Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Teratoma Testis general_alomedika 2021-01-22T11:54:50+07:00 2021-01-22T11:54:50+07:00
Teratoma Testis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Teratoma Testis

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Patofisiologi teratoma testis dapat dibedakan berdasarkan dua tipenya, yaitu teratoma testis prapubertas dan pascapubertas. Teratoma murni (non-mixed) umum ditemukan pada kelompok pediatrik tetapi jarang ditemukan pada kelompok dewasa. Sementara itu, neoplasma variasi campuran lebih umum ditemukan pada usia dewasa.

Teratoma testis pascapubertas merupakan malignansi yang memiliki tingkat metastasis 20%. Secara makroskopis, teratoma testis matur pascapubertas tampak sebagai tumor solid, sedangkan secara mikroskopis, teratoma ini tampak sebagai tatanan tidak teratur yang menggambarkan atipia sitologis. Tubulus seminiferus yang berdekatan sering menunjukkan karsinoma in situ atau intratubular germ cell neoplasia (ITGCN), yang dikaitkan dengan potensi keganasan.

Teratoma matur prapubertas merupakan tumor jinak yang mewakili 30% dari seluruh tumor sel germinal testikular pada anak-anak. Pada teratoma prapubertas, gambaran yang ditemukan jarang berhubungan dengan ITGCN. Tumor ini tidak memiliki potensi metastasis dan proses spermatogenesis umumnya masih dapat berlangsung.

Karena teratoma adalah tumor sel germinal, tumor ini dapat menampung berbagai jaringan asli nontumor. Teratoma testis dewasa murni sebenarnya jarang terjadi. Sekitar sepertiganya merupakan tumor sel germinal campuran. Terjadinya tumor sel germinal campuran ini dapat dikaitkan dengan diferensiasi sel germinal maligna (ITGCN) menjadi sel nonteratomatosa sebelum pembentukan elemen teratomatosa.[2]

Referensi

2. Wetherell D, Weerakoon M, Williams D, et al. Mature and Immature Teratoma: A Review of Pathological Characteristics and Treatment Options. Med Surg Urol. 2014;3(1):1–5.

Pendahuluan Teratoma Testis
Etiologi Teratoma Testis
Diskusi Terkait
Anonymous
16 Februari 2021
Faktor Risiko dan Prevalensi usia Kanker Testis - Andrologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi Prof. Wimpie, Prevalensi usia pasien kanker testis paling banyak dijumpai pada usia 15-39 tahun, apakah ada faktor genetik, pengaruh diet, atau...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.