Prognosis Benda Asing Mata
Dari sisi prognosis, benda asing pada mata yang letaknya ekstraokuler memiliki tingkat kesembuhan yang lebih baik daripada benda asing yang letaknya intraokuler. Prognosis menjadi lebih buruk seiring dengan semakin dalamnya penetrasi benda asing dan juga semakin lamanya ekstraksi benda asing dilakukan. Penggunaan alat pelindung mata disarankan pada setiap kegiatan yang berisiko tinggi terpapar benda asing.[1,3,4,5]
Komplikasi
Benda asing logam dapat menyebabkan rust ring, yang dapat berkembang menjadi iritis reaktif. Kondisi ini menimbulkan nyeri hebat, gangguan penglihatan, serta peningkatan risiko infeksi sekunder atau keratitis. Benda asing organik dapat menyebabkan infeksi dan inflamasi berat, yang berpotensi berkembang menjadi ulkus atau abses kornea.[3]
Benda asing yang tertinggal di kornea dapat menyebabkan defek epitel, penipisan stroma, terbentuknya jaringan parut kornea, dan juga gangguan penglihatan. Selain itu, teknik pengangkatan yang tidak tepat dapat menimbulkan komplikasi seperti perforasi kornea, pembentukan hipopion, atau uveitis anterior traumatik.[3,4]
Benda asing di bilik anterior dapat menyebabkan katarak traumatik, defek iris, hipopion, hifema, dan glaukoma sudut terbuka. Sementara itu, benda asing di segmen posterior dapat menyebabkan endoftalmitis, ablasio retina, vitreoretinopathy proliferatif, dan juga phthisis bulbi. Endoftalmitis merupakan salah satu kompliasi yang paling ditakutkan dan dilaporkan terjadi pada 7–13% kasus benda asing intraokuler.[1]
Prognosis
Benda asing ekstraokuler umumnya memiliki prognosis lebih baik daripada benda asing intraokuler. Semakin dalam penetrasi benda asing, semakin buruk prognosis. Selain itu, semakin tertunda ekstraksi benda asing, semakin buruk prognosis. Pada kasus benda asing intraokuler, penundaan penanganan hingga >24 jam dihubungkan dengan risiko terjadinya endoftalmitis yang lebih tinggi.[1,3]
Luaran visus yang lebih buruk tampak pada kasus yang memiliki ukuran luka besar, ruptur bola mata, atau visus yang memang sudah buruk saat datang. Selain itu, luaran visus juga lebih buruk pada pasien yang mengalami endoftalmitis dan ablasio retina.[5]