Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Fraktur Terbuka general_alomedika 2019-10-08T11:50:30+07:00 2019-10-08T11:50:30+07:00
Fraktur Terbuka
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Fraktur Terbuka

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Data epidemiologi fraktur terbuka di Indonesia masih belum tersedia. Namun berdasarkan survei dari RISKESDAS tahun 2013, angka prevalensi cedera secara nasional sebesar 8,2%. [9]

Global

Insiden fraktur terbuka dilaporkan sebesar 30,7 per 100.000 orang per tahun dengan bentuk cedera yang umumnya terjadi adalah cedera dengan energi tinggi seperti crush injury (39,5%) diikuti oleh kecelakaan lalu lintas (34,1%). Insiden terjadinya fraktur terbuka menurun pada laki-laki dan meningkat pada perempuan seiring pertambahan usia, dengan usia rata-rata keseluruhan 45,5 tahun.

Kejadian fraktur terbuka dilaporkan tertinggi pada laki-laki antara usia 15-19 tahun yaitu sebesar 54,5 per 100.000 orang/tahun. Sedangkan pada perempuan dilaporkan tertinggi antara usia 80-89 tahun, yaitu sebesar 53 per 100.000 orang/tahun. Fraktur terbuka yang paling sering terjadi adalah fraktur terbuka falang, serta tulang panjang tibia dan fibula. [6]

Indonesia

Data mengenai prevalensi fraktur terbuka di Indonesia masih sulit untuk ditemukan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kementerian Republik Indonesia tahun 2013 menyatakan prevalensi cedera secara nasional sebesar 8,2% dengan prevalensi tertinggi ditemukan di Sulawesi Selatan (12,8%) dan terendah di Jambi (4,5%). Penyebab cedera terbanyak, antara lain jatuh (40,9%), kecelakaan sepeda motor (40,6%), cedera akibat benda tajam atau tumpul (7,3%), dan kecelakaan transportasi darat lain (7,1%). [9]

Mortalitas

Menurut WHO, terdapat 1,25 juta kematian lalu lintas di dunia pada tahun 2013. Sebagian besar kematian tersebut terjadi pada individu dengan perlindungan paling minimal seperti pengendara sepeda motor, pengendara sepeda, dan pejalan kaki. Berdasarkan tingkat pendapatan negara menunjukkan negara berpenghasilan rendah dan menengah memiliki tingkat kematian lalu lintas yang lebih tinggi per 100.000 penduduk (masing-masing 24,1 dan 18,4) dibandingkan dengan negara-negara berpenghasilan tinggi (9,2) dimana wilayah Afrika memiliki tingkat kematian lalu lintas jalan tertinggi (26,6), sedangkan wilayah Eropa memiliki tingkat terendah (9,3). Di Indonesia sendiri terdapat 15,3 per 100.000 kematian akibat kecelakaan lalu lintas. [10-12]

Referensi

6. L Jessica, Aaron. Open Fracture. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books /NBK448083/
9. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI. Riset Kesehatan Dasar. 2013. http://www.depkes.go.id/resources/download/general/ Hasil%20Riskesdas%202013.pdf
10. WHO. Number of Road Traffic Death. https://www.who.int/gho /road_safety/mortality/traffic_deaths_number/en/
11. WHO. Road Safety. https://www.who.int/gho/road_safety/en/
12. WHO. Road Traffic Deaths Data by Country. http://apps.who.int/gho/data/node.main.A997?lang=en

Etiologi Fraktur Terbuka
Diagnosis Fraktur Terbuka

Artikel Terkait

  • Debridemen Operatif Lebih Dari 6 Jam pada Fraktur Terbuka – Telaah Jurnal
    Debridemen Operatif Lebih Dari 6 Jam pada Fraktur Terbuka – Telaah Jurnal
Diskusi Terkait
dr. Renate Parlene Marsaulina
10 Juni 2021
Kriteria rujukan pasien fraktur terbuka selama masa pandemi COVID-19 - Orthopedi Ask The Expert
Oleh: dr. Renate Parlene Marsaulina
2 Balasan
Alo dr. Hendra C.K, SpOT Mohon pencerahannya dok, Bagaimana sebaiknya kriteria rujukan pasien dengan fraktur terbuka selama masa pandemi COVID-19? Terimakasih
dr. Nurul Falah
28 Januari 2021
Pencegahan Infeksi Sekunder pada Fraktur Terbuka sebelum Dirujuk - Ortopedi Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Hendra Cahya Kumara, Sp. OT, izin bertanya dokter.Bagaimana pencegahan infeksi sekunder yang memungkinkan pada kasus fraktur terbuka sebelum dirujuk...
dr. Nurul Falah
30 Oktober 2019
Bula yang muncul pada pasien post operasi patah tulang
Oleh: dr. Nurul Falah
9 Balasan
Alodokter, izin share pertanyaan user terkait ayahnya post op patah tulang, beberapa hari langsung muncul bula yang cukup banyak dan sebagian telah meletus,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.