Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Adenoma Pituitari general_alomedika 2021-07-07T12:15:07+07:00 2021-07-07T12:15:07+07:00
Adenoma Pituitari
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Adenoma Pituitari

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Prognosis adenoma pituitari atau adenoma hipofisis tergantung jenis tumor, di mana umumnya adenoma non fungsional memiliki prognosis yang lebih baik daripada adenoma fungsional. Komplikasi adenoma pituitari dapat berupa komplikasi akibat tumor, atau akibat pasca terapi baik medikamentosa, pembedahan, maupun radioterapi.[1,3]

Komplikasi

Komplikasi adenoma pituitari bervariasi berdasarkan lokasi dan ukuran tumor, serta gejala yang timbul. Beberapa komplikasi antara lain apopleksi pituitari, perdarahan subklinis, komplikasi akibat kompresi tumor, dan komplikasi akibat peningkatan hormon.

Apopleksi Pituitari

Salah satu komplikasi langka dari adenoma pituitari dan cukup berbahaya adalah apopleksi pituitari, yaitu kondisi perdarahan akut dari arteri di sekitar kelenjar hipofisis sebagai efek kompresi massa yang makin membesar. Apopleksi pituitari adalah sindrom klinis yang yang ditandai dengan sakit kepala hebat dengan onset mendadak, mual dan muntah, defisit penglihatan, oftalmoplegia, gangguan kesadaran, dan disfungsi hormonal.[1,5]

Perdarahan Subklinis

Komplikasi lain dari adenoma pituitari non fungsional adalah perdarahan subklinis, dimana patogenesisnya belum dapat dijelaskan secara pasti. Kondisi ini diyakini berbeda dari apopleksi pituitari, karena dalam sejumlah penelitian tidak dijumpai adanya tanda kompresi dari tumor maupun disfungsi pada kelenjar hipofisis.[1,28]

Komplikasi Akibat Efek Kompresi Tumor

Komplikasi dari adenoma pituitari yang berkaitan dengan kompresi tumor umumnya terjadi pada makroadenoma, yaitu berupa gangguan lapang pandang, diplopia, strabismus, hingga kebutaan. Penekanan tumor terutama pada lobus anterior akan memicu terjadinya defisiensi hormon yang berdampak pada terjadinya amenorrhea, disfungsi ereksi, atau fatigue.[1,5]

Komplikasi Akibat Peningkatan Hormon

Adanya peningkatan hormon sebagai imbas dari adenoma pituitari dapat memicu sejumlah komplikasi, seperti infertilitas, osteoporosis, penurunan gairah seksual, ginekomastia, galactorrhea, akromegali, penyakit Cushing, dan hipertiroid.[1,5]

Kehamilan dapat dikaitkan dengan pengobatan hiperprolaktinemia. Pengobatan untuk hiperprolaktinemia harus dihentikan kecuali terdapat peningkatan ukuran tumor yang cepat. Kehamilan juga dikaitkan dengan hipofisis limfositik, lesi inflamasi autoimun pada pituitari yang sering muncul dengan insufisiensi adrenal.[1,5]

Komplikasi Pasca Pembedahan

Komplikasi setelah tindakan bedah biasanya terjadi pada endoskopi pendekatan transnasal/endonasal, yaitu kebocoran cairan serebrospinal. Pembedahan secara umum juga berisiko meninggalkan sisa tumor, memicu timbulnya apopleksi pituitari, dan hipopituitarisme. Diabetes insipidus dapat terjadi jika terdapat kerusakan berat pada kelenjar hipofisis akibat pembedahan.[1,5]

Komplikasi Pasca Radioterapi

Radioterapi yang melebihi 60 Gray (Gy) dikaitkan dengan neuropati saraf optik dan nekrosis otak. Defisiensi hormon pituitari mungkin muncul beberapa tahun setelah radioterapi. Komplikasi lain termasuk gangguan penglihatan, obesitas, dan gangguan memori.[1,5]

Prognosis

Prognosis adenoma pituitari tergantung pada jenis adenoma fungsional atau non fungsional. Tata laksana yang tepat dan dini dapat memperbaiki prognosis.

Prognosis Adenoma Non Fungsional

Adenoma pituitari non fungsional memiliki prognosis yang sangat baik jika segera ditangani dengan pembedahan dan/atau radioterapi. Studi meta analisis menunjukkan bahwa makroadenoma cenderung membesar lebih sering, yaitu 12,5 per 100 pasien/tahun jika dibandingkan dengan mikroadenoma 3,3 per 100 pasien/tahun.[5]

Studi Gerges et al menemukan bahwa pasien makroadenoma non fungsional yang menjalani operasi endoskopi endonasal memiliki kemungkinan rekurensi 3,9%dalam waktu 5 tahun, dan 4,7% dalam 10 tahun. Rekurensi tersebut terkait dengan reseksi total bruto. Sedangkan pada pasien yang menjalani reseksi subtotal dan tidak diobati dengan radioterapi pasca operasi dini, kemungkinan kambuh sebesar 21% dalam 5 tahun  dan 24,5% dalam 10 tahun. Lokasi di sinus kavernosus dan ukuran tumor >1,0 cm3 menjadi faktor risiko terjadi progresivitas tumor.[29]

Prognosis Adenoma Fungsional

Tumor yang terus mengeluarkan hormon berlebih meskipun sudah menjalani pembedahan memiliki prognosis yang buruk, terutama kondisi penyakit Cushing dan akromegali yang dikaitkan dengan komorbiditas dan komplikasi lainnya. Mortalitas terutama akan meningkat pada pasien dengan penyakit Cushing yang mendapatkan perawatan medis atau pembedahan tertunda.[1,5]

Referensi

1. Russ S, Shafiq I. 2021. Pituitary Adenoma. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554451/
3. Molitch ME. Diagnosis and Treatment of Pituitary Adenomas: A Review. JAMA. 2017 Feb 7;317(5):516-524.
5. Mulinda JR, Griffing GT. 2020. Pituitary macroadenomas. https://emedicine.medscape.com/article/123223-overview#a6
28. Wang M, Jiang Y, Cai Y, Wu H, Peng Y. Subclinical hemorrhagic nonfunctioning pituitary adenoma: pituitary gland function status, endoscopic endonasal transsphenoidal surgery, and outcomes. Br J Neurosurg. 2020;8:1-7.
29. Gerges MM, Rumalla K, Godil SS, et al. Long-term outcomes after endoscopic endonasal surgery for nonfunctioning pituitary macroadenomas. J Neurosurg. 2020:1-12

Penatalaksanaan Adenoma Pituitari
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ad...

Artikel Terkait

  • Menangani Prolaktinoma Saat Kehamilan
    Menangani Prolaktinoma Saat Kehamilan
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 10:59
Mengapa OAT diminum setiap hari pada pasien TB anak fase lanjutan?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Izin bertanya.Mengapa OAT diminum setiap hari pada pasien TB anak fase lanjutan, sedangkan pada dewasa fase lanjutan diminum 3x seminggu ?Terimakasih
Anonymous
Hari ini, 08:47
Tremor sepanjang hari saat dalam pengobatan obat psikiatrik
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Alo, DokterMohon pendapatnya dok, Pasien datang ke faskes tingkat 1 dengan keluhan tremor sepanjang hari dan intensitasnya meningkat ketika sedang kelelahan....
Anonymous
Kemarin, 20:55
Usulan untuk aplikasi Alodokter terkait notifikasi
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Mohon maaf menyampaikan usul. Terkait notifikasi yg srg telat masuknya atau tdk masuk kalau tdk buka aplikasi. Bagaimana kalau operator yg srg chat kita via...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.