Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Delirium general_alomedika 2018-09-18T10:56:47+07:00 2018-09-18T10:56:47+07:00
Delirium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Delirium

Oleh :
dr. Paulina Livia Tandijono
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan sangat penting dilakukan pada pasien delirium untuk mencegah perburukan prognosis.

Edukasi Bagi Keluarga Pasein

Beberapa hal yang harus disampaikan pada keluarga pasien adalah:

  • Delirium adalah gangguan fungsi otak mendadak yang reversibel.
  • Pasien dapat menunjukkan gejala bingung, lupa ingatan, tidak fokus, perubahan mood, dan perubahan perilaku.

  • Delirium biasanya terjadi pada lansia, terutama yang dirawat di rumah sakit.
  • Penyebab delirium bermacam-macam, yaitu infeksi, pengobatan dengan obat tertentu, atau penyakit sistemik lainnya.
  • Keluarga berperan penting dalam tata laksana delirium melalui kegiatan berikut:

    • Menjaga pasien secara intensif.
    • Terlibat dalam proses reorientasi.
    • Gejala delirium dapat menetap beberapa bulan. Oleh karena itu, keluarga perlu menjaga pasien setelah keluar dari rumah sakit hingga pasien sudah kembali mandiri. 

Upaya Pencegahan Penyakit

Delirium dapat dicegah melalui cara berikut:

  • Reorientasi dan aktivitas terapeutik
  • Mobilisasi dini
  • Memperbaiki siklus dan kualitas tidur
  • Asupan nutrisi dan cairan yang cukup
  • Mengatasi gangguan penglihatan dan pendengaran
  • Mencegah infeksi
  • Mengatasi rasa nyeri
  • Protokol hipoksia (memantau saturasi oksigen)
  • Protokol pengobatan psikoaktif (meninjau kembali jumlah obat yang dikonsumsi dan jenisnya) [1,7]

Referensi

1. S. K. Inouye, R. G. J. Westendorp, J. S. Saczynski, Lancet, 2014, 383 (9920) 911-922. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4120864/

7. S. Esther, G. Tamara, Fong, T. T. Hshieh, S. H. Inouye, JAMA, 2017, 318 (12) 1161-1171. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28973626

17.J. Francis, G.B. Young, Patient education: Delirium (Beyond the Basics), , 2014.

Prognosis Delirium

Artikel Terkait

  • Aspek Farmakologi Penanganan Delirium Hiperaktif pada Penyakit Parkinson
    Aspek Farmakologi Penanganan Delirium Hiperaktif pada Penyakit Parkinson
  • Kontroversi Benzodiazepin sebagai Tata Laksana Delirium
    Kontroversi Benzodiazepin sebagai Tata Laksana Delirium
  • Hendaya Kognitif pada Pasien Delirium
    Hendaya Kognitif pada Pasien Delirium
  • Efek Sevoflurane Terhadap Sindrom Gangguan Kognitif dan Delirium Pascaoperasi
    Efek Sevoflurane Terhadap Sindrom Gangguan Kognitif dan Delirium Pascaoperasi
  • Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Anestesi Pasca Operasi pada Geriatri
    Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Anestesi Pasca Operasi pada Geriatri

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Budi Aswin
09 Mei 2021
Delirium pada lansia setelah konsumsi alprazolam
Oleh: dr. Budi Aswin
4 Balasan
Alo dokter , saya ada pasien umur 70 tahun , di bawa oleh kluarga nya krna tidak bangun2 setelah minum alprazolam 1x0,25mg selama 24 jam , tanda2 vital dbn
Anonymous
06 Agustus 2020
Pasien pasca stroke ringan mengalami delirium sekitar 3 jam setelah pulang dari Rumah Sakit apakah dapat disebabkan dari obat-obatan yang dikonsumsi
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat siang dokter, izin diskusi mengenai pasien yang seminggu lalu dirawat dengan keluhan lemah bagian kiri, sesak didiagnosis dengan stroke ringan,...
dr. Ryan Viantino Pratama
18 Februari 2020
Hipernatremia apakah menyebabkan delirium?
Oleh: dr. Ryan Viantino Pratama
3 Balasan
Dok, bagaimana tatalaksana pasiendengan hipernatremia simptomatis? Saya pernah mendapatkan pasien perempuan, 45 thn datang dengan delirium, TTV masih normal,...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.