Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Benda Asing Mata annisa-meidina 2025-09-08T10:48:05+07:00 2025-09-08T10:48:05+07:00
Benda Asing Mata
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Benda Asing Mata

Oleh :
Meili Wati
Share To Social Media:

Patofisiologi benda asing di mata umumnya melibatkan kerusakan mekanis, inflamasi, dan infeksi serta reaksi oksidasi lainnya. Mata sebenarnya sudah memiliki mekanisme pertahanan alami yang dapat mencegah masuknya benda asing ke dalam. Selain itu, mata juga memiliki mekanisme untuk mengeluarkan benda asing superfisial, misalnya mekanisme pertahanan dengan bulu mata, refleks berkedip, dan air mata.[1-4]

Akan tetapi, benda asing yang berukuran lebih besar ataupun berposisi lebih dalam umumnya tidak dapat dikeluarkan sendiri oleh mata. Benda asing yang tidak dapat keluar secara alami dan terletak dalam ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan gangguan visual.[1-4]

Proses Mekanis

Gesekan saat kontak dengan benda asing yang masuk ke mata dapat menyebabkan perlukaan pada mata. Benda asing yang tidak tajam umumnya ditemukan di sekitar struktur luar mata, tetapi benda asing yang tajam dapat menyebabkan diskontinuitas jaringan hingga perforasi pada struktur intraorbital.[1-4]

Proses Inflamasi

Segera setelah timbulnya trauma akut, proses inflamasi akan terjadi. Adanya sitokin proinflamasi seperti interleukin dan TNF-α (tumor necrosis factor) akan menyebabkan penarikan makrofag dan neutrofil ke area yang mengalami cedera. Proses ini dapat menyebabkan edema dan peningkatan permeabilitas vaskular.[1-4]

Proses Infeksi dan Reaksi Oksidasi Lainnya

Benda asing yang bersifat organik berisiko tinggi terkontaminasi oleh mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan parasit. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan komplikasi seperti endoftalmitis, terutama pada kasus intraokuler. Sementara itu, benda asing yang nonorganik berisiko tinggi menyebabkan reaksi oksidasi. Semakin dalam lokasi benda asing, risiko kerusakan pada mata juga akan semakin besar.[1-4]

Referensi

1. Gupta A, Tripathy K. Intraocular Foreign Body. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK576415/
2. Shukla B. New classification of ocular foreign bodies. Chin J Traumatol. 2016 Dec 1;19(6):319-321. doi: 10.1016/j.cjtee.2015.09.012.
3. Camodeca AJ, Anderson EP. Corneal Foreign Body. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536977/
4. Nath S. Corneal Foreign Body. Medscape. 2024. https://emedicine.medscape.com/article/1195581-overview#a2

Pendahuluan Benda Asing Mata
Etiologi Benda Asing Mata
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 11 September 2025, 08:08
Ikuti Webinar ber-SKP Kemenkes - Silent Pandemic: Resistensi Antibiotik pada TB, Pneumonia, ISK, dan Gonore - Rabu, 24 September 2025, pkl 14.00-15.30 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter! Webinar ALOMEDIKA hadir kembali dengan topik yang menarik dan akan sangat membantu praktik klinis Kita - "Silent Pandemic: Resistensi Antibiotik...
dr.m rizky
Dibalas kemarin, 16:23
Tb paru
Oleh: dr.m rizky
2 Balasan
Alo dok, mau bertanyaPada SS dibawah ini, dibagian  TB paru kasus lalai berobat dan  mghntikan pgobatan di atas 2 minggu, di poin 1 sampai 5 ada mgnai...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 10 September 2025, 15:40
Tebus Resep Tanpa Antri, Lebih Praktis dengan MyPatient!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Di tengah kesibukan yang padat setiap hari, banyak pasien tidak punya waktu untuk menebus resep ke apotek. Dokter dapat mempermudah pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.