Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Gangguan Stres Akut general_alomedika 2024-02-19T11:40:38+07:00 2024-02-19T11:40:38+07:00
Gangguan Stres Akut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Gangguan Stres Akut

Oleh :
dr. Audiza Luthffia
Share To Social Media:

Patofisiologi gangguan stres akut atau acute stress disorder (ASD) belum diketahui secara pasti. Berbagai model telah dikembangkan untuk menjelaskan reaksi stres yang ditimbulkan sebagai respon terhadap peristiwa traumatik, dan mayoritas model yang ada berhubungan dengan teori pengondisian rasa takut (fear conditioning).

Secara umum, gangguan stres akut memiliki mekanisme yang serupa dengan post traumatic stress disorder (PTSD). Hanya saja, gangguan stres akut tidak akan berlangsung lebih dari 1 bulan, sementara pasien PTSD akan mengalami manifestasi klinis jauh lebih lama.

Fear Conditioning Theory

Rasa takut yang timbul saat terpapar peristiwa traumatik menyebabkan asosiasi yang kuat antara rasa takut dengan berbagai stimulus yang berhubungan dengan peristiwa traumatik tersebut. Sehingga, pasien akan menunjukkan respon ketakutan yang sama setiap kali terpapar dengan stimulus yang berhubungan peristiwa traumatik di masa lampau. Hal tersebut menimbulkan berbagai gejala intrusif seperti flashback dan reaktivitas fisiologis.[1,3]

Extinction Learning

Gangguan stres akut juga dianggap muncul akibat kegagalan individu dalam beradaptasi dengan rasa takut melalui mekanisme extinction learning. Jika proses extinction learning berjalan dengan baik, akan terjadi penurunan bertahap dalam respon yang ditimbulkan terhadap suatu stimulus terkondisi.

Pada kondisi normal, extinction learning akan membantu individu belajar menciptakan asosiasi baru terhadap stimulus yang berkaitan dengan peristiwa traumatik di masa lampau, sehingga dapat menekan ekspresi rasa takut terhadap memori asli tentang peristiwa traumatik tersebut. Jika mekanisme ini gagal, seseorang akan terus mengalami ketakutan terhadap peristiwa traumatik di masa lampau.[1,3]

Teori Kognitif

Stres yang ditimbulkan setelah terpapar peristiwa traumatik dimodulasi oleh penilaian kognitif individu terhadap peristiwa traumatik yang dialaminya. Teori ini memodelkan bahwa respon terhadap trauma dipengaruhi oleh cara masing-masing individu menginterpretasikan pengalaman trauma yang dialaminya.

Teori ini juga menjelaskan bahwa peningkatan kewaspadaan pada saat terjadinya trauma menyebabkan memori tentang trauma dikode dengan dominan secara sensorik dan menyebabkan fragmen-fragmen memori terkonsolidasi secara tidak koheren di dalam ingatan seseorang. Proses tersebut menghasilkan ingatan yang terfragmentasi dan mendorong timbulnya perasaan dimana seorang individu seolah-olah mengalami kembali peristiwa traumatik di masa sekarang.[3]

Referensi

1. Fanai M, Khan MAB. Acute Stress Disorder. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560815/
3. Bryant RA. The Current Evidence for Acute Stress Disorder. Curr Psychiatry Rep. 2018;20(12):111. doi:10.1007/s11920-018-0976-x

Pendahuluan Gangguan Stres Akut
Etiologi Gangguan Stres Akut

Artikel Terkait

  • Waspadai Gangguan Mental dan Bunuh Diri Setelah Peristiwa Traumatik Berat
    Waspadai Gangguan Mental dan Bunuh Diri Setelah Peristiwa Traumatik Berat
  • Hendaya Kognitif pada Kondisi Stres
    Hendaya Kognitif pada Kondisi Stres
Diskusi Terbaru
dr.Clara Alverina
Dibalas 5 jam yang lalu
Diskusi Dermatologi
Oleh: dr.Clara Alverina
2 Balasan
Alo dok, izin diskusi kasus, kira2 apakah dx pasien ini dan terapi nya bagaimana dok? Mohon advice 🙏Pasien laki laki 27 tahun, mengeluhkan timbul koreng yang...
Anonymous
Dibalas kemarin, 00:02
Vaksin Influenza merk Fluarix Tetra
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, izin diskusi terkait vaksin influenza. Kira kira kontraindikasi yang tidak boleh untuk pasien vaksin influenza apa saja ya dok? Kemudian apakah...
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 04 Juli 2025, 14:55
Antiseptik Povidone Iodine: Solusi Efektif untuk Kesehatan Kewanitaan- Artikel Alomedika
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
1 Balasan
 ALO Dokter!Jangan lewatkan artikel - Menjaga Kesehatan Area Kewanitaan dengan Antiseptik Povidone Iodine - AlomedikaMenjaga kesehatan area kewanitaan adalah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.