Epidemiologi Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
Prevalensi MERS di dunia mencapai 2600 orang dalam 5 tahun terakhir. Kasus terbesar ditemukan di daerah timur tengah khususnya Arab Saudi. Beberapa negara lain seperti Korea Selatan, Cina, serta Malaysia pernah melaporkan kejadian MERS-CoV. Akibat angka mortalitas yang tinggi, MERS menjadi salah satu fokus penyakit yang diutamakan penanganannya oleh WHO. [22,23]
Global
Kasus MERS paling banyak terjadi di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, sekitar 79% dari jumlah seluruh kasus. Walaupun begitu, kejadian MERS juga banyak terjadi di Korea Selatan, diawali pada saat outbreak pada tahun 2015. [14,22,23]
Selain negara-negara tersebut, MERS telah dilaporkan terjadi di Oman, Austria, Bahrain, Cina, Mesir, Qatar, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Malaysia, dan 14 negara lainnya. Kebanyakan kasus yang terjadi adalah MERS sekunder. [14,22]
Sejak tahun 2012 hingga Agustus 2019, telah ditemukan 2468 kasus MERS yang telah dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium, dengan 80% kasus MERS dilaporkan terjadi di Arab Saudi. Sedangkan, 19.1% kasus MERS terjadi pada tenaga kesehatan di Arab Saudi. Tidak ada perubahan signifikan dari tren MERS yang terjadi di dunia sampai dengan tahun 2019. Pada tahun 2019, MERS yang didapat dari rumah sakit memiliki angka yang lebih tinggi dibanding yang didapat dari komunitas. [1,22]
Indonesia
Di Indonesia, belum ada data mengenai angka kejadian MERS-CoV. Akan tetapi, karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia, maka perlu diwaspadai adanya MERS di masyarakat.
Berdasarkan Kementerian Agama Indonesia, masyarakat Indonesia bepergian ke Arab Saudi bertujuan untuk menunaikan ibadah haji, ibadah umrah, dan menjadi tenaga kerja di Arab Saudi. Pada tahun 2013, 200.000 orang menunaikan ibadah haji dan 750.000 lainnya melakukan umrah. Pada tahun yang sama, Indonesia mengirimkan lebih dari 1.000.000 jiwa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi.[2]
Mortalitas
MERS memiliki tingkat mortalitas yang cukup tinggi. Dari seluruh pasien MERS, sebanyak 850 (34.4%) kasus menyebabkan kematian. Kebanyakan dari kasus tersebut berasal dari Arab Saudi (2073 kasus, dengan mortalitas sebesar 772 kasus). Kematian banyaknya terjadi pada pasien dengan kelompok usia 50-59 untuk kasus primer, dan 70-79 untuk kasus sekunder. [1,22]
Hal ini didukung oleh sebuah studi di Arab Saudi yang menemukan angka mortalitas meningkat pada pasien usia diatas 60 tahun. Usia tua memiliki risiko kematian hampir 1.7 kali dibandingkan usia muda. Hal ini disebabkan oleh penyakit sebelumnya, keparahan dari penyakit, dan infeksi terkait Rumah Sakit. [24] MERS merupakan diagnosis banding dari penyakit flu burung.