Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Kanker Lambung general_alomedika 2022-12-27T13:35:40+07:00 2022-12-27T13:35:40+07:00
Kanker Lambung
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Kanker Lambung

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Penatalaksanaan kanker lambung tergantung pada stadiumnya. Pembedahan reseksi dilakukan untuk lesi kanker yang masih mungkin direseksi dan belum terdapat metastasis. Sementari itu, penatalaksanaan dengan kemoterapi, radioterapi, atau terapi paliatif dilakukan pada lesi kanker yang tidak dapat direseksi atau sudah bermetastasis.[4,19]

Pembedahan

Pendekatan terapi pembedahan dilakukan sesuai dengan staging tumor, diameter, lokasi, dan tipe histologis tumor. Pembedahan reseksi merupakan pilihan terapi kuratif satu-satunya untuk kanker lambung terlokalisir.[31]

Reseksi Endoskopi

Reseksi endoskopi bisa menjadi pilihan alternatif pada kasus tumor stadium awal berukuran kecil dengan diferensiasi baik (T1a) dan tanpa adanya nodus limfatikus. Kriteria standar reseksi endoskopi adalah tingginya probabilitas reseksi en bloc, adenokarsinoma tipe intestinal yang terbatas pada jaringan mukosa/submukosa, tidak adanya invasi limfatik, serta diameter tumor <20 cm tanpa lesi ulserasi.

Prosedur reseksi endoskopi yang berhasil dapat memberikan 84–96% kemungkinan untuk kesintasan 5 tahun. Akan tetapi, persentase ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan pembedahan reseksi. Pasien yang menjalani reseksi endoskopi perlu dipantau secara berkala.[4,31]

Pembedahan Reseksi

Prosedur pembedahan reseksi yang paling umum adalah gastrektomi total, subtotal, atau distal. Pasien dengan lesi terlokalisir dan dapat direseksi memiliki kesintasan jangka panjang yang lebih baik apabila menjalani pembedahan reseksi saja.

Kriteria lesi yang tidak dapat direseksi adalah adanya invasi ke struktur vaskuler (aorta, arteri hepatik, arteri splenikus proksimal), adenopati di luar lapangan operasi, dan adanya linitis plastica. Tujuan utama pembedahan di lambung adalah reseksi total dari kanker primer dengan batas pembedahan bebas tumor minimal 4 cm dan limfadenektomi yang sukses.

Kanker yang berlokasi di dua pertiga bawah dari lambung dapat ditangani dengan prosedur gastrektomi subtotal. Gastrektomi transabdominal merupakan pendekatan untuk pasien dengan kanker di gastroesophageal junction. Pembedahan reseksi merupakan tata laksana baku emas kanker lambung dengan persentase kesintasan 5 tahun mencapai 98%.[1,4,19,31]

Medikamentosa

Medikamentosa yang digunakan pada kanker lambung dapat meliputi kemoterapi ajuvan, neoajuvan, dan targeted therapy. Modalitas terapi tersebut dapat meningkatkan kesintasan 5 tahun pada kanker lambung.

Kemoterapi

Kemoterapi neoajuvan bertujuan untuk membantu menurunkan stadium penyakit, menurunkan mikrometastasis, menurunkan risiko rekurensi, dan meningkatkan luaran terapi yang lebih baik. Terapi neoajuvan dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi metastasis (T3/T4, nodul perigastrik, adanya linitis plastica atau sitologi peritoneal positif).

Pasien yang menjalani kemoterapi dapat mengalami efek samping berupa mual muntah, alopecia, neuropati, dan lemas.[1,4,32]

Kemoterapi ajuvan pascaoperatif bertujuan untuk menurunkan rekurensi dengan menekan sel tumor yang tersisa setelah prosedur reseksi kuratif. Penelitian Adjuvant Chemotherapy Trial of S-1 for Gastric Cancer (ACTS-GC) fase III di Jepang mengevaluasi efikasi kemoterapi ajuvan (fluoropyrimidine 80–120 mg setiap hari selama 4 minggu, diulang setiap 6 minggu selama 1 tahun) dibandingkan dengan prosedur pembedahan saja.

Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa kesintasan 5 tahun pada kelompok yang menjalani kemoterapi ajuvan lebih tinggi daripada kelompok yang menjalani pembedahan (72% vs 61%).[4,33]

Penelitian Medical Research Council Adjuvant Gastric Infusional Chemotherapy (MAGIC) meneliti perbandingan kemoterapi perioperatif (3 siklus preoperatif dan 3 siklus pascaoperatif dari epirubicin, cisplatin dan fluorouracil) dengan prosedur pembedahan saja. Kemoterapi perioperatif meningkatkan kesintasan 5 tahun secara signifikan (36% vs 23%).[3,4,34]

Terapi Biologis dan Targeted Therapy

Pada kasus kanker lambung stadium lanjut atau pada kanker yang bermetastasis, dapat diberikan terapi standar berupa kemoterapi. Akan tetapi, terapi biologis juga sudah disetujui untuk penatalaksanaan kanker lambung. Terapi lini pertama untuk kanker lambung metastasis adalah kombinasi fluororinated pyrimidine (5-fluorouracil) dengan platinum.

Targeted therapy dalam bentuk antibodi monoklonal dan molekul inhibitor juga dapat digunakan sebagai terapi kanker lambung dengan menargetkan human epidermal growth factor receptor (HER2) dan vascular endothelial growth factor receptor (VEGFR). Targeted therapy yang umum dipakai menggunakan agen ramucirumab, pembrolizumab, dan trastuzumab.[3,19]

Radioterapi

Kombinasi kemoradioterapi dilaporkan memberikan tingkat kesintasan yang lebih baik daripada radiasi atau kemoterapi saja. Pada pasien kanker esophagogastric junction yang sudah menjalani pembedahan reseksi total atau kanker lambung yang tidak mendapatkan terapi neoajuvan, kemoradioterapi dapat diberikan sebagai prosedur standar terapi.

Akan tetapi, studi yang membandingkan kemoradioterapi ajuvan dengan kemoterapi ajuvan memberikan hasil yang kontroversial, yaitu tidak ada perbedaan signifikan dalam tingkat kesintasan pada kedua kelompok.[3,19]

Referensi

1. Cabebe CE. Gastric Cancer. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/278744-overview
3. Charalampakis N, Economopoulou P, Kotsantis I, Tolia M, Schizas D, Liakakos T, Elimova E, Ajani JA, Psyrri A. Medical management of gastric cancer: a 2017 update. Cancer medicine. 2018 Jan;7(1):123-33.
4. Recio-Boiles A, Babiker HM. Gastric Cancer. StatPearls Publishing; 2020 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459142/#_NBK459142_pubdet_
19. Johnston FM, Beckman M. Updates on management of gastric cancer. Current oncology reports. 2019 Aug 1;21(8):67.
31. Van Cutsem E, Sagaert X, Topal B, Haustermans K, Prenen H. Gastric cancer. The Lancet. 2016 Nov 26;388(10060):2654-64.
32. Thrumurthy SG, Chaudry MA, Hochhauser D, Mughal M. The diagnosis and management of gastric cancer. Bmj. 2013 Nov 4;347:f6367.
33. Japanese Gastric Cancer Association jgca@ koto. kpu-m. ac. jp. Japanese gastric cancer treatment guidelines 2018. Gastric Cancer. 2020:1-21.
34. Takahashi T, Saikawa Y, Kitagawa Y. Gastric cancer: current status of diagnosis and treatment. Cancers. 2013 Mar;5(1):48-63.

Diagnosis Kanker Lambung
Prognosis Kanker Lambung

Artikel Terkait

  • Riwayat Keluarga Kanker Lambung dan Penatalaksanaan Infeksi Helicobacter pylori - Telaah Jurnal Alomedika
    Riwayat Keluarga Kanker Lambung dan Penatalaksanaan Infeksi Helicobacter pylori - Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 17:27
Penggunaan albothyl untuk sariawan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Ijin bertanya, apakah Albothyl saat ini masih diijinkan penggunaannya untuk sariawan? Mohon arahan dan penjelasannya. Terima kasih dok
Anonymous
Hari ini, 13:28
Benjolan di lipatan payudara dan lengan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter, izin berdiskusi kasus, seorang pasien wanita usia 27 tahun mengeluhkan adanya benjolan di lipatan payudara. Benjolan kecil berukuran seperti...
Anonymous
Kemarin, 21:29
Tidak ada tanggal tayang artikel pada sertifikat CME
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok. Sertifikat SKP CME yang di upload ke p2kb IDI harus mencantumkan tanggal tayang artikel, sementara sertifikat yang terbit sekarang tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.