Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Hifema general_alomedika 2020-01-15T16:03:06+07:00 2020-01-15T16:03:06+07:00
Hifema
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hifema

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Hifema merupakan suatu penyakit mata berupa kondisi akumulasi sel darah merah pada bilik mata depan/anterior. Akumulasi darah disebabkan oleh karena disrupsi pembuluh darah iris atau badan siliar, biasanya karena adanya trauma atau terjadi spontan akibat kondisi medis tertentu yang mendasari. Hifema merupakan kondisi kegawatdaruratan medis karena komplikasi dari hifema, terutama glaukoma, yang tidak tertangani dengan baik bisa menyebabkan terjadinya kehilangan penglihatan.

Penyebab paling sering adalah trauma tumpul. Beberapa kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko hifema adalah leukemia, hemofilia, dan penggunaan obat antikoagulan. [1]

Sumber: R Ahuja, Wikimedia commons, 2006. Sumber: R Ahuja, Wikimedia commons, 2006.

Hifema terjadi sekitar 17 dari 100.000 penduduk, 70% terjadi pada anak-anak. Biasanya pasien akan mengeluh adanya penurunan penglihatan secara tiba-tiba dengan riwayat trauma pada mata.

Diagnosis hifema dapat dilihat melalui inspeksi langsung atau melalui pemeriksaan slit lamp. Dokter juga harus menentukan derajat hifema berdasarkan seberapa luas bilik anterior dipenuhi oleh darah.

Penatalaksanaan hifema bergantung pada derajat hifema, mulai dari tirah baring, penggunaan obat-obatan topikal, dan tindakan bedah. Prognosis hifema bervariasi, bergantung pada trauma dan penyakit yang mendasari. [1-3]

Referensi

1. Bansal S, Gunasekeran DV, Ang B, Lee J, Khandelwal R, Sullivan P, Agrawal R. Controversies in the pathophysiology and management of hyphema. 2015. Survey of Ophthalmology. 2016;61:297-308.
2. Gragg J, Baker MB. Hyphema. Stat Pearls- NCBI Bookshelf. 2018.1-6.
3. San Antonio Eye Center. Hyphema. [Internet]. Available from: https://saeye.com/wp-content/uploads/handouts/english/H/Hyphema.pdf

Patofisiologi Hifema
Diskusi Terkait
dr. Ernes Erlyana Suryawijaya
27 November 2018
Konsul Penanganan Hifema
Oleh: dr. Ernes Erlyana Suryawijaya
8 Balasan
Selamat siang dokter sekalian, saya ingin menanyakan apa saja penanganan yang harus dilakukan untuk kasus hifema. Terimakasih banyak dok :)

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.