Pendahuluan Teratoma Testis
Teratoma testis adalah subtipe dari non-seminomatous germ cell tumours (NSGCT) yang terjadi pada testis. Teratoma ini memiliki elemen yang terdiferensiasi secara total atau inkomplit dari minimal dua lapisan sel germinal, yakni endoderm, ektoderm, atau mesoderm. Teratoma matur terdiferensiasi total dari lapisan sel germinal, sedangkan teratoma imatur terdiferensiasi inkomplit sehingga menyerupai jaringan fetal.
Penyebab teratoma testis hingga saat ini belum diketahui secara pasti tetapi diduga berkaitan dengan mutasi gen atau gangguan kromosom. Diagnosis teratoma testis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis seperti massa testis, pemeriksaan fisik abdomen dan inguinal, serta pemeriksaan ultrasonografi skrotal atau abdomen. Penanda tumor dan computed tomography (CT) scan juga dapat dilakukan bila perlu. Namun, diagnosis definitif akan membutuhkan pemeriksaan histopatologi.
Penatalaksanaan teratoma testis akan disesuaikan dengan komponen sel tumor dan stadium tumor. Tata laksana baku emas untuk stadium I adalah orchiectomy, yang dapat diikuti dengan surveilans atau diseksi nodus limfa retroperitoneal. Bila diperlukan, pasien stadium I juga dapat menjalani kemoterapi adjuvan. Namun, untuk pasien stadium II dan lebih tinggi, kemoterapi umumnya memang dibutuhkan.[1,2]