Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Pertusis general_alomedika 2022-04-05T17:43:39+07:00 2022-04-05T17:43:39+07:00
Pertusis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Pertusis

Oleh :
Maria Rossyani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan pada Pertusis umumnya hanya bersifat suportif, walaupun beberapa antibiotik dapat membantu meringankan penyakit dan memperpendek durasi (jika diminum pada tahap awal). Antibiotik juga mengeradikasi organisme dari sekresi sehingga menurunkan penularan. Antibiotik yang direkomendasikan antara lain dari golongan makrolid:

  • Azitromisin (pilihan utama)
  • Eritromisin
  • Klaritomisin

Selain ketiga antibiotik tersebut, trimetroprim – sulfametoksasol dapat pula digunakan.[1,5]

Penggunaan antimikrobial juga disesuaikan dengan kelompok usia seperti pada tabel berikut:

Tabel 2. Antibiotik rekomendasi dan profilaksis post-kontak untuk Pertusis, dibagi berdasarkan kelompok usia

Kelompok Usia Agen utama Agen alternatif
Azitromisin Eritromisin Klaritomisin TMP – SMX*
< 1 bulan

Antibiotik yang direkomendasikan; 10 mg/kg per hari dalam dosis tunggal selama 5 hari (safety data masih terbatas).

Tidak direkomendasikan; diasosiasikan dengan infantile hypertrophic pyloric stenosis; hanya digunakan jika azitromisin tidak tersedia; 40 mg/kg per hari dalam 4 dosis terbagi selama 14 hari.

Tidak direkomendasikan (belum terdapat safety data)

Dikontraindikasikan untuk bayi di bawah 2 bulan (risiko kernikterus)
1 – 5 bulan 10 mg/kg per hari dalam dosis tunggal selama 5 hari. 40 mg/kg per hari dalam 4 dosis terbagi selama 14 hari. 15 mg/kg per hari dalam 2 dosis terbagi selama 7 hari. Kontraindikasi untuk bayi <2 bulan; untuk bayi > 2 bulan, TMP 8 mg/kg/hari, SMX 40 mg/kg/hari dalam 2 dosis terbagi selama 14 hari.
Bayi (Usia sampai dengan 6 bulan) 10 mg/kg dalam dosis tunggal pada hari pertama (maksimal 500 mg); dilanjutkan 5 mg/kg per hari (maksimal 250 mg per hari dari hari ke-2 hingga -5. 40 mg/kg per hari dalam 4 dosis terbagi selama 7 – 14 hari (maksimal 2 gram per hari) 15 mg/kg per hari dalam 2 dosis terbagi selama 7 hari (maksimal 1 gram per hari). TMP 8 mg/kg per hari, SMX 40 mg/kg per hari dalam 2 dosis terbagi selama 14 hari (maksimum TMP 320 mg, SMX 1600 mg per hari).
Dewasa 500 mg dalam dosis tunggal pada hari pertama, dilanjutkan 250 mg per hari pad hari ke-2 hingga -5. 2 gram (dasar) per hari dalam 4 dosis terbagi selama 7 – 14 hari. 1 gram per hari dalam 2 dosis terbagi selama 7 hari. TMP 320 mg per hari, SMX 1600 mg per hari dalam 2 dosis terbagi selama 14 hari.

*TMP-SMX : Trimetoprim-sulfametoxazole (kotrimoksasol).

Kotrimoksasol dapat digunakan sebagai agen alternatif untuk pasien > 2 bulan yang memiliki alergi makrolid, tidak dapat mentoleransi makrolid, atau (pada kasus yang jarang) terinfeksi Bordetella pertussis yang memiliki resistensi terhadap golongan makrolid.

Pada anak berusia > 6 bulan dan mengalami kasus ringan, dapat dilakukan rawat jalan. Namun, pada anak usia < 6 bulan ataupun anak yang mengalami kasus berat, sebaiknya dirawat di rumah sakit.

Indikasi Rawat Inap

Perawatan inap di Rumah Sakit, dengan indikasi:

  • Distres pernapasan; termasuk takipnea, retraksi, pernapasan cuping hidung, grunting, dan penggunaan otot bantu pernapasan.

  • Bukti adanya pneumonia sebagai komorbid.
  • Intake
  • Sianosis atau apneu, dengan atau tanpa batuk.
  • Kejang
  • Usia < 6 bulan.

Isolasi

Pasien yang dirawat inap sebaiknya :

  • Penggunaan masker pada kontak radius 1 meter.
  • Ruangan khusus yang terpisah
  • Dipertahankan hingga 5 hari pengobatan antibiotik atau 3 minggu setelah onset pada pasien yang belum menerima pengobatan.

Terapi Suportif

Terapi suportif yang diberikan selama perawatan adalah

  • Oksigen pada anak bila pernah terjadi sianosis atau henti napas pada batuk paroksismal berat. Gunakan nasal prongs untuk menjaga agar lubang hidung bersih dari mukus, cek setiap 3 jam.
  • Tata laksana jalan napas lain: selama batuk, letakkan anak dengan posisi kepala lebih rendah dalam posisi telungkup atau miring untuk mencegah aspirasi muntah.

    • Bila anak sianotik; isap lendir dari hidung dan tenggorok.
    • Bila apneu; bersihkan jalan napas, berikan bantuan pernapasan manual atau ventilasi dan oksigen. [1,8]

Referensi

1. Top KA. Halperin SA. Pertussisn and Other Bordetella Infection. Dalam: Kasper DL. Hauser SL. Jameson JL. Fauci AS. Longo DL. Loscalzo J. Penyunting. 2015. Harrison’s Principles of Internal Medicine 19th edition. NewYork : McGrawHill

5. Cornia P, et al. Pertussis infection in adolescents and adults: Clinical manifestations and diagnosis [Artikel dari internet]. [Dikutip Oktober 2017]. Dapat diakses melalui [URL]: https://www.uptodate.com/contents/pertussis-infection-in-adolescents-and-adults-clinical-manifestations-and-diagnosis

8. World Health Organization. WHO-recommended surveillance standard of pertussis [Artikel dari internet]. [Dikutip Oktober 2017]. Dapat diakses melalui [URL]: http://www.who.int/immunization_monitoring/diseases/pertussis_surveillance/en/index.hhtm

Diagnosis Pertusis
Prognosis Pertusis
Diskusi Terkait
Anonymous
11 Desember 2022
Apakah masih diperlukan vaksinasi DPT jika sedang mengalami pertusis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok,izin bertanya TS, seorang anak usia 5 tahun dengan diagnosa Pertussis, dengan riwayat belum pernah immunisasi DPT, apakah masih diperlukan vaksinasi...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.