Patofisiologi Benda Asing Mata
Patofisiologi benda asing di mata umumnya melibatkan kerusakan mekanis, inflamasi, dan infeksi serta reaksi oksidasi lainnya. Mata sebenarnya sudah memiliki mekanisme pertahanan alami yang dapat mencegah masuknya benda asing ke dalam. Selain itu, mata juga memiliki mekanisme untuk mengeluarkan benda asing superfisial, misalnya mekanisme pertahanan dengan bulu mata, refleks berkedip, dan air mata.[1-4]
Akan tetapi, benda asing yang berukuran lebih besar ataupun berposisi lebih dalam umumnya tidak dapat dikeluarkan sendiri oleh mata. Benda asing yang tidak dapat keluar secara alami dan terletak dalam ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan gangguan visual.[1-4]
Proses Mekanis
Gesekan saat kontak dengan benda asing yang masuk ke mata dapat menyebabkan perlukaan pada mata. Benda asing yang tidak tajam umumnya ditemukan di sekitar struktur luar mata, tetapi benda asing yang tajam dapat menyebabkan diskontinuitas jaringan hingga perforasi pada struktur intraorbital.[1-4]
Proses Inflamasi
Segera setelah timbulnya trauma akut, proses inflamasi akan terjadi. Adanya sitokin proinflamasi seperti interleukin dan TNF-α (tumor necrosis factor) akan menyebabkan penarikan makrofag dan neutrofil ke area yang mengalami cedera. Proses ini dapat menyebabkan edema dan peningkatan permeabilitas vaskular.[1-4]
Proses Infeksi dan Reaksi Oksidasi Lainnya
Benda asing yang bersifat organik berisiko tinggi terkontaminasi oleh mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan parasit. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan komplikasi seperti endoftalmitis, terutama pada kasus intraokuler. Sementara itu, benda asing yang nonorganik berisiko tinggi menyebabkan reaksi oksidasi. Semakin dalam lokasi benda asing, risiko kerusakan pada mata juga akan semakin besar.[1-4]