Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teratoma Testis general_alomedika 2021-01-22T11:41:36+07:00 2021-01-22T11:41:36+07:00
Teratoma Testis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Teratoma Testis

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Teratoma testis adalah subtipe dari non-seminomatous germ cell tumours (NSGCT) yang terjadi pada testis. Teratoma ini memiliki elemen yang terdiferensiasi secara total atau inkomplit dari minimal dua lapisan sel germinal, yakni endoderm, ektoderm, atau mesoderm. Teratoma matur terdiferensiasi total dari lapisan sel germinal, sedangkan teratoma imatur terdiferensiasi inkomplit sehingga menyerupai jaringan fetal.

Penyebab teratoma testis hingga saat ini belum diketahui secara pasti tetapi diduga berkaitan dengan mutasi gen atau gangguan kromosom. Diagnosis teratoma testis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis seperti massa testis, pemeriksaan fisik abdomen dan inguinal, serta pemeriksaan ultrasonografi skrotal atau abdomen. Penanda tumor dan computed tomography (CT) scan juga dapat dilakukan bila perlu. Namun, diagnosis definitif akan membutuhkan pemeriksaan histopatologi.

shutterstock_638476312-min

Penatalaksanaan teratoma testis akan disesuaikan dengan komponen sel tumor dan stadium tumor. Tata laksana baku emas untuk stadium I adalah orchiectomy, yang dapat diikuti dengan surveilans atau diseksi nodus limfa retroperitoneal. Bila diperlukan, pasien stadium I juga dapat menjalani kemoterapi adjuvan. Namun, untuk pasien stadium II dan lebih tinggi, kemoterapi umumnya memang dibutuhkan.[1,2]

Referensi

1. Dicken BJ, Billmire DF. Chapter 40 - Testicular Tumors. In: Coran AG, editor. Pediatric Surgery (Seventh Edition). Philadelphia: Mosby; 2012. p. 549–56. http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780323072557000404
2. Wetherell D, Weerakoon M, Williams D, et al. Mature and Immature Teratoma: A Review of Pathological Characteristics and Treatment Options. Med Surg Urol. 2014;3(1):1–5.

Patofisiologi Teratoma Testis
Diskusi Terkait
Anonymous
16 Februari 2021
Faktor Risiko dan Prevalensi usia Kanker Testis - Andrologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi Prof. Wimpie, Prevalensi usia pasien kanker testis paling banyak dijumpai pada usia 15-39 tahun, apakah ada faktor genetik, pengaruh diet, atau...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.