Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Pertusis general_alomedika 2022-04-05T17:43:06+07:00 2022-04-05T17:43:06+07:00
Pertusis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Pertusis

Oleh :
Maria Rossyani
Share To Social Media:

Cakupan imunisasi merupakan penentu tinggi rendahnya epidemiologi pertusis di suatu daerah karena penyakit ini sangat menular. Epidemiologi pertusis tinggi terutama di negara berkembang dengan cakupan imunisasi rendah. Indeks penularan Bordetella mencapai 75 – 100%, yaitu jika terdapat sumber infeksi dan kontak dengan tidak adanya kekebalan, kasus penyebarannya akan sangat luas hingga mencapai 100%.[3]

Satu kasus primer Pertusis dapat menyebabkan 17 kasus sekunder pada subjek yang rentan, penularan terutama sering terjadi di dalam keluarga. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, reservoir utama dari patogen di alam dan sumber infeksi adalah tubuh manusia, utamanya pada usia anak-anak 3-6 tahun. Di negara dengan 4 musim, musim gugur dan musim dingin adalah masa penularan meningkat.[7]

Global

Sebelum ditemukannya vaksin whole-cell di Amerika Serikat pada tahun 1940, Pertusis merupakan penyakit berat dengan mortalitas yang tinggi terutama di kalangan anak-anak dan bayi. Vaksinasi Pertusis yang luas menurunkan insiden penyakit sekitar 80%.[2]

Saat ini Pertusis masih merupakan endemik global, walaupun dengan adanya vaksinasi. Insiden Pertusis secara global pada tahun 2015 menurut WHO adalah 24,1 juta kasus Pertusis, di mana 142.512 kasus berujung pada kematian.[8] Walaupun B. pertussis dapat ditemukan di seluruh dunia, penyebaran dan mortalitas terdapat pada wilayah dengan cakupan imunisasi yang rendah, umumnya di negara berkembang.[3,8]

Indonesia

Di Indonesia belum terdapat data nasional terhadap kasus pertusis nasional, namun pemerintah provinsi Jawa Tengah melaporkan 5 kasus antara tahun 2011- 2015. Kelimanya ditemukan hanya di tahun 2015, dengan 4 kasus ditemukan di Kudus dan 1 kasus ditemukan di Semarang.[9]

Referensi

2Yeh S, et al. Pertussis infection in infants and children: Clinical features and diagnosis [Artikel dari internet]. [Dikutip Oktober 2017]. Dapat diakses melalui [URL]: https://www.uptodate.com/contents/pertussis-infection-in-infants-and-children-clinical-features-and-diagnosis

3 Centers for Disease Control and Prevention. Pertussis (Whooping Cough) Surveillance and Reporting [Artikel dari internet]. [Dikutip Oktober 2017]. Dapat diakses melalui [URL]: http://www.cdc.gov/pertussis/surv-reporting.html

7 Schläpfer G, Cherry JD, Heininger U, et al. Polymerase chain reaction identification of Bordetella pertussis infections in vaccinees and family members in a pertussis vaccine efficacy trial in Germany. Pediatr Infect Dis J 1995; 14:209.

8 World Health Organization. WHO-recommended surveillance standard of pertussis [Artikel dari internet]. [Dikutip Oktober 2017]. Dapat diakses melalui [URL]: http://www.who.int/immunization_monitoring/diseases/pertussis_surveillance/en/index.hhtm

9 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. [Artikel dari internet]. [Dikutip Oktober 2017]. Dapat diakses melalui [URL]: http://dinkesjatengprov.go.id/v2015/dokumen/profil2015/Profil_2015_fix.pdf

Etiologi Pertusis
Diagnosis Pertusis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 10:54
Apakah gejala dibawah tersebut sudah bisa di diagnosis HFMD ( Hand foot and Mouth Disease)?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pasien anak umur 4 tahun / perempuan. Dengan gejala Bercak kemerahan di telapak tangan, kaki, dan betis namun tidak ada kemerahan dibagian mulut, gejala...
dr. Intan Fajriani
Hari ini, 10:51
Live Webinar Alomedika - Defisiensi Zat Besi: Kenali Faktor Risiko dan Strategi Pencegahannya pada Anak. Sabtu, 2 Juli 2022. Pukul : 14.00 - 15.30
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Defisiensi Zat Besi: Kenali Faktor Risiko dan Strategi Pencegahannya pada Anak."Narasumber : dr....
dr.Prionoto
Hari ini, 07:54
Sertifikat kompetensi
Oleh: dr.Prionoto
2 Balasan
Alo dokter, mau Tanya tentang serkom, sy blm dapat lembaranya... Bgm cara mendapatkannya... Klo tdk salah pernah sdh terbit tapi dokumennya blm dikirim ke...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.