Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Vaginitis general_alomedika 2020-10-19T15:09:55+07:00 2020-10-19T15:09:55+07:00
Vaginitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Vaginitis

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Prognosis vaginitis secara umum adalah baik, dengan penatalaksanaan yang baik dapat mengurangi risiko komplikasi. Komplikasi vaginitis di antaranya iritasi kronis, ekskoriasi, jaringan parut, disfungsi seksual, stres psikososial dan emosional, bahkan menyebabkan infertilitas.[18]

Prognosis

Sebagian besar vaginitis sembuh, tetapi 8‒10% wanita mengalami vaginitis rekuren. Sebagian besar bakterial vaginosis yang kambuh terjadi dalam tahun pertama, dan berkorelasi kuat dengan pasangan seksual baru. Vaginitis atrofi dapat menyebabkan infeksi genitourinari, dan nyeri pada vagina atau panggul yang berulang.[4,11,20]

Beberapa kasus bakterial vaginosis menyebabkan infertilitas akibat dari aktivitas inflamasi dalam vagina meningkat, sehingga aktivitas sistem imun dapat menjadi toksik bagi sperma. Selain itu, sel-sel vagina menjadi rusak, produksi cairan mukus serviks selama ovulasi terganggu, dan kerusakan jaringan pada tuba falopi yang semuanya menyebabkan sperma dan ovum sulit bertemu.[20]

Vaginitis atrofi juga menyebabkan aktivitas seksual terganggu dikarenakan dispareunia. Dispareunia muncul karena hipoestrogen yang dikaitkan dengan proses:

  • Kanalis vaginalis memendek dan menyempit
  • Sekret vagina menurun kuantitas dan kualitasnya
  • Kolagen dan adiposa genital menurun
  • Dinding vagina menjadi lebih tipis, kurang elastis, dan pucat dengan hilangnya rugae vagina
  • Permukaan vagina rapuh dengan petekie, ulserasi, dan perdarahan yang sering terjadi setelah trauma minimal, seperti saat berhubungan seksual
  • Preputium klitoris atrofi dan klitoris kehilangan lapisan pelindungnya, sehingga lebih mudah teriritasi[11,20,21]

Komplikasi

Komplikasi vaginitis mulai dari ringan hingga berat. Infeksi vagina yang berulang dapat menyebabkan iritasi kronis, ekskoriasi, dan jaringan parut di vagina. Selain itu, juga dapat menyebabkan disfungsi seksual, stres psikososial maupun emosional, serta infertilitas.[4,10,20]

Meskipun pengobatan bakterial vaginosis tidak mencegah timbulnya HIV, tetapi bakterial vaginosis dan vaginitis kronik dapat menjadi faktor risiko pasien menderita HIV. Komplikasi lain dari bakterial vaginosis termasuk endometritis dan pelvic inflammatory disease (PID). Bakterial vaginosis yang tidak ditangani dapat menimbulkan terjadinya infertilitas. Vaginitis pada kehamilan, terutama trikomoniasis dan bakterial vaginosis, dikaitkan dengan meningkatnya persalinan preterm, ketuban pecah dini, berat badan lahir rendah, dan endometritis postpartum.[4,20]

Referensi

4. Gor H.B. Vaginitis. Medscape 2018. https://emedicine.medscape.com/article/257141-overview#a3
10. Brotman RM, He X, Gajer P, et al. Association between cigarette smoking and the vaginal microbiota: a pilot study. BMC Infect Dis. 2014;14:471. Published 2014 Aug 28. doi:10.1186/1471-2334-14-471
11. Bleibel B, Nguyen H. Vaginal Atrophy. [Updated 2020 Jul 6]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559297/
18. Windari M.M. Pencegahan Penularan Infeksi Menular Seksual Dan Human Immunodeficiency Virus. 2015. Bagian/Smf Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin Fakultas Kedokteran Unud/RSUP Sanglah Denpasar. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/46d5ec5c982cae59fa7ac41f809136b5.pdf
20. Mac Bride M.B. Rhodes D.J. Shuster L.T.. Vulvovaginal Atrophy. Mayo CLin Proc Mayo Clin Proc. 2010;85(1):87-94 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2800285/pdf/mayoclinproc_85_1_012.pdf
21. American Pregnancy Association. Bacterial Vaginosis (BV) and Fertility. 2019. https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/bacterial-vaginosis-and-fertility-68826

Penatalaksanaan Vaginitis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Va...
Diskusi Terkait
Anonymous
16 Agustus 2022
Vaginitis pada anak usia 4 tahun - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Bagaimana terapi vaginitis pada anak 4th. Keluhannya gatal d kemaluan , pem.fisik tampak kemerahan d area labia minora.

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.