Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ruptur Uteri general_alomedika 2019-02-12T07:47:02+07:00 2019-02-12T07:47:02+07:00
Ruptur Uteri
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Ruptur Uteri

Oleh :
dr. Ida Bagus Nugraha
Share To Social Media:

Edukasi pada ruptur uteri berkaitan dengan pencegahan dan risiko yang mungkin timbul pada kehamilan berikutnya.

Edukasi

Edukasi yang dapat diberikan yaitu menyarankan ibu untuk melakukan antenatal care yang rutin di tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas, klinik, dan rumah sakit.  Antenatal care dilakukan untuk mendeteksi berbagai kemungkinan atau penyulit kesehatan yang muncul saat masa kehamilan dan persalinan. Pasien dianjurkan untuk melakukan antenatal care minimal sebanyak 4 kali selama masa kehamilan, dengan minimal 1 kali kunjungan pada trimester pertama, 1 kali kunjungan pada trimester kedua, dan 2 kali kunjungan pada trimester ketiga. Pasien dengan faktor risiko akan dianjurkan untuk datang antenatal care lebih rutin dan dilakukan pemeriksaan yang ketat. [18]

Pasien yang memiliki riwayat sectio caesarea perlu diobservasi dengan ketat bila ingin melakukan vaginal birth after caesarean section (VBAC) dan trial of labor after cesarean (TOLAC). [17]

Pada pasien dengan riwayat ruptur uteri, sebuah studi melaporkan bahwa sectio caesarea elektif lebih direkomendasikan. Apabila dilakukan antenatal care yang adekuat di level fasilitas kesehatan tersier, pasien dapat memiliki kemungkinan luaran kehamilan yang baik. [19]

 

Referensi

17. Megevand B, Celi J, Niquille M. Hemorrhagic shock. Revue Medicale Suisse. 2014;10(438):1696-1792.
18. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2014
19. Chibber R, El-Saleh E, Fadhli RA, et al. Uterine rupture and subsequent pregnancy outcome – how safe is it? A 25-year study. The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine, 2010. 23(5): 421–424. doi:10.3109/14767050903440489

Prognosis Ruptur Uteri
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
25 Januari 2022
Ruptur uteri apakah selalu diterminasi? - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Thomas, Sp.OG, izin bertanya dokter.Pada kasus ruptur uterine pada ibu hamil apakah selalu berakhir dengan terminasi kehamilan? Apakah bisa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.