA AIFO-K
Dibalas 5 jam yang lalu
suara serak bisa disebabkan penyakit jantung?
Oleh: dr.Rizky Setiawan Bakry Sp.JP-FIHA AIFO-K
2 Balasan
ada suatu kondisi gangguan suara yang bermanifestasi suara menjadi serak akibat pembesaran struktur jantung. Jantung yang membesar (kardiomegali) dapat...
dr. Sadli Mokodongan
Dibalas 5 jam yang lalu
Dokter bedah umum adalah dokter spesialis yang mengobati penyakit, cedera, atau kondisi gawat darura
Oleh: dr. Sadli Mokodongan
4 Balasan
Dokter spesialis bedah biasanya menerima rujukan dari dokter umum atau dokter spesialis lain terkait kondisi pasien yang membutuhkan tindakan bedah. Lalu,...
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Perbedaan nyeri saraf dan vaskular
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Halo dok saya izin mau bertanya bagaimana cara kita bedakan pasien ini merasakan nyeri pada saraf ataukah vaskular?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.