Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) general_alomedika 2020-06-09T15:34:58+07:00 2020-06-09T15:34:58+07:00
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Edukasi serta promosi kesehatan saat severe acute respiratory syndrome (SARS) terjadi bertujuan untuk mencegah penyebaran virus. Pencegahan berfokus pada penggunaan alat pelindung diri serta menghindari faktor risiko. Peran pemerintah dalam screening pendatang dari China dan negara endemis serta screening masyarakat yang  bepergian ke negara-negara tersebut juga membantu pencegahan SARS.[24,29,32]

Edukasi Kesehatan

Edukasi kesehatan merupakan salah satu upaya untuk mencegah penyebaran SARS. Berikut ini merupakan beberapa edukasi yang dapat diberikan pada komunitas:

  • Sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air. Penggunaan hand sanitizeryang mengandung alkohol minimal 60% dapat menjadi alternatif bila tidak terdapat air dan sabun
  • Etika batuk dan bersin yang benar adalah dengan menutupi hidung dan mulut dengan bagian dalam siku atau tisu lalu membuang tisu ke tempat sampah
  • Jangan menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut
  • Melakukan disinfeksi pada barang atau permukaan yang sering disentuh
  • Melakukan physical distancing, pembatasan perjalanan, menjaga jarak antar orang minimal 1 meter dan menjauhi orang yang batuk atau bersin
  • Orang dengan gejala infeksi pernapasan akut diminta menjaga jarak dan menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin
  • Berobat ke fasilitas kesehatan hanya jika diperlukan[24,29]

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Beberapa tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi SARS-CoV terutama untuk petugas kesehatan, antara lain:

  • Mencuci tangan dan menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk mencegah infeksi saat menangani cairan tubuh pasien dan kulit yang lecet atau luka, atau setelah kontak dengan pasien dan hal di sekitar pasien

  • Mencegah luka karena jarum suntik atau cedera oleh benda tajam
  • Melakukan pengelolaan limbah yang aman serta disinfeksi peralatan setelah penggunaan[29]

Untuk mencegah transmisi melalui droplet, tenaga kesehatan dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Menggunakan masker apabila bekerja dalam radius 1 meter dari pasien
  • Pasien SARS ditempatkan di ruang isolasi atau ditempatkan bersama pasien yang sama-sama terkena SARS
  • Jika penyebab pasti tidak ditemukan, kelompokkan pasien berdasarkan diagnosis klinis dan faktor risiko dengan pemisahan minimal 1 meter
  • Apabila pasien tinggal sekamar dengan orang lain saat dirawat di rumah, pasien harus dipisahkan 1 meter dari orang lain
  • Pastikan pasien memakai masker apabila keluar kamar serta batasi gerakan pasien[29]

Untuk mencegah transmisi airborne, beberapa hal berikut dapat dilakukan:

  • Petugas menggunakan alat pelindung diri sebagai universal precautionseperti sarung tangan, baju lengan panjang, pelindung mata, celemek kedap air, dan respirator partikulat saat melakukan prosedur tindakan yang menimbulkan aerosol

  • Gunakan ruangan yang memiliki ventilasi adekuat saat melakukan prosedur yang menimbulkan aerosol
  • Membatasi jumlah orang di ruang pasien untuk mengurangi penyebaran infeksi yang lebih luas[29]

Kewaspadaan juga harus diperhatikan pada petugas laboratorium. Petugas yang mengambil spesimen harus memakai APD yang sesuai. Pengiriman harus dilakukan oleh petugas terlatih agar tidak terjadi kontaminasi. Selain itu, selalu tuliskan nama secara jelas untuk setiap tersangka infeksi.[24,49]

Vaksin

Vaksin untuk SARS masih dalam tahap pengembangan sejak 2004. Saat ini, vaksin DNA SARS yang mengkode protein spike masih memasuki uji klinis fase I. Meskipun terbukti dapat ditoleransi dengan baik dalam penelitian tersebut, studi lebih lanjut perlu dilakukan sebelum vaksin yang optimal dan aman dapat diimplementasikan secara klinis.[50]

Referensi

24. WHO. Summary of the Discussions and Recommendations of the SARS Laboratory Workshop; 22 October 2003; 2003. http://www.who.int/csr/sars/guidelines/en/SARSLabmeeting.pdf.
29. Centers for Disease Control and Prevention. 2003. Severe Acute Respiratory Syndrome. http://www.cdc.gov/ncidod/sars/
32. Centers for Disease Control and Prevention. Clinical Guidance on the Identification and Evaluation of Possible SARS-CoV Disease among Persons Presenting with Community-Acquired Illness, Version 2. Centers for Disease Control and Prevention. http://www.cdc.gov/ncidod/sars/clinicalguidance.htm.
49. Yang W. Severe acute respiratory syndrome (SARS): infection control. Lancet. 2003;361 (9366):1386-7.
50. Martin JE, Louder MK, Holman LA, et al. A SARS DNA vaccine induces neutralizing antibody and cellular immune responses in healthy adults in a Phase I clinical trial. Vaccine. 2008;26 (50):6338-43.

Prognosis Severe Acute Respirato...

Artikel Terkait

  • Upaya Kesehatan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona
    Upaya Kesehatan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona
  • Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
    Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
  • Ventilasi Mekanik pada Acute Respiratory Distress Syndrome
    Ventilasi Mekanik pada Acute Respiratory Distress Syndrome
  • Rontgen Toraks Normal tidak Dapat Menyingkirkan COVID-19
    Rontgen Toraks Normal tidak Dapat Menyingkirkan COVID-19
  • Kemiripan MIS-C Akibat COVID-19 dengan Penyakit Kawasaki pada Anak
    Kemiripan MIS-C Akibat COVID-19 dengan Penyakit Kawasaki pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
18 hari yang lalu
Antihipertensi pada pasien post stroke ICH dengan long COVID-19
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Selamat malam dok, ijin diskusi pasien post COVID gejala berat, kadang batuk dan sesak, terutama bila beraktivitas diluar kegiatan harian.Pasien post koma...
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
17 April 2022
Pandemi Covid 19 vs New Normal baru dimana kita harus berteman dengan COVID-19
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
2 Balasan
Ijin diskusi sejawat sekalian,Ada salah satu ahli epidemiologi dari UI, saya lupa Namanya, perna ditayangkan di stasiun TV swasta (TV One kalau tdk salah)....
dr. Hudiyati Agustini
07 April 2022
Palpitasi dan extrasistole pasca COVID-19 - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALo dr. Desy SpPD. Pasien saya, wanita 50 tahun mengeluh gangguan detak jantung setelah sembuh dari COVID-19. Sudah konsultasi ke spesialis penyakit dalam,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.