Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Middle East Respiratory Syndrome (MERS) general_alomedika 2019-11-01T14:11:32+07:00 2019-11-01T14:11:32+07:00
Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Middle East Respiratory Syndrome (MERS)

Oleh :
Rainey Ahmad Fajri Putranta
Share To Social Media:

Patofisiologi MERS dicurigai berasar dari kelelawar dan unta. Masuknya coronavirus kedalam sel inang melalui perlekatan protein S dengan reseptor dan dilanjutkan dengan fusi kepada membran sel inang. Diikuti dengan respons imun seluler dan adaptif yang memunculkan pro inflamasi dan mengaktivasi jalur inflamasi lainnya.

Perlekatan dan Fusi Virus Coronavirus

Perlekatan Coronavirus dengan membran sel inang mengawali infeksi MERS. Protein S berikatan dengan reseptor dipeptidyl peptidase-4 (DPP4) dan memberikan jalan kepada virus untuk masuk kedalam sel inang.

Virus masuk melalui salah satu cara yaitu endositosis atau fusi membran. Fusi membran lebih sering terjadi dibanding endositosis. Fusi membran dapat terjadi tergantung pH maupun tidak tergantung pH sekitar .

Pada fusi yang tergantung kepada pH sekitar, virus langsung masuk ke dalam sel setelah per lekatan terjadi. Sedangkan, pada fusi yang tidak tergantung pada pH sekitar, virus masuk via fusi antara viral envelope dan membran plasma. Hal ini  menyebabkan terbentuknya sinsitia.

Kedua interaksi fusi di atas ini menyebabkan masuknya virus ke dalam sel inang dan memberikan sinyal imunosupresi, sehingga virus dapat berkembang. [4-7]

Respon Imun Seluler dan Adaptif

Berawal dari masuknya coronavirus ke dalam tubuh, dilanjutkan dengan aktivasi sistem imun, terutama sel dendritik, infeksi MERS CoV menyebabkan munculnya sitokin pro inflamasi seperti interleukin-1β, interleukin 8, interleukin 6, dan CC-kemokin ligand 2, serta munculnya kemokin pada makrofag yang matur.

Hal tersebut menyebabkan inflamasi, terutama di sistem pernafasan bagian bawah. Berbeda dengan human coronavirus virus lain, coronavirus pada MERS menginhibisi produksi interferon-1, dan mengaktivasi jalur inflamasi lain. [4-6]

Masa inkubasi MERS-CoV adalah 5 hari. [8] Manifestasi klinis yang muncul menyerupai gejala infeksi sistem pernapasan akut (ISPA) biasa, yaitu demam, batuk dan sesak nafas.

Setelah gejala ISPA muncul, diikuti dengan pneumonia berat. Selanjutnya, gejala Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) akan muncul, apabila pneumonia tidak ditangani. Sepsis yang terus menerus dapat berujung pada sepsis berat, yang ditandai dengan adanya disfungsi organ, hipoperfusi, ataupun hipotensi, dan berakhir menjadi syok sepsis (sepsis disertai hipotensi, dengan tekanan darah sistol <90mmHg) walaupun sudah diberikan resusitasi cairan yang adekuat). [9]

Referensi

4. Cong Y, Hart BJ, Gross R, Zhou H, Frieman M, Bollinger L, Wada J, Hensley LE, Jahrling PB, Dyall J, Holbrook MR. MERS-CoV pathogenesis and antiviral efficacy of licensed drugs in human monocyte-derived antigen-presenting cells. PloS one. 2018 Mar 22;13(3):e0194868.
5. Fung TS, Liu DX. Human Coronavirus: Host-Pathogen Interaction. Annual review of microbiology. 2019 Jun 21;73.
6. Mubarak A, Alturaiki W, Hemida MG. Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV): Infection, Immunological Response, and Vaccine Development. Journal of immunology research. 2019;2019.
7. Xia S, Liu Q, Wang Q, Sun Z, Su S, Du L, Ying T, Lu L, Jiang S. Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) entry inhibitors targeting spike protein. Virus research. 2014 Dec 19;194:200-10.
8. Centers for Disease Control and Prevention. MERS: Clinical Features. 2019. Available from: https://www.cdc.gov/coronavirus/mers/clinical-features.html
9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Tatalaksana Klinis Infeksi Saluran Pernapasan Akut Berat Suspek Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus (MERS-CoV).Jakarta: Kementerian Kesehatan.2018.Available from: http://www.depkes.go.id/resources/download/puskes-haji/4-pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov.pdf

Pendahuluan Middle East Respirat...
Etiologi Middle East Respiratory...

Artikel Terkait

  • Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
    Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
  • Klorokuin Fosfat dan Remdesivir Sebagai Terapi COVID- 19
    Klorokuin Fosfat dan Remdesivir Sebagai Terapi COVID- 19
  • Opsi Terapi Potensial Untuk COVID-19
    Opsi Terapi Potensial Untuk COVID-19
  • Efektivitas dan Keamanan Plasma Konvalesen sebagai Terapi COVID-19
    Efektivitas dan Keamanan Plasma Konvalesen sebagai Terapi COVID-19
  • Fibrosis Paru Pada Pasien COVID-19
    Fibrosis Paru Pada Pasien COVID-19

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
dr. Lina Ikramina
Kemarin, 10:10
Pasien usia 65 tahun post pemasangan Ring Cardio dengan Demensia Vaskular
Oleh: dr. Lina Ikramina
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, bagaimanakah tatalaksana yang tepat untuk kasus demensia vaskular, pada pasien usia 65 tahun post pemasangan Ring Cardio, ketika...
Anonymous
Kemarin, 01:01
Pasien laki-laki usia 20 tahun dengan riwayat luka jahitan di wajah bagaimana perawatan lukanya
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, saya mendapat pasien laki-laki 20 tahun, kontrol luka jahitan di wajah (pipi) karena kecelakaan. Saat kontrol ini hari ke-6 setelah penjahitan....
dr.Atikah safitri armo
1 hari yang lalu
Pasien laki-laki usia 33 tahun dengan GCS 11
Oleh: dr.Atikah safitri armo
14 Balasan
Izin konsul penyebab penurunan kesadaran pada pasienTn X/33 thn/lkS/Os datang dibawa keluarga dengan keluhan tidak sadar. Os ditemukan di jalan dikatakan os...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.