Prognosis Fraktur Terbuka
Prognosis pada fraktur terbuka tergantung dari tingkat keparahan cedera, semakin tinggi derajat keparahan cedera semakin tinggi risiko infeksi dan komplikasi lain. Penundaan operasi juga akan meningkatkan risiko infeksi dan memperburuk prognosis pasien. [13,15,19]
Komplikasi
Komplikasi fraktur terbuka terbagi menjadi komplikasi akut dan kronik. [3,13]
Infeksi
Infeksi adalah komplikasi fraktur terbuka yang paling sering terjadi. Infeksi juga dapat terjadi selama proses penyembuhan atau setelah luka dan fraktur sembuh (osteomielitis). Penundaan antibiotik, merokok, dan sindroma kompartemen juga dapat meningkatkan risiko infeksi. [19,20]
Cedera Neurovaskular
Fraktur genu, artikulasio cubiti, humerus dan femur seringkali melibatkan neurovaskular sekitarnya (robek, kompresi, terpotong). Efek yang terjadi, antara lain iskemia, gangren dan nekrosis.
Meningkatnya tekanan didalam kompartemen otot, sehingga mengakibatkan cedera pada jaringan otot, pembuluh darah, dan saraf. Kompartemen otot dikelilingi oleh lapisan disebut fascia, yang tidak dapat mengembang. Adanya pembengkakkan, peradangan, dan pendarahan akan meningkatkan tekanan.
Non union
Non union adalah gagalnya tulang untuk menyatu dan tidak didapatkan konsolidasi antara 6-8 bulan sehingga terdapat pseudoarthrosis (sendi palsu).
Komplikasi Lain
Fraktur terbuka juga dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti emboli lemak, deep vein thrombosis, dan emboli paru.
Prognosis
Prognosis fraktur terbuka tergantung pada derajat fraktur terbuka. Semakin tinggi derajat fraktur semakin buruk prognosisnya. Risiko infeksi juga tergantung pada derajat fraktur terbuka dimana pada fraktur terbuka derajat I, memiliki risiko infeksi 0-2%, derajat II 2-10%, dan derajat III 10-50%. [13,15]